Mohon tunggu...
Anastasia
Anastasia Mohon Tunggu... Mahasiswa - seorang mahasiswa yang sedang belajar

still learn

Selanjutnya

Tutup

Trip

Terobosan dan Tips demi Kita Bisa Berwisata dengan Aman

21 Mei 2021   09:00 Diperbarui: 21 Mei 2021   09:01 179
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Berwisata di tengah pandemi - inews.id

Sektor pariwisata dan ekonomi kreatif di Indonesia masih dihantui dengan keberadaan Covid-19 terutama setelah WHO mengumumkan bahwa pandemi masih belum bisa dipastikan kapan akan segera berakhir. Pandemi Covid-19 menyebabkan gangguan pada rantai pasokan global, domestik, volatilitas pasar keuangan, guncangan terhadap permintaan konsumen, dan dampak negatif pada sektor-sektor utama seperti perjalanan dan pariwisata. Indonesia juga merupakan salah satu negara yang menghadapi dampak besar di sektor pariwisata. Banyak pengusaha bisnis pariwisata dan ekonomi kreatif yang mengeluhkan tentang dampak dari pandemi, contohnya pengusaha hotel di Bali yang menceritakan jika kerugian akibat pandemi lebih parah apabila dibandingkan dengan tragedi Bom Bali I dan Bom Bali II. Dari  hal tersebut membawa dampak yang sangat signifikan bagi omset pelaku usaha sektor pariwisata dan ekonomi kreatif di Indonesia. Kondisi ini serupa ketika wabah SARS di berbagai negara yang menyebabkan WHO mewanti-wanti perjalanan ke Asia, ditambah dengan pemberitaan media yang masif tentang penyebaran penyakit tersebut. Hal ini menyebabkan tiga juta orang kehilangan pekerjaan mereka di industri pariwisata, dan arus pariwisata di seluruh Asia berkurang hingga 70%.

Melemahnya sektor pariwisata dan ekonomi kreatif di Indonesia sepanjang tahun 2020 akibat COVID-19 cukup membuat resah pelaku usaha wisata, karena akibat pandemi pendapatan yang mereka dapatkan menjadi turun drastis. Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia mencatat hingga akhir tahun 2020 sektor pariwisata telah mengalami total kerugian sekitar lebih dari Rp 10 triliun.

Kebijakan Pemerintah Dalam Mengatasi Sepinya Sektor Pariwisata di Masa Pandemi

Dalam situasi pandemi yang entah sampai kapan usai ini, pemerintah membuat keputusan untuk mencetuskan protokol kesehatan di tempat umum seperti hotel dan restoran, dengan langkah-langkah tersebut akan memberikan ketenangan pikiran kepada wisatawan saat tujuan wisata mulai dibuka kembali. Keputusan tersebut cukup berdampak besar terhadap berangsur-angsurnya jumlah pengunjung. Mereka akan memanfaatkan fasilitas yang ada, contohnya seperti tempat cuci tangan portable yang dirancang khusus untuk menghindari sentuhan yang akan meminimalisir berpindahnya kuman yang menempel pada benda, dengan cara diinjak, kaki kiri untuk keran air, kaki kanan untuk mengeluarkan sabun. Selain itu dengan diterapkannya social distancing akan menurunkan kecemasan wisatawan terhadap penyebaran Covid-19.

Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto pada 19 Juni 2020 menandatangani keputusan tentang pedoman kesehatan untuk fasilitas umum, termasuk hotel, restoran, pusat perbelanjaan, pusat kebugaran, gedung pertemuan, tujuan wisata dan transportasi umum. Pada umumnya instansi tersebut wajib menyediakan hand sanitizer di ruang publik, membersihkan daerah tersebut dengan disinfektan minimal tiga kali sehari dan menjaga ventilasi yang baik atau mengganti filter AC secara berkala. Hal ini sangat penting dilakukan mengingat bagaimana ganas dan cepatnya penyebaran Covid-19 yang sangat memerlukan kebersihan ekstra terutama di tempat umum seperti sektor pariwisata.

Selain itu, Menparekraf Sandiaga Uno berusaha membangkitkan kondisi sektor pariwisata dan ekonomi kreatif dengan meluncurkan program CHSE (Cleanliness, Health, Safety dan Environment Sustainability) yaitu penerapan protokol kesehatan berbasis  kebersihan, kesehatan, keamanan dan kelestarian lingkungan yang dilakukan dengan pemberian sertifikasi CHSE bagi pelaku usaha pariwisata dan ekonomi kreatif yang telah memenuhi syarat sertifikasi tersebut.

Dengan adanya sertifikasi tersebut, keselamatan dan kenyamanan wisatawan akan lebih terjamin saat berada di tempat wisata selain itu, usaha pemerintah dalam membangkitkan kembali sektor pariwisata dan ekonomi kreatif juga harus diimbangi dengan tingkah laku masyarakat yang juga menerapkan protokol kesehatan dimana pun mereka berada seperti memakai masker, menjaga jarak dan menghindar dari kerumunan (3M). Bagi masyarakat yang melanggar akan dikenakan sanksi ringan hingga berat contohnya bersih-bersih dijalan raya hingga denda administrasi sebesar Rp. 250.000,-.

Menparekraf juga membantu pelaku usaha wisata dengan menggelontorkan dana bantuan sebesar Rp. 3,7 triliun yang pada tahun sebelumnya hanya sebesar Rp. 3,3 triliun. Pada tahun ini pun Menparekraf juga memperluas sasaran bukan hanya sektor perhotelan dan restoran yang menerima dana hibah, melainkan juga biro perjalanan wisata, pengelola destinasi dan taman rekreasi. Diharapkan dengan adanya dana hibah ini dapat membantu industri pariwisata untuk mempersiapkan destinasi dalam penerapan CHSE dengan lebih baik dan supaya dapat bertahan dari dampak langsung pandemi. Selain menggelontorkan dana hibah, Menparekraf  Sandiaga Uno juga mengatakan pemerintah akan mendorong program-program padat karya dalam Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) 2021 guna membuka peluang masyarakat untuk mendapatkan lowongan pekerjaan.

Solusi Berwisata Disaat Pandemi

Wisatawan juga harus mempersiapkan diri dan pintar-pintar dalam memilih destinasi wisata ketika berencana berwisata, langkah yang pertama adalah dengan memastikan destinasi tujuan sudah terjamin keamanannya seperti memastikan pegawainya bebas COVID-19, seluruh area wisata selalu didesinfektan, tersedianya wastafel dan hand-sanitizer di titik lokasi tertentu secara menyebar, dan selalu ketat dalam pengawasan penerapan protokol Kesehatan 3M. Langkah selanjutnya adalah memastikan tersedianya pembayaran non tunai (e-money, kartu debit dan kredit) di destinasi wisata demi menghindari potensi penularan virus COVID-19 melalui uang kertas, langkah ketiga adalah usahakan berkunjung tidak pada saat weekend melainkan pada hari Senin-Kamis, karena pada saat weekend sudah pasti tempat wisata akan dipenuhi oleh wisatawan sehingga akan menciptakan kerumunan dan lebih baik untuk pergi secara private tour dibandingkan secara group tour. Langkah keempat adalah pastikan diri sendiri dalam kondisi sehat ketika akan pergi berwisata dan jangan lupa selalu memakai masker, face shield pun disarankan dan membawa hand sanitizer. Langkah yang terakhir adalah usahakan memilih destinasi wisata dengan konsep ruangan terbuka seperti ke pantai, pegunungan, hutan dll demi menghindari kerumunan didalam ruangan tertutup, sehingga kita tidak gerah karena udara yang terus bersikulasi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun