Mohon tunggu...
anastasia evelinaajeng
anastasia evelinaajeng Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - mahasiswa

Mahasiswa UNIKAMA

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Kopi Robusta Kampung Jambuwer: Cita Rasa Khas Dari Pengolahan Tradision

27 April 2024   18:41 Diperbarui: 8 Mei 2024   12:00 149
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik


Desa Jambuwer, yang terletak di kaki Gunung Kawi, Kabupaten Malang, Jawa Timur, terkenal sebagai penghasil kopi robusta berkualitas tinggi. Dikenal sebagai "Desa Kopi Merah" Jambuwer menawarkan perpaduan sempurna antara wisata alam yang indah dan cita rasa kopi yang khas. 

Desa Jambuwer dikelilingi oleh panorama alam yang memukau. Hamparan kebun kopi yang hijau membentang luas, diselingi dengan pepohonan rindang dan udara yang sejuk. Pengunjung dapat menikmati trekking di antara kebun kopi, menjelajahi air terjun alami, atau bersantai di pedesaan yang tenang.

Pengunjung Desa Jambuwer dapat mengikuti wisata edukasi kopi untuk mempelajari proses budidaya, pengolahan, dan penyajian kopi robusta. Wisatawan dapat melihat langsung bagaimana kopi ditanam, dipanen, diolah, dan disajikan secangkir kopi robusta khas Jambuwer.

Kopi Robusta Jambuwer memiliki ciri khas rasa yang kuat dan aroma yang harum. Cita rasa kopinya cenderung asam dengan kekayaan aroma yang khas. Keunikan rasa ini dihasilkan dari pengolahan kopi dengan metode khusus, termasuk fermentasi dan pengeringan yang berbeda. "Kata pak Buari."  Selaku kelompok petani gapoktan(27/04/2024)

Desa Jambuwer memiliki sebuah perkumpulan petani yang dikenal sebagai gapoktan. Gapoktan tersebut terdiri dari lima kelompok petani yang bergabung menjadi satu entitas. Di antara kelompok-kelompok tersebut adalah Krajan, Rekasan, Bulupogong, Glagaharum, dan Cakru'an.

Proses pengolahan bibit dimulai dengan penempelan biji kecil selama 4 bulan. Setelah itu, biji kopi jenis Robusta disetek. Robusta terdiri dari empat jenis, yaitu 71, EP, BP, dan Karang Rejo. Setelah setek, biji kopi dipindahkan ke tempat tanaman yang berumur 3 tahun. Sekitar bulan pertama, bibit kopi Robusta tersebut dapat dijual ke wilayah yang membutuhkan dengan harga bibit yang bervariasi. .

Ketika tanaman kopi mencapai usia 2 tahun, disarankan untuk melakukan pemangkasan sekitar 140-150 batang agar pertumbuhannya tidak terlalu tinggi. Setelah tahap ini, barulah tanaman dapat mulai berbuah, dan panen kopi robusta biasanya dilakukan ketika tanaman berusia 3 tahun. Sekitar 100 batang buah kopi robusta sudah cukup untuk menghasilkan segelas kopi.

Harga kopi robusta di pasar biasanya berkisar sekitar 63 ribu per kilogram dalam keadaan normal. Namun, harga ini tidak stabil dan bisa mengalami fluktuasi turun. Hal ini mengakibatkan kerugian bagi para petani, karena harga kopi yang semula 63 ribu per kilogram bisa turun menjadi 25-45 ribu, sementara biaya untuk pekerja kopi sekitar 75 ribu per hari. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun