Mohon tunggu...
Siti Hasanah
Siti Hasanah Mohon Tunggu... Lainnya - Finance - NIM 55521120027 Dosen Pengampu Prof. Dr, Apollo M.Si.Ak Kampus UMB

55521120027 Dosen Pengampu Prof. Dr, Apollo M.Si.Ak Universitas Mercu Buana

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

TB 2 Audit Sistem Informasi Pemrograman Python Bidang Kesehatan

2 Juni 2023   00:22 Diperbarui: 2 Juni 2023   00:25 674
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

TB 2 Audit Sistem Informasi

Sejalan dengan perkembangan teknologi yang semakin pesat dan berlangsung secara terus-menerus, tak dapat dipungkiri bahwa perkembangan teknologi mampu memberikan pengaruh di seluruh aspek kehidupan. Perkembangan teknologi yang terjadi dewasa ini mampu menghidupkan segala bidang kehidupan. Salah satunya adalah bidang perekonomian. Contoh nyata dari pemanfaatan teknologi adalah penggunaan teknologi informasi oleh perusahaan-perusahaan dalam pengelolaan keuangan dalam perusahannya. Pengelolaan system keuangan yang sebelumnya dilakukan secara manual, kini beralih menjadi pengelolaan keuangan dengan menggunakan system dengan menggunakan sebuah aplikasi. Hal ini tentu saja tak lepas dari perkembangan teknologi informasi yang terjadi di era digital ini.

Akan tetapi, pengelolaan keuangan dengan menggunakan aplikasi tersebut tentu saja memerlukan kontrol atau pengawaasan. Hal ini diperlukan untuk mencegah hal-hal yang tidak di inginkan yang mungkin saja dapat terjadi, misalnya hilangnya sebuah data, atau bisa juga disebabkan oleh adanya suatu virus. Oleh karena itu diperlukan adanya audit system informasi. Audit  system informasi sendiri merupakan salah satu jenis audit yang biasa dilakukan dalam seuah perusahaan yang sudah menggunakan system dalam pengelolaan kegiatan usahanya. Menurut Wahid Wachyu Adi Winarto, audit system informasi adalah suatu kegiatan dalam memeriksa sebuah perusahaan yang dalam pengoperasian kegiatan usahanya menggunakan proses data atau informasi akuntansi. Dapat dikatakan jika audit informasi merupakan suatu kegiatan yang didalamnya terdapat kegiatan mengumpulkan dan menilai bukti-bukti yang digunakan dalam rangka memberikan penilaian mengenai system computer yang digunakan dalam rangka menciptakan keamanan terhadap asset, menjaga kebenaran suatu informasi, menunjang dan mendukung keefektifan suatu organisasi dalam mencapai tujuannya, dan juga efisiensi penggunaan sumber daya. Secara umum, penggunaan system Elektornik Data Proceessing atau biasa disingkat EDP, maka para pengguna perlu mengetahui beberapa hal diantaranya adalah sebagai berikut:

  • Perlengkapan keamanan, hal ini dapat memberikan perlindungan terhadap perangkat computer, baik program yang ada di dalamnya maupun pengaksesan informasi dan data yang diragukan keabsahannya. Atau dapat juga memberikan perlindungan dari adanya serangan virus yang dapat menghancurkan.
  • Program yang dikembangkan, hendaknya pengembangan program yang dijalankan sudah mendapatkan persetujuan dan verifikasi dari para petinggi di dalam perusahaan.
  • Diperlukan adanya keakuratan dan kelengkapan atas transaksi yang terdapat dalam file atau laporan di dalam perangkat computer.
  • Menjaga penyimpanan data atau laporan yang bersifat rahasia di dalam perangkat computer

Dari hal-hal tersebut diatas, dapat disimpulkan bahwa tentunya audit system informasi ini berbeda dengan audit keuangan. Dimana fungsi dari audit system informasi ini adalah untuk meninjau dan memantau seberapa efektif kah penggunaan system informasi dalam sebuah perusahaan.

Latar belakang audit system informasi

Kegiatan audit system informasi dilakukan berdasarkan beberapa hal berikut ini:

  • Kehilangan sumber data
  • Hilangnya suatu data perusahaan atau organisasi dapat terjadi di dalam situasi apapun. Baik secara sengaja maupun tidak sengaja. Sehingga agar tidak terjadi kehilangan data, maka hendaknya mencadangkan data tersebut yang dilakukan dengan teratur. Pada dasarnya hilangnya suatu data data terjadi karena beberapa hal, yaitu:
  • Kesalahan manusia (Human error), karena setiap manusia tidak luput dari kesalahan. Begitu pun dalam hal penyimpanan atau penginputan suatu data. Misalnya file yang ada secara tidak sengaja ditimpa dengan data yang lain.
  • Terserang suatu virus, kenmungkinan terjadinya data yang terserang virus sangat memungkinkan. Virus dapat merusak system kerja dan bahkan suatu data dapat dihapus oleh virus dengan mudah .
  • Rusak secara fisik, rusak secara fisik yang dimaksudkan disini adalh kerusakan pada perangkat kerasnya.
  • Kesalahan tempat penyimpanan data
  • Setiap keputusan yang diambil dalam sebuah perusahaan harus didukung oleh data yang relevan. Oleh karena itu penyimpanan data yang sesuai dengan kebutuhan pengguna sangatlah penting.
  • Rusaknya computer akibat system computer yang tidak dapat dikendalikan
  • Kerusakan ini timbul akibat penggunaan system secara otomatis. Akibatnya data yang tersimpan di dalam computer diluar kendali. Kemungkinan akan terjadi kesalahan data yang keluar. Sehingga perlu dilakukan pemantauan terhadap system yang berjalan.
  • Diperlukan anggaran yang jumlahnya tidak sedikit agar dapat memperbaiki perangkat yang rusak. Sehingga harus dilakukan pemeliharaan yang baik terhadap computer.
  • Perlu adanya akses yang dibatasi yang dimiliki setiap pengguna. Sehingga data yang bersifat rahasia dapat terjamin keamanannya. Karena tidak semua pengguna berhak mengetahui informasi akan suatu data.
  • Perlunya mengendalikan dalam mengembangkan dan menggunakan computer.
  • Terjadinya perkembangan dalam dunia teknologi informasi yang berlangsung secara terus menerus, akan berakibat terhadap kegiatan pengauditan.

Beberapa tahapan dari audit system informasi diantaranya adalah sebagai berikut:

  • Tahap perencanaan (Planning)
  • Tahap ini merupakan tahapan awal dalam melakukan audit system informasi. Di dalam tahap ini dilakukan kegiatan yang di dalamnya terdapat keterlibatan penyelidikan klien guna dapat menentukan pekerjaan audit yang ada, penempatan tim audit, serta pembuatan perjanjian audit. Di samping itu pula, mengidentifikasi risiko audit serta menganalisis prosedur bisnis klien
  • Pengujian pengendalian (Test of Controls)
  • Di dalam tahap ini kegiatan yang dilakukan adalah dengan menguji sejauh mana kontrol risiko yang dapat dijadikan dasar dalam mengurangi anggaran pengujian. Untuk memerlukan pengevaluasian secara lebih terperinci agar dapat mengidentifikasi sejauh mana keefektifan kontrol dapat berjalan.
  • Pengujian transaksi (Test of Transaction)
  • Orang yang melakukan audit menggunakan percoabaan untuk melakukan pengujian atas setiap transaksi. Pengevaluasian ini dilakukan agar dapat mengetahui ketika terjadi kesalahan dalam penginputan transaksi ke dalam system. Dengan begitu dapat mencegah terjadinya kesalahan yang tidak seharusnya terjadi.
  • Pengujian Keseimbangan atau keseluruhan Hasil
  • Dalam menguji keseimbangan ini, dilakukan penghitungan stok secara fisik, melakukan pelaporan sisa hutang yang masih harus dibayar, atau menghitung nilai dari keseluruhan aktiva yang dimiliki.
  • Penyelesaian Audit
  • Di dalam tahap ini yang merupakan tahap terakhir dari tahapan audit system informasi. Dilakukan pengujian terhadap bukti-bukti, sehingga hasilnya dapat dibuat dalam bentuk laopran.

  • Apa saja Jenis audit informasi?
  • Beberapa jenis audit informasi adalah sebagai berikut:
  • Audit laporan keuangan, merupakan bentuk audit informasi yang paling sering digunakan. Dengan melakukan audit laporan keuangan ini, maka akan dapat dilakuakn evaluasi secara pasti atas keandalan suatu laporan keuangan. Sehingga penyajian laporan keuangan yang ditampilkan dapat dipertanggungjawabkan keakuratannya dan juga berdasarkan standar yang ada.
  • Audit operasional, dalam audit operasional ini dibedakan menjadi tiga macam, yaitu:
  • Post Implementation Audit (Audit setelah implementasi), di dalam audit ini dilakukan pemeriksaan terhadap system computer yang diterapkan dan digunakan dalam perusahaan. sehingga dapat diketahui sejauh mana keefektifan penerapan aplikasi dalam kegiatan operasional di dalam perusahaan atau organisasi. Orang yang melakukan audit dapat melakukan penilaian apakah aplikasi yang digunakan masih layak penggunaannya atau sudah tidak sesuai denga napa yang dibutuhkan oleh perusahaan atau organisasi.
  • Concurrent Audit (Audit Bersama), auditor melakukan audit ini dalam melakukan pengevaluasian terhadap cara kerja system informasi. Sehingga dapat diketahui bagaimana pengelolaaan system, pengawasan system, dan juga mengetahui bagaimana system dikembangkan dengan menyeluruh telah dilakukan dengan baik dan benar.             

Penggunaan aplikasi dalam pengelolaan perusahaan menggunakan Bahasa pemrograman yang bermacam-macam. Salah satu Bahasa pemrograman yang popular saat ini adalah Bahasa pemrograman python.

Apakah Bahasa Pemrograman Python itu?

Bahasa pemrograman python merupakan pemrograman interpretative yang mudah dalam mempelajarinya dan memusatkan pada kode yang dapat dibaca. Atau dapat dikatakan juga bahwa python adalah Bahasa pemrograman yang di dalamnya terdapat kode-kode pemrograman yang jelas sehingga pengguna mudah untuk memahaminya.

Pada umumnya bentuk dari python adalah pemrograman yang menjadikan objek sebagai orientasinya. Dalam penggunaannya, python sangat berguna untuk kebutuhan dalam mengembangkan perangkat lunak serta dapat digunakan pada bermacam-macam platform yang mengoperasikan system. Bermacam-macam platform system operasi dapat menggunakan python sehingga menyebabkan proses pendistribusian aplikasi dalam pembuatannya memakai python menjadi luas. Python di dukung oleg bermacam platform yaitu seperti di bawah ini:

  • Linux/Unix
  • Windows
  • Mac OS X
  • Java Virtual machine
  • OS/2
  • Amiga
  • Palm
  • Symbian (hanya bagi produk dari Nokia)

  • Beberapa modul yang dapat digunakan dalam python adalah:
  • Django, web framework
  • Scipy dan Scikit
  • Tornado
  • Celery
  • OpenCV python
  • Matplotlib
  • BioPython
  • Tensor flow

  • Python mempunyai pengelola kepustakaan yang terkenal dan memiliki banyak kelebihan yaitu disebut dengan PIP. PIP merupakan sebuah sistem pengelola kepustakaan paket yang membuat instalasi menjadi lebih sederhana dan dapat mengelola paket dari perangkat lunak yang menggunakan python. Penggunaan PIP dapat melakukan pemasangan dan juga sekaligus penghapusan pada Pustaka python. (Yuniar & Dede, 2020).



  • Secara umum siapa saja dapat mempergunakan dan memperoleh python, karena python dapat dengan bebas dan mudah untuk di dapatkan. Sekalipaun python juga dapat digunakan demi kepentingan pihak-pihak tertentu sehingga python ini dapat di komersilkan. Pada awalnya pengembangan python ini dilakukan oleh Guido van Rossum, seorang berkebangsaan Belanda. Rossum melanjutkan pengembangan python untuk melanjutkan baha pemrograman sebelumnya yaitu Bahasa ppemrograman ABC pada tahun 1990. Asal kata python sendir bermula dari Guido yang secara tidak sengaja sedang menonton acara pada sebuah televisi. Acara tersebut Bernama Monty Python's Flying Circus. Dan hingga sampai sekarang, beberapa kumpulan programmer masih melanjutkan untuk mengembangkan python. Guido sendiri  yang mengkoordinasikan kegiatan pengembangan python, dan juga dibantu oleh perkumpulan yang dinamakan Python Software Foundation. Hingga sekarang ini sudah terdapat Python versi 2.6.1 dan juga versi 3.0.
  • Sebagai Bahasa pemrograman, tentunya python menawarkan keunggulan-keunggulan tersendiri, beberapa keunggulan tersebut diantaranya adalah sebagai berikut:
  • Tersedianya fitur-fitur yang siap untuk digunakan. Yang tentunya fitur-fitur yang tersedia ini telah disesuaikan dengan berbagai macam kebutuhan para penggunanya.
  • Dengan menggunakan Bahasa pemrograman yang jelas dan tidak bertele-tele dalam penyampaiannya, namun dapat dengan mudah para pengguna mampu mengerti dan memahaminya.
  • Menjadikan objek sebagai orientasinya
  • Mempunyai system yang dapat mengelola memori secara otomatis
  • Karena Python mempunyai sifat modular, menjadikan pengembangna python dapat dilakukan dengan mudah, yaitu dengan pengembangan fitur-fitur baru. Fitur-fitur tersebut dibentuk dengan menggunakan Bahasa python sendiri maupun Bahasa pemrograman C/C++.

  • Mengapa menggunakan python?
  • Ada beberapa alas an yang menjadikan pengguna lebih memilih menggunakan Bahasa pemrograman python dalam menjalankan aplikasinya, diantaranya adalah sebagai berikut:
  • Python adalah Bahasa pemrograman yang kuat
  • Karena python merupakan Bahasa pemrograman yang sudah ada sejak awal tahun 1990an, maka sudah banyak pembahasan mengenai python. Sehingga memudahkan kita dalam penggunaanya karena di dalam python sudah tersedia modul-modul sesuai dengan yang di butuhkan.
  • Bahasa ppemrograman yang fleksibel
  • Bukan hanya perusahaan besar dengan proyek yang besar pula yang dapat menggunakan python sebagai Bahasa pemrograman. Akan tetapi python juga dapat digunakan oleh perusahaan kecil dengan proyek yang kecil pula. Dengan demikian python ini dapat digunakan oleh semua kalangan.

  • Lalu bagaimanakah menggunakan python? Langkah-langkah apa saja yang harus dilakukan?

  • Berikut adalah tahap-tahap bagaimana cara menggunakan python:
  • Melakukan penginstalan aplikasi
  • Tahap pertama yang perlu dilakukan adalah dengan melakukan penginstalan aplikasi python. Saat ini suadah tersedia aplikasi python versi 3.1.1.3. untuk dapat melakukan penginstalan python, dengan mengakses laman web https://www.python.org kemudian akan tampil seperti berikut:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun