Mohon tunggu...
Ana S.
Ana S. Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Hallo, aku Ana. Sekarang masih menempuh studi S1 Sastra Indonesia di Universitas Negeri Semarang (Unnes). Selamat membacaa

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Mahasiswa Unnes Giat 9 Tingkatkan Keterampilan Kelompok Ibu PKK melalui Ecoprint

30 Juli 2024   19:45 Diperbarui: 31 Juli 2024   15:22 61
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(Kelompok Ibu PKK Mojoagung bersama Mahasiswa KKN Unnes Giat 9 menunjukkan hasil karya ecoprint di akhir sesi pelatihan, Sumber: KKN Unnes Giat 9 Mojoagung)

KENDAL—Rabu (24/07) Tim KKN Unnes Giat 9 Desa Mojoagung melaksanakan sosialisasi sekaligus praktik ecoprint menggunakan totebag kepada kelompok ibu PKK RT. 03 Dusun Kemloko, Desa Mojoagung, Kecamatan Plantungan, Kabupaten Kendal. Kegiatan tersebut selaras dengan program kerja tim KKN yakni mengenai pemberdayaan masyarakat terkhusus perempuan sebagai wanita agen Pancasila.

Saat diwawancarai selepas acara, Siti Sarofa atau Sasa, penanggung jawab kegiatan tersebut menjelaskan ecoprint menjadi salah satu kegiatan baru yang akan relevan bagi kelompok ibu PKK. Selain itu, ia juga menyampaikan dengan adanya kegiatan tersebut diharapkan mampu menjadi sumber atau ide usaha.

“Tujuannya untuk meningkatkan keterampilan individu sekaligus untuk menjadikan referensi ide bisnis dengan modal kecil,” jelas Sasa.

Mahasiswa dari Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP) Unnes tersebut kemudian menjelaskan juga bahwa ecoprint merupakan teknik pewarnaan kain menggunakan bahan alami, seperti daun, bunga, atau batang tumbuhan untuk mencetak motif pada kain. Namun, pada kesempatan tersebut dirinya hanya menggunakan bagian daun dan bunga sebagai bahan utama.

Dijelaskan lebih lanjut oleh Sasa tidak ada jenis daun atau bunga spesifik yang harus digunakan. Hanya saja memang ada kriteria khusus dalam memilihnya. “Dalam memilih daun atau tumbuhan itu kita memilih dengan tekstur yang menarik, karena kita akan mencetak bentuknya,” papar Sasa.

Tak hanya itu, ia lalu mengimbuhkan, “kemudian, kita harus memilih daun-daunan atau bunga yang masih segar, supaya ketika dicetak bisa keluar warnanya.”

Untuk membuat ecoprint menggunakan totebag ada beberapa alat dan bahan yang perlu dipersiapkan. Mulai dari alat untuk menumbuk, yaitu palu, batu, atau ulekan, alas plastik, dan totebag. Sedangkan, untuk bahan utamanya menggunakan daun atau bunga serta tawas dan tunjung untuk merendam dan mengawetkan warna.

Dalam proses pembuatannya, penulis ikut mempraktikkan langsung bersama ibu-ibu PKK yang lain. Pertama, pastikan alat dan bahan sudah tersedia. Selanjutnya, ambil totebag dan letakkan pada permukaan yang bidang atau datar. Lalu, gunakan tiga lembar plastik sebagai alas totebag, lapisan dalam totebag, dan lapisan penutup bagian depan/atas totebag. 

Setelahnya, masukkan daun atau bunga ke dalam totebag yang telah terlapisi plastik. Barulah kemudian dipukul- pukul menggunakan palu, ulekan, atau batu hingga warna dan motif daun keluar. Jangan lupa untuk merendam totebag yang sudah terdapat motif ke dalam air tawas atau tunjung selama 15-20 menit dan jemur hingga kering. Terakhir, totebag siap digunakan.

Bu Sumdotun sebagai tuan rumah sekaligus Ibu Ketua Rt.03 Dusun Kemloko, Desa Mojoagung, menyampaikan rasa terima kasihnya setelah diadakan kegiatan tersebut. “Terima kasih banyak pokonya dari pelajaran tadi bisa bikin tas ecoprint. Semoga bermanfaat bagi ibu-ibu warga Rt.03 Kemloko,” pungkasnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun