Mohon tunggu...
Anas Stasya Mutiara Oktaviani
Anas Stasya Mutiara Oktaviani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Human Resource Management Student At Trisakti School Of Management

I have a very high interest in trying new things and being adaptive to the world of new environments.

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Analisis Gaya Kempemimpinan Mark Zuckerberg "Pendiri Facebook"

26 Agustus 2024   00:26 Diperbarui: 26 Agustus 2024   00:28 104
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pemimpin yang hebat menciptakan visi,mengkomunikasikannya dengan jelas,dan membimbing tim mereka untuk mewujudkannya. - Richard L.Daft

Gaya kepemimpinan Mark Zuckerberg, pendiri dan CEO Facebook (kini Meta), mencerminkan berbagai aspek kepemimpinan modern yang dibahas dalam buku "The Leadership Practice" karya Richard L. Daft. Zuckerberg menunjukkan karakteristik kepemimpinan transformasional dengan visinya yang kuat untuk menghubungkan dunia melalui teknologi. Visi ini telah menginspirasi dan memotivasi ribuan karyawan serta miliaran pengguna platform miliknya, menciptakan perubahan signifikan dalam cara orang berinteraksi dan berkomunikasi di era digital.

Dalam konteks kepemimpinan strategis, Zuckerberg telah menunjukkan kemampuan luar biasa dalam merumuskan dan mengimplementasikan strategi jangka panjang. Keputusannya untuk mengakuisisi WhatsApp dan Instagram, serta pivotnya ke arah realitas virtual dan metaverse, menggambarkan pemahaman mendalam terhadap tren industri dan kebutuhan konsumen masa depan. Pendekatan ini sejalan dengan konsep Daft tentang pemimpin yang mampu membaca perubahan lingkungan dan merespon secara proaktif.

Adaptabilitas, yang ditekankan sebagai kualitas penting bagi pemimpin modern, terwujud dalam kemampuan Zuckerberg untuk mengubah fokus perusahaannya. Pergeseran dari platform media sosial tradisional ke teknologi immersive menunjukkan kesiapannya untuk melakukan perubahan drastis demi mengantisipasi tren masa depan. Ini mencerminkan konsep kepemimpinan adaptif yang dibahas, di mana pemimpin harus mampu menavigasi perubahan cepat dalam lingkungan bisnis.

Zuckerberg juga menerapkan prinsip pemberdayaan dan delegasi. Dia dikenal mendelegasikan tanggung jawab besar kepada tim kepemimpinan seniornya, seperti yang terlihat dalam peran penting Sheryl Sandberg sebagai COO. Pendekatan ini memungkinkan Zuckerberg untuk fokus pada visi dan strategi jangka panjang, sementara memastikan operasional harian perusahaan berjalan efektif.

Dalam hal inovasi dan pengambilan risiko, gaya kepemimpinan Zuckerberg sangat menonjol. Mantranya yang terkenal, "Move Fast and Break Things", mencerminkan pendekatan yang mendorong inovasi cepat dan keberanian mengambil risiko. Ini sejalan dengan pemikiran tentang peran pemimpin dalam menciptakan budaya inovasi. Meskipun pendekatan ini telah menghasilkan pertumbuhan dan inovasi yang signifikan, ia juga kadang menimbulkan tantangan terkait privasi dan keamanan pengguna.

Aspek kepemimpinan etis, yang ditekankan Daft sebagai komponen kritis kepemimpinan modern, telah menjadi area yang menantang bagi Zuckerberg. Respons terhadap isu-isu seperti privasi data, penyebaran disinformasi, dan dampak sosial platform miliknya menggambarkan kompleksitas dalam menyeimbangkan pertumbuhan bisnis dengan tanggung jawab sosial.

Dalam menghadapi berbagai krisis, dari skandal Cambridge Analytica hingga tuduhan penyebaran disinformasi, gaya kepemimpinan Zuckerberg telah diuji. Responnya terhadap krisis-krisis ini menunjukkan kemampuannya untuk bertahan dan beradaptasi, meskipun terkadang kritik muncul atas kecepatan dan efektivitas responnya. Ini mencerminkan tantangan dalam kepemimpinan krisis, di mana pemimpin harus mampu menavigasi situasi kompleks dengan cepat dan efektif.

Gaya kepemimpinan Zuckerberg juga mencerminkan konsep pembelajaran berkelanjutan yang ditekankan. Komitmennya untuk terus belajar dan mengembangkan diri, seperti terlihat dari upayanya mempelajari bahasa Mandarin dan eksplorasi teknologi baru, menunjukkan karakteristik pemimpin yang selalu berusaha meningkatkan diri dan organisasinya.

Secara keseluruhan, gaya kepemimpinan Mark Zuckerberg mewujudkan banyak aspek kepemimpinan modern yang dibahas dalam buku Daft. Kombinasi visi yang kuat, kemampuan strategis, adaptabilitas, inovasi, dan fokus pada pemberdayaan telah memainkan peran kunci dalam pertumbuhan luar biasa Facebook/Meta. Namun, tantangan dalam aspek etika dan manajemen krisis juga menunjukkan kompleksitas kepemimpinan di era digital yang cepat berubah. Gaya kepemimpinannya terus berkembang seiring dengan pertumbuhan dan transformasi perusahaannya, mencerminkan dinamika kepemimpinan dalam lanskap teknologi yang selalu berubah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun