Mohon tunggu...
Anastasia Alissa
Anastasia Alissa Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Halo! Saya Anastasia Alissa. Saat ini saya merupakan seorang mahasiswa di salah satu universitas di daerah Jakarta.

Selanjutnya

Tutup

Nature

Millenial Jadi Agen Melawan Food Waste

14 Juni 2023   21:24 Diperbarui: 14 Juni 2023   21:29 470
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar 1. Timbulan Food Loss dan Waste Indonesia Tahun 2000-2019 (Sumber: lcdi-indonesia.id)

Halo sobat muda! Anak muda atau yang kita kenal sebagai millenial pasti tidak lepas dengan kata hangout. Bepergian bersama teman menjadi salah satu cara yang tepat untuk melepas penat di sela-sela kesibukan. Bahkan kemanapun kita pergi, pasti kita akan mencari tempat untuk makan baik di cafe, restoran di mall atau hotel, gerai makanan all you can eat, dan lainnya. Tapi tahukah kamu kalau restoran atau kafe yang kamu kunjungi dapat menghasilkan food waste dengan jumlah yang besar?

Berdasarkan kajian data dari Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), Indonesia telah menghasilkan 23-48 juta ton sampah makanan per tahun 2000-2019. Sampah makanan yang telah dibuang ini setara dengan 115-184 kilogram per kapita per tahun. Ini merupakan jumlah yang tidak sedikit. Kajian data tersebut menempatkan Indonesia sebagai negara ke-3 dengan jumlah food waste terbesar di dunia. Sobat muda tentunya malu bukan saat mendengar berita ini. Meskipun demikian ternyata banyak anak muda yang belum mengetahui apa itu food waste.

Food waste merupakan makanan yang sudah diproses dan siap dimakan namun tidak dikonsumsi dengan baik dan akhirnya terbuang begitu saja. Food waste dapat menjadi ancaman besar bagi kelangsungan hidup manusia. Sampah makanan yang dibuang begitu saja sangat berbahaya bagi lingkungan karena mengandung bahan-bahan kimia yang tidak dapat didaur ulang. Dampak yang ditimbulkan food waste beragam, mulai dari kerugian ekonomi hingga kerusakan ekosistem. 

Gambar 2. Kegiatan Komunitas ecologicalive (Sumber gambar: instagram.com/ecologicalive)
Gambar 2. Kegiatan Komunitas ecologicalive (Sumber gambar: instagram.com/ecologicalive)

Maraknya food waste di Indonesia ini menjadi urgensi untuk dilakukannya perubahan. Diperlukan upaya maksimal dalam menangani masalah food waste. Anak muda adalah salah satu faktor penting untuk memperbaiki masalah ini. Mengapa demikian? Karena anak muda tentunya memiliki pengaruh yang besar bagi perubahan. Dengan keterampilan menggunakan media sosial, cepat tanggap dalam melakukan sesuatu, maupun keberanian untuk menyatakan pendapat, anak muda dapat dengan mudah memberikan pengaruh (influence) yang baik bagi sekitarnya. Lalu, bagaimana caranya agar anak muda bisa membawa perubahan untuk mengurangi food waste? Menurut Staff Social Media Komunitas Ecologicalive, Kevin Michael, sobat muda sekarang justru jadi generasi kunci yang bisa menyelamatkan kita semua dari bahaya food waste. ”Ada banyak banget yang bisa kita lakukan asalkan kita punya niat dan keberanian untuk jadi anak muda yang beda, yang mau bawa perubahan dan jadi perubahan”, ujar Kevin pada Minggu (11/6/2023).

TIPS MENGURANGI FOOD WASTE UNTUK ANAK MUDA

  • Tips pertama yang diberikan oleh Kevin adalah mengambil makanan secukupnya. Dengan mengambil makanan secukupnya, sobat muda tidak membuang secara cuma-cuma dan dapat menyimpan kembali makanan tersebut untuk dikonsumsi nanti. Menurutnya, “Karena kita yang paling tahu badan kita sendiri. Kalo masih kenyang, ambil makan jangan terlalu banyak. Jangan kalap cuma karena makanannya kelihatan enak, padahal ujungnya nggak dihabisin”.
  • Tips kedua adalah memesan makanan yang sesuai dengan selera. Di restoran dan tempat makan lainnya, sobat muda harus bisa pesan makanan yang memang sesuai sama selera kita. “Kalo nggak bisa makan makanan pedas, pastikan kamu pesan makanan yang nggak pedas, supaya nggak terbuang sia-sia kalau makanannya sudah disajikan”, katanya.

  • Tips ketiga adalah membawa pulang makanan jika tidak habis. Membawa pulang makanan atau take away merupakan salah satu cara yang dapat digunakan dalam mengurangi food waste. “Kalau makan di restoran dan nggak habis, selalu ada opsi untuk take away makanan sisa kamu, kan bisa dimakan lagi nanti daripada dibuang”. Ada banyak restoran dan tempat makan lainnya yang memperbolehkan pelanggan untuk membawa pulang makanannya jika tidak habis.

  • Tips keempat adalah membeli makanan setengah harga pada aplikasi. Sekarang ini ada juga loh aplikasi pesan antar makanan yang secara khusus kerja sama dengan restoran untuk menjual makanan setengah harga supaya mengurangi food waste di restoran. “Menurut aku itu pilihan yang oke banget, karena di satu pihak, kita sebagai pembeli lumayan cuan karena dapat makanan yang masih enak banget dengan separuh harga, sedangkan di pihak lain, restoran bisa menghabiskan stok makanan harian mereka dan masih menghasilkan sedikit untung daripada kalau mereka membuang sisa makanannya”, paparnya.

Kevin yang aktif bergerak dalam komunitas Ecologicalive, memberikan pendapat bahwa sobat muda sekarang harus paham kalau saat ini food waste sesedikit apapun bisa berkontribusi menjadi limbah yang dapat memperburuk kondisi lingkungan kita. “Jangan malu, jangan gengsi jadi anak muda yang membawa dampak. Waktu kita menipis. Harus kita yang bergerak, mulai dari sekarang” ucapnya. Ecologicalive merupakan suatu komunitas daring beranggotakan anak muda dari seluruh Indonesia yang memiliki visi dan misi yang sama, yaitu menjaga lingkungan hidup agar tetap asri. Ecologicalive memberikan beragam informasi seputar isu lingkungan yang sedang terjadi, pendidikan dan kampanye mengenai lingkungan, serta mengadakan seminar online dan lomba yang dapat diikuti melalui Instagram @ecologicalive.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun