Mohon tunggu...
Ana Sopanah
Ana Sopanah Mohon Tunggu... Dosen - Dosen Universitas Widyagama Malang

Saya adalah Dosen FE Akuntansi di Universitas Widyagama Malang dan Aktif di beberapa organisasi Profesi Moto: Yakin Usaha Sampai

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Bagaikan “Negeri di Atas Awan” Kawah SiKidang

9 Juli 2016   02:08 Diperbarui: 9 Juli 2016   02:24 165
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagai Diatas Awan bersama Suami (Koleksi Pribadi)

Bagaikan Negeri diatas Awan, itulah kata yang pas untuk menggambarkan indahnya Kawah Si Kijang di Dataran Tinggi Dieng. Jumat, 8 Juli 2016, saya bersama keluarga (9 orang) akhirnya berkesempatan mengunjungi dataran tinggi Dieng. Sebuah kawasan Wisata yang menjadi Destinasi Utama di Jawa Tengah, masuk wilayah Kabupaten Banjarnegara dan Kabupaten Wonosobo. Dieng terletak di sebelah barat kompleks Gunung Sindoro dan Gunung Sumbing (Wikipedia) yang berada di ketinggian kurang lebih 2000m DPL. Kawasan ini disebut-sebut sebagai dataran tinggi yang berpenghuni tertinggi kedua di dunia setelah Tibet. Jadi ketika kita berada disana seperti sedang berada diatas awan. Suhu Dieng yang berkisar antara 10 - 15 derajat celcius membuat suhu begitu dingin dan harus menyiapkan jaket tebal, sapu tangan, dan berbagai perlengkapan

Berada di tengah kawasan kawah (koleksi pribadi0
Berada di tengah kawasan kawah (koleksi pribadi0
Perjalanan menuju Dieng dapat ditempuh dari 2 arah yaitu Wonosobo dan Banjarnegara. Kami berangkat dari Terminal Temanggung dengan kendaraan pribadi sekitar jam 09.00 WIB, karena kemacetan libur lebaran, baru tiba di Kawasaan Dieng sekitar Pukul 13.00 WIB. Di hari biasa jarak yang ditempuh dari Temanggung  sekitar 2 jam. Ribuan kendaraan baik Bus, kendaraan pribadi, sepeda motor antri memasuki area tersebut. Dieng dikenal karena memiliki lansekap alam pegunungan yang mempesona ibarat hamparan karpet hijau diatas Plateu Kawasan Puncak. Selain itu, kawasan ini mempunyai warisan budaya berupa tinggalan Siwaistik dari belasan abad silam. Tinggalan tersebut adalah delapan buah candi, yaitu Candi Arjuna, Semar, Srikandi, Puntadewa, Sembadra, Dwarawati, Bhima, dan Gatotkaca. Oleh karena itu, Dieng sangat menarik untuk dikunjungi oleh para wisatawan. Saya sempat melihat wisatawan dari Mancanegara di kawasan
Foto didepan kawah Sikidang (koleksi pribadi)
Foto didepan kawah Sikidang (koleksi pribadi)
Memasuki area wisata, semua kendaraan yang masuk harus membeli tiket dengan harga Rp. 10.000 per orang, kemudian kami memasuki destinasi yang pertama yaitu Kawah Sikidang. Kami harus menggunakan masker karena aroma belerang begitu menyengat. Kami membayar tiket kembali Rp. 10.000. Rasanya jumlah uang yang kami keluarkan tak sebanding dengan pemandangan yang luar biasa indah. Serasa berada di Negeri diatas awan ketika kami berfoto di kawasan ini. Dari atas terlihat lautan awan yang memukau, disamping kanan kiri terlihat hamparan hijau ditengah gunung, sunggung menakjubkan. Selain menikmati indahnya pemandangan, kami juga menikmati kuliner khas Dieng yaitu Mie Ongklok dan Sate dengan minuman nyeleneh "Purwaceng". Selain itu, Dieng mempunyai jenis buah yaitu Carica yang infonya hanya ada dua di dunia yaitu Di pegunungan Himalaya dan di Dieng. Carica ini termasuk dalam jenis buah pepaya, namun dengan bentuk yang lebih kecil. Jika kita mengunjungi pusat oleh-oleh di Dieng, kita akan menemukan banyak olahan makanan yang terbuat dari
Bagai Diatas Awan bersama Suami (Koleksi Pribadi)
Bagai Diatas Awan bersama Suami (Koleksi Pribadi)
Bagi saudara yang liburan ini belum ada agenda, silahkan Kunjungi Kawasan Wisata Puncak Dieng, dan jangan lupa bawa jaket tebal, kaos tangan, kaos kaki, syal, dan masker.  Bulan Juli-September adalah bulan yang pas untuk di kunjungi karena puncak dingin ada di bulan tersebut. Selain Kawah Sikijang masih banyak destinasi lainnya yang bisa dikunjungi diantaranya: telaga warna, candi arjuna, bukit sikunir, telaga cebong, dieng plateu theatre, dan sembungan. Indonesia patut bangga dengan ragam potensi yang dimiliki dataran Tinggi no. 2 di Dunia ini (Dieng), alam, budaya hidup dalam keseimbangan dan melekat pada tardisi unik masyarakat setempat.

Ana, Temanggung 8 Juli 2016.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun