Keahliannya dalam bidang Akuntansi Sektor Publik, mengundang decak kagum banyak orang. Tak hanya diakui di Indonesia, Dunia Internationalpun mengakuinya. Empat jabatan internasional strategis dalam bidang akuntansi telah diembannya, salah satunya adalah Ketua Dewan Comparative Asia Africa Govermental Accounting Network (CAAGA). Sementara Kontribusinya dalam bidang pengembangan Akuntansi Sektor Publik tak diragukan lagi.
Indra Bastian yang akrap di panggil Ibas, lahir di Malang, 5 September 1965, menyelesaikan Sarjananya di UGM pada tahun 1991 dengan predicate Cumlaude. Kemudian pada tahun 1993 Lulus MBA di Muray State University United States, dan melanjutkan studi Ph.D di University of Hull United Kingdom pada tahun 1999.
Berbagai pemikirannya telah menghasilkan lebih dari 30 Publikasi International sehingga mengantarkan Indra Bastian menjadi Guru Besar Akuntansi Sektor Publik di Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) UGM. Tak hanya itu, kecintaannya pada Akuntansi Sektor Publik, tertuang dalam karya 30 lebih Judul Buku Akuntansi Sektor Publik yang telah ditulisnya. Â Â
Ditengah-tengah kesibukannya, Indra Bastian masih memikirkan bagaimana Dosen pengampu matakuliah memiliki forum sebagai tempat berdiskusi dan berjejaring. Oleh karena itu pada tahun 2000-an terbentuklah Forum Dosen Akuntansi Sektor Publik disingkat FDASP yang di inisiasi oleh Ibas. FDASP saat ini telah menghasilkan berbagai karya nyata di bidang akademik dan mengadakan berbagai pertemuan nasional maupun international di berbagai kota di Indonesia maupun di Luar Negeri.
Dengan mengusung Isu Perubahan untuk melayani Kebutuhan Anggota akan Akreditasi, Publikasi dan Internasionalisasi Kebangsaan  disingkat APIK, Indra Bastian mencalonkan diri sebagai calon Ketua Ikatan Akuntan Indonesia Kompartemen Pendidik (IAI Kapd) yang akan melayani seluruh anggotanya. Perhelatan Akbar ini akan di gelar dalam acara yang bergengsi yaitu Simposium Nasional Akuntansi (SNA) XXI di Universitas Mulawarman Samarinda Kalimantan Timur, Rabu-Jumat, 5-7 September 2018. "Sangat besar aspirasi dari berbagai kampus didaerah untuk di dengar, diakui dan dilayani" demikian kata Ibas dalam wawancara via Phone (5/9/18). Mereka hadir bukan saja sebagai pelengkap, tetapi juga sebagai subjek, oleh karena itu kami mengusung APIK sebagai kebutuhannya.
IAI Kapd yang merupakan bagian dari IAI telah berkembang pesat menjadi organisasi besar yang profesional. Sebagai lembaga profesional sudah saatnya IAI Kapd bertransformasi menuju Asosiasi Akademisi Akuntansi (AAA) agar lembaga ini dapat bekerja melayani kebutuhan akademisi. Dari kondisi kurikulum yang disusun semasa orde baru dan awal reformasi, menuju titik dimana profesi pendidik akuntansi dapat bertahan dalam era 2030. Dari kondisi akreditasi lembaga yang mengadministrasi silabus dan RKPD, menuju titik dimana kelas pengajaran akuntansi di daerah perbatasan dijamin standar kualitasnya karena telah menguji anak didik sesuai dengan yang dilakukan lembaga pendidikan akuntansi lainnya.
Malang, ASP (5/9/18)
