Mohon tunggu...
Ana Sopanah
Ana Sopanah Mohon Tunggu... Dosen - Dosen Universitas Widyagama Malang

Saya adalah Dosen FE Akuntansi di Universitas Widyagama Malang dan Aktif di beberapa organisasi Profesi Moto: Yakin Usaha Sampai

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

IAI-Kapd Gerak Cepat Peduli Tsunami Banten & Lampung

24 Desember 2018   02:02 Diperbarui: 24 Desember 2018   06:38 348
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

 "Indonesia Kembali Berduka, ratusan orang meninggal dan hilang di Pesisir Banten dan Lampung disapu Tsunami disaat mereka terlelap, tanpa sempat menyelamatkan diri", demikian ungkap Prof. Dian Agustia yang merupakan Ketua Ikatan Akuntan Indonesia Kompartemen Pendidik disingkat IAI-Kapd  menghimbau seluruh Pengurus IAI-Kapd untuk menyisihkan rezekinya guna membantu saudara-saudara yang terkena musibah tsunami. 

Himbauan langsung direspon positif oleh sebagian besar pengurus IAI-Kapd, salah satunya Prof. Andres Lako yang menyatakan bahwa ajakan peduli yang disampaikan oleh Ketua IAI Kapd merupakan bentuk IAI-Kapd Social Responsibility (ICR), dan beliau menyatakan sudah ikut berpartisipasi. Sampai berita ini ditulis sudah terkumpul Rp. 5.700.000, dan 15 pengurus IAI-Kapd yang berkomitmen akan mendonasikan dana untuk meringankan korban.   

Tsunami yang terjadi di Selat Sunda, Sabtu, 23 Des 2018 malam Pukul 21.27 menjadi Tranding Topic di berbagai media sosial, baik di dalam negeri maupun mancanegara. Setidaknya sampai tanggal 23/12/18, pukul 16.00 WIB,  tercatat 222 korban meninggal, 843 orang luka-luka & 28 orang hilang. Dan kerusakan fisik, diantaranya 556 unit rumah rusak, 9 unit hotel rusak berat, 60 warung kuliner rusak, 350 kapal-perahu rusak. (Sutopo, Kompas.com). Dan Jumlah ini akan terus bertambah karena kami terus melakukan pencarian korban dijalan-jalan dan di reruntuhan bangunan, ungkap Sutopo. 

Masyarakat Indonesia sontak terkejut mendengar berita Tsunami di Selat Banten, Bagaimana tidak terkejut, fenomena tsunami biasanya terjadi setelah gempa bumi, tetapi yang terjadi di Banten dan Lampung tidak ada gempa, bahkan tidak ada peringatan dini dari BMKG selaku Badan yang mempunyai tupoksi mengawasi berbagai bencana tersebut. Belum lagi, bencana-bencana sebelumnya yang terjadi di Lombok NTB  pada tanggal 29 Juli 2018, dan Gempa di Palu dan Donggala tanggal  28 September 2018 yang memakan ribuan korban belum selesai penangannya sampai saat ini. 

Oleh karena itu IAI-Kapd sebagai salah satu kompartemen di Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) yang merupakan organisasi profesi yang menangungi seluruh Akuntan Indonesia ikut terpanggil untuk meringankan beban seluruh korban bencana kembali menggalang dana lewat program "Akuntan Pendidik Peduli Bencana" yang dikomandani oleh Bapak Roza Mulyadi selaku Koordinator Forum Dosen Akuntansi Banten. Bagi anggota IAI yang ingin berpartisipasi meringankan beban korban bencana, dapat mengirimkan donasinya melalui rekening berikut: 

Bank.            : Bank Central Asia (BCA) 

No                  : 652 032 2963 

Atas Nama : Roza Mulyadi, SE. 

Bantuan dari Bapak/Ibu akan disalurkan kepada korban yang membutuhkan di Banten, Lampung, dan sekitarnya. Dengan semangat kebersamaan, mari kita ringankan beban saudara-saudara kita yang terkena bencana. Duka Banten dan Lampung adalah duka kita semua. 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun