ANTARA merupakan kantor berita nasional yang menjadi salah satu kantor berita terbesar di Asia karena mendapatkan dukungan dari jaringan pemberitaan global, misalnya kerja sama dengan Bloomberg, Thomson Reuters, Xinhua News Agency, dan beberapa kantor berita internasional ternama lainnya. ANTARA merupakan kantor berita yang berhasil menyiarkan Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia di tahun 1945. Kantor Berita ANTARA didirikan oleh 4 orang, diantaranya Mr. Soemanang, A. M. Sipahoetar, Adam Malik, dan Pandoe Kartawigoena (Muhsi, 2014) ANTARA diresmikan menjadi Kantor Berita Nasional yang berada langsung di bawah Presiden Indonesia pada 24 Mei tahun 1962. Sejak didirikan, ANTARA menjadi kantor berita yang memberitakan peristiwa penting dan aktual kepada masyarakat global dengan sigap dan lengkap. Oleh karena itu, ANTARA menjalin kerja sama dengan organisasi regional dan internasional serta kantor berita di seluruh dunia, hal tersebut guna memenuhi kebutuhan masyarakat terhadap informasi global. Adanya kerja sama dengan mitra kerja internasional, ANTARA menjadi Kantor Berita Indonesia yang update akan berita-berita internasional.
Kantor berita ANTARA lebih terfokus pada berita-berita politik, seperti yang tampak pada Gambar 1. Meskipun dalam laman berita ANTARA terdapat kategori berita seperti ekonomi, hukum, olahraga, hiburan, dan lain sebagainya namun di bagian headline berita masih tetap ditonjolkan terkait berita politik. Media massa tentu saja memiliki cara sendiri untuk mengemas berita yang akan disajikan kepada publik dan memiliki pengaruh pada arah pemberitaan media tersebut. Framing pada kantor berita ANTARA lebih terfokus pada berita politik karena melihat latar belakang sejarah kantor berita ini yang berada langsung dibawah Presiden Indonesia sejak tahun 1962. Selain itu, salah satu pendiri Kantor Berita ANTARA, Soemanang merupakan sosok yang bergelut di media dan politik dan pernah menjadi anggota organisasi Partai Indonesia (Matanasi, 2018).
Dari Gambar 2 dan Gambar 3 dapat dilihat perbedaan drastis antara indeks berita politik dan berita hiburan yang diberitakan oleh ANTARA. Hal tersebut menunjukkan bahwa memang terbukti framing dari media ini adalah di ranah politik. ANTARA juga tepat memilih untuk melakukan framing di ranah politik karena Negara Indonesia yang adalah negara demokrasi, tentu saja masyarakat Indonesia lebih tertarik dengan berita politik dan pemerintahan. Direktur Utama Kantor Berita ANTARA, Meidyatama Suryodiningrat pun pernah menjadi analis disebuah firma konsultan strategis yang berhubungan dengan pemerintah dan kemasyarakatan di Jakarta. Tidak diragukan lagi alasan mengapa Kantor Berita ANTARA banyak mengangkat berita politik, karena memang latar belakang terbentuknya dan tokoh-tokoh penting di dalamnya berasal dari ranah politik dan pemerintahan.
Salah satu berita di laman antaranews.com yang bertajuk "Rouhani: AS tak bisa paksakan negosiasi atau perang terhadap Iran". Berita tersebut merupakan berita dari kategori dunia yang juga tetap membahas topik politik. Tidak hanya satu-dua kali Kantor Berita ANTARA mengunggah berita politik dari luar negeri di lamannya. Bahkan dalam berita pada Gambar 4 tersebut terlihat bahwa berita yang diunggah tidak ada kaitannya dengan Indonesia, berita tersebut menunjukkan adanya pertikaian antara negara Amerika Serikat dan juga Iran. Berita ini menunjukkan bahwa Kantor Berita ANTARA juga update mengenai kehidupan politik di negara lain meskipun tidak ada kaitannya dengan Indonesia. Di bagian akhir dari laman ini terdapat informasi mengenai penerjemah dan editor. Dari hal tersebut dapat dibuktikan bahwa berita ini diperoleh ANTARA dari mitra kerja samanya di luar negeri.
ANTARA juga memberikan berita-berita terkini mengenai topik politik di dalam negeri, seperti salah satu contohnya ada di Gambar 6.