Mohon tunggu...
Anas JatiRamadhan
Anas JatiRamadhan Mohon Tunggu... Buruh - Saat ini berusia 21 tahun, dimana dewasa mulai menjamah

Hanya pria kecil yang suka mengamati beberapa hal yang menurut banyak orang tidak begitu berarti.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi: Suara Hujan

4 Juni 2022   14:20 Diperbarui: 4 Juni 2022   14:34 686
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Suara tetes air itu, rintik rintiknya

Benar benar akan selalu kau kenali ketika ia jatuh di atas payung birumu

Rasa tetes air itu, rintik-rintiknya

Benar benar akan selalu kau kenali ketika ia jatuh berhamburan di puncak kepalamu

Ketika ia menyuburkan yang tumbuh di tanah, bahkan ketika ia telah disamarkan menjadi air yang terjun bebas di tenggorokanmu

Akan selalu ia masih menjadi hujan, di awal, pertengahan, atau akhir dari musimnya

Hujan dan rintik rintiknya, yang telah tulus menguatkan tumbuhnya pohon berakar,

Di depan rumahku, Aku

Ketika rintikmu jatuh dan mengusap wajahku

Berkatmu beberapa rasa telah berhasil kubeda bedakan

Ketika kudengar suaramu jatuh di atap rumahku, di atas dedaunan pohonku, dan di atas semua yang menadah pada hari itu

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun