Mohon tunggu...
Ana Sopanah
Ana Sopanah Mohon Tunggu... Dosen - Dosen Universitas Widyagama Malang

Saya adalah Dosen FE Akuntansi di Universitas Widyagama Malang dan Aktif di beberapa organisasi Profesi Moto: Yakin Usaha Sampai

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Melepas Bayi Penyu “Tukik” dari Pulau Sangalaki

20 Juni 2016   12:04 Diperbarui: 21 Juni 2016   08:47 106
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tulisan saya ini masih cerita tentang perjalanan di Kabupaten Berau yang merupakan salah satu Destinasi Unggulan dan dominan di kunjungi wisatawan mancanegara. Kabupaten Berau memiliki potensi laut sangat kaya dan keindahan taman laut dan keanekaragaman biota lautnya. Kepulauan Derawan merupakan obyek Daerah Tujuan Wisata Unggulan di Kalimantan Timur dengan fasilitas seperti Cottage, Alat Selam, Restoran dan Speed Boat dan lain-lain. Pulau Sangalaki adalah Pulau yang masuk dalam wilayah KecamatanKepulauan Derawan yang saya kunjungi setahun yang lalu. Perjalanan menuju Pulau Sangalaki kurang lebih satu jam menggunakan spead boat dari Pulau Derawan.

Diperairan sekitar pulau-pulau tersebut terhampar Karang Laut yang sangat indah,berbagai jenis Ikan Hias, juga terdapat Ikan Duyung, Kepiting, Kenari, Penyu Hijau dan Mutiara Alam. Kepulauan ini mempunyai potensi laut yang sangat kaya dan menurut para ahli bahwa keindahan taman laut dengan keanekaragaman Biota Laut yang hidup di perairan Kepulauan Derawan ini termasuk nomor 3 (tiga) didunia.

Pulau Sangalaki  mempunyai luas15,9 hektar dan memiliki lagon dangkal berdasar pasir dan ditumbuhi oleh karang dan lamun. Kurang lebih 40 Menit saja dapat mengelilingi Pulau Sangalaki dari ujung ke Ujung. Pasir yang begitu lembut putih membuat kami senang sekali berjalan tanpa alas kaki. Saya berjalan mengelilini Pulau dengan para turis Mancanegara. Tak terasa perjalanan tersebut karena pemandangan begitu

Foto Bersama di Pulau Sangalaki (Koleksi Pribadi)
Foto Bersama di Pulau Sangalaki (Koleksi Pribadi)
Diperairan sekitarnya terdapat taman laut dan terkenal sebagai wisata selam (diving). Terdapat beraneka ragam biota laut di sini, yang terkenal adalah Ikan Pari Manta. Ikan Pari Manta hidup berkelompok di perairan pulau ini. Ikan Pari Manta ini menuju ke Pulau Sangalaki untuk mencari makan berupa beberapa jenis plankton yang banyak terdapat di perairan ini. Di Pulau Sangalaki terdapat titik-titik selam yang menjadi favorit para penyelam dari seluruh dunia dan menamai beberapa titik penyelaman pada kawasan ini yaitu; Channel Entrance, Coral Gardens, Turtle Town, Sandy Ridge, Manta Run, SherwoodForest, Manta Parade, Manta Avenue, Eel Ridge, Lighthouse dan The Rockie.

Di Pulau ini hanya ada satu resort dengannama Sangalaki Manta Paradise, terdiri dari 14 cottages dua tipe  yangdimiliki resort ini juga dilengkapi dengan sebuah restoran dan bar, bagi paradiver yang ingin menyelam disini juga tersedia lengkap scuba diving gear. Sayang saya tidak berkesempatanmenginap di resort ini karena harus segera Kembali ke Pulau Derawan.

Dikepulauan Sangalaki ini adalah tempat persinggahan Penyu untuk bertelur dan para wisatawan diperbolehkan melihat dan mendekati Penyu yang sudah bertelur. Kami bersama rombongan memasuki sebuah gerbang pintu kayu, yang ternyata merupakan tempat untuk konservasi penyu dimana penyu-penyu tersebut bertelur sampai menunggu retas nya sang bayi penyu atau yang dikenal tukik. Didalam pasir beberapa papan petunjuk, terlihat puluhan penyu kecil yang sedang berusaha keluar dari lapisan kulit telurnya. 

Saya sangat terkagum-kagum melihat secara langsung bagaimana bayi penyu tersebut berusaha keluar dari cangkang telur yang melapisi mereka.  Sebagian penyu-penyu yang telah keluar di pindahkan ke ember kecil yang sudah siap untuk kami lepaskan ke hamparan pasir luas. Penyu-penyu tersebut tidak tampak begitu lemah, namun justru begitu aktif dan bersemangat. 

Bentuk fisik penyu berbeda dengan kura-kura. Penyu lebih berwarna hitam gelap dibandingkan kura-kura yang kehijau-hijauan. Kepala penyu juga tidak tampak terpisah dengan cangkang badannya, dimana kepala kura-kura tampak begitu terpisah dengan

Foto Bersama Turis Mancanegara di Sangalaki (Koleksi Pribadi)
Foto Bersama Turis Mancanegara di Sangalaki (Koleksi Pribadi)
Alhamdulilahsaat itu saya bersama Dinas Pariwisata Kab. Berau dan para turis dari Mancanegara Yaitu Perancis dan Belanda sama-sama melepas bayi penyu “tukik” ke lautanlepas. Peristiwa yang menakjubkan dan tak mungkin terlupakan. Semoga Penyumenjadi hewan yang tidak punah.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun