Mohon tunggu...
Ana Sinulingga
Ana Sinulingga Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Mahasiswa di Universitas Diponegoro Semarang

Selanjutnya

Tutup

Nature

Biopori, Lubang Keajaiban di dalam Tanah

10 Agustus 2020   16:40 Diperbarui: 10 Agustus 2020   16:35 70
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Nature. Sumber ilustrasi: Unsplash

Tembalang (22/7), Kebanyakan rumah warga RT 04 RW III, Kelurahan Tembalang memiliki pekarangan yang ditanami pohon-pohon berukuran sedang hingga besar. Tentunya pohon-pohon ini akan menggugurkan daunnya saat terjadi perubahan musim atau kondisi-kondisi tertentu. Hal ini menyebabkan bertambahnya jumlah sampah organik di wilayah RT 04 RW III selain dari dapur rumah tangga warga. Selain itu, guguran daun yang jatuh ke saluran drainase atau selokan warga dapat menghambat pembuangan air kotor.  Jika selokan tersumbat, dan terjadi hujan lebat tentunya akan menyebabkan genangan-genangan air hingga banjir di wilayah tempat tinggal warga.

Dari permasalahan tersebut Mahasiswa Fakultas Teknik UNDIP merencanakan Lubang Resapan Biopori (LRB) untuk mengajukan penyuluhan program ini ke aparatur desa, dan diterima dengan baik oleh aparatur desa. LRB merupakan lubang silindris yang dibuat secara vertikal kedalam tanah dengan  diameter 10cm dan kedalaman 1 meter. Lubang ini berfungsi untuk meningkatkan daya serap air pada tanah. Selain itu, berbagai macam sampah organik yang dimasukkan kedalam lubang dapat menjadi kompos dengan sendirinya, serta dapat diambil dan digunakan sebagai kompos.

Dalam perancangannya, ada beberapa kegiatan yang dilakukan seperti survey mengelilingi RT 04 RW III untuk mengetahui kondisi lapangan, lalu dilanjutkan dengan membuat modul dan poster biopori sebagai media sosialisasi kepada warga RT 04. Setelah poster jadi, poster diajukan kepada Pak Bambang selaku RT 04 untuk mendapatkan masukkan dan saran. Setelah poster disetujui, dilanjutkan dengan mencetaknya serta melakukan sosialisasi kepada warga.

Metode penyuluhan yang digunakan adalah door to door atau dari rumah ke rumah, jadwal pelaksanaan sudah diumumkan terlebih dahulu kepada masyarakat. Penyuluhan dilakukan selama tiga hari yakni dari tanggal 22 Juli hingga 23 Juli 2020. Dengan metode penyuluhan tersebut, pemahaman warga mengenai kebermanfaatan lubang resapan biopori semakin meningkat. (Ana, Tim II KKN UNDIP RT 04 RW III Kelurahan Tembalang, Kecamatan Tembalang, Semarang)

Editor dan DKKN : Yuliana Kristanto, S.A.P., M.Si

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun