Mohon tunggu...
Tika Septiana
Tika Septiana Mohon Tunggu... Mahasiswa - UIN RADEN MAS SAID SURAKARTA

saya pribadi yang sedikit introvert, mempunyai hobi musik dan tertarik dengan topik psikologi

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Quarter Life Crisis: Apa Tujuan Hidup Ini? Bagaimana Cara Mengatasinya?

4 Juni 2024   00:00 Diperbarui: 4 Juni 2024   00:49 56
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Lyfe. Sumber ilustrasi: FREEPIK/8photo

Berapakah umur kalian? Apakah sudah memasuki fase Quarter Life Crisis?

Saat mendengar kalimat tersebut memang rasanya sangat menjenuhkan apalagi terbilang sedang mengalami hal tersebut, rasanya ingin menghela nafas yang dalam. 

Apa sih itu Quarter Life Crisis (QLC)? Quarter Life Crisis menjadi istilah popular yang sering di lontarkan saat kehidupan tidak berjalan semestinya. Biasanya menyerang seseorang di usia pertengahan 20-30 tahun, Quarter Life Crisis biasanya juga diikuti dengan munculnya rasa kesepian, cemas, dan bingung dengan tujuan hidup. Tak jarang pula seseorang menjadi lebih pendiam dan menarik diri dari lingkungan sosialnya.

Quarter Life Crisis (QLC) dapat dipicu oleh sejumlah faktor yang bersumber dari tekanan sosial yang kemudian mendorong diri seseorang untuk terus-menerus memikirkan hal-hal dalam hidupnya sehingga timbulah kegelisahan, kecemasan dan rasa tertekan. 

Banyak pertanyaan dari lingkungan sekitar yang dapat menimbulkan tekanan dalam diri seseorang, seperti "Kapan wisuda? Bekerja dimana? Kapan menikah? Usia segini kok belum punya apa-apa?" mungkin pertanyaan tersebut dianggap ringan oleh beberapa pihak tetapi sebenarnya yang paling banyak memberatkan pikiran seseorang.

Quarter Life Crisis (QLC) sebenarnya hal sangat umum di alami pada diri seseorang. Tetapi banyak yang tidak sadar jika dirinya mengalami Quarter Life Crisis (QLC) sehingga mereka tidak tahu harus mengatasinya karena mereka tidak begitu paham apa yang di rasakan oleh dirinya. 

Lalu bagaimana  cara untuk mengatasi Quarter Life Crisis (QLC)? Mengatasi Quarter ife Crisis (QLC) dengan mengenali diri sendiri lebih mendalam, melakukan kegiatan yang dapat membahagiakan diri sendiri, menyadiri fase tersebut adalah hal yang normal dialami setiap individu dan berhenti membandingkan diri sendiri dengan orang lain dan membangun self defense pada diri sendiri.

Tanda seseorang mengalami Quarter Life Crisis (QLC) salah satunya yaitu mulai mempertanyakan tujuan hidup. "Apa sih tujuan hidup aku ini? Kenapa rasanya stuck disini gada pergerakan? Kenapa gabisa seperti orang lain?" pertanyaan ini kerap dirasakan oleh orang yang mengalami Quarter Life Crisis (QLC), pertanyaan ini akan selalu berputar di pikirannya setiap waktu dan sering kali tidak menemukan jawaban dari pertanyaan ini hingga membuatmu frustasi.

Selain mempertanyakan tujuan hidup, orang yang mengalami Quarter Life Crisis (QLC) juga merasa jika dirinya sulit bahagia. Meskipun banyak hal yang patut disyukuri dalam hidupnya, orang yang mengalami Quarter Life Crisis (QLC) mungkin merasa sulit untuk bahagia, karena mungkin merasa tidak puas dengan apa yang mereka kerjakan, dan merasa tidak puas dengan kehidupan mereka secara umum. 

Apalagi melihat pemcapaian teman-teman di media sosial yang bisa memperburuk perasaan bahagia dan mungkin juga iri. Orang yang mengalami Quarter Life Crisis (QLC) akan selalu memandingkan diri meraka dengan orang lain dam merasa seperti tertinggal oleh mereka.

Mengalami Quarter Life Crisis (QLC) mungkin tidak mudah bagi beberapa orang karena efek bagi diri sendiri sangat terlihat. Dukungan ataupun motivasi dari orang terdekat sangat dibutuhkan oleh orang yang mengalami fase QLC, karena mungkin mereka merasa selalu lelah dan tidak berenergi untuk beraktivitas sekalipun mengerjakan hobi yang menyenangkan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun