Sebelum lonceng natal berhenti berdentang..
Sebelum lilin natal berhenti berkelip..
Sebelum lagu natal berhenti mengalun..
dan,
Sebelum malam natal berlalu..
Aku tak pernah tahu, dan tak pernah tahu jika semua waktu adalah kekal milikMu. Kalau saja aku boleh meminta atau mungkin boleh memilih. Aku tak akan pernah mau, semua yang ku milikki harus berakhir begitu saja..
Aku mencintai natal, aku begitu mencintai bulan Desember. Itulah salah satu alasan, mengapa aku begitu menanti-nantikan bulan yang penuh kedamaian ini. Tapi, aku tak pernah tahu kalau saja natal kali ini, aku tanpamu. Natal ku yang pertama dalam suasana penuh haru. Natal pertama ketika aku merasa begitu sungguh jauh darimu. Entah apa yang harus aku ungkapkan, ketika setiap alunan lagu natal yang terdengar mengingatkan ku pada senyumanmu yang begitu hangat kurindu.
Aku tahu, dan aku yakin engkau turut berbahagia bersama ku dalam kasih natal ini. Dan disana, engkau akan hidup dalam kedamaian abadi bersama Bapa.
Bapak, aku sungguh mencintaimu. Walau tak pernah kata-kata itu aku ungkapkan padamu. Sungguh, aku merindukan tawamu, aku merindukan candamu, aku merindukan natal yang kulalui bersamaMu dan aku merindukan setiap detik waktu yang berlalu bersamamu..
Bapak, berbahagialah dalam kehidupan barumu dan sampai kita jumpa lagi dalam kebahagiaan abadi bersama Bapa di surga..
Aku mencintaimu, dan akan selalu mencintaimu..
i never felt nothing in the world like this before..