Mohon tunggu...
Ana S.
Ana S. Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Hallo, aku Ana. Sekarang masih menempuh studi S1 Sastra Indonesia di Universitas Negeri Semarang (Unnes). Selamat membacaa

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Tim KKN Unnes Giat 9 Ajarkan Cara Pembuatan Briket dari Limbah Sekam Padi pada Siswa

20 Juli 2024   09:00 Diperbarui: 21 Juli 2024   20:58 161
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(Sumber: Tim KKN Unnes Giat 9 Mojoagung)

Jumat (19/07/24) tim KKN Unnes Giat 9 ajarkan cara pembuatan briket dari limbah sekam padi kepada siswa kelas VIII MTs. Falahul Huda, Desa Mojoagung, Kecamatan Plantungan, Kabupaten Kendal. Kegiatan tersebut berupaya untuk mendorong para siswa agar lebih kreatif dalam mengolah limbah sekam padi yang tidak terpakai menjadi sesuatu yang bermanfaat dan bernilai ekonomis.

Umi Hanik Nur Afifah (22), penanggung jawab kegiatan tersebut menjelaskan bahwa briket dari sekam padi merupakan salah satu potensi desa yang bisa dimaksimalkan. Terlebih bagi masyarakat Desa Mojoagung, Kecamatan Plantungan, Kabupaten Kendal yang mayoritas dari masyarakatnya bekerja sebagai petani padi. Selain itu, juga dijelaskan olehnya terdapat tempat penggilingan padi (rice milling). Sehingga, dengan adanya potensi-potensi tersebut para siswa sebagai generasi penerus diharapkannya bisa lebih cerdik dalam melihat peluang usaha agar bisa lebih berdaya.

Masih disampaikan oleh Umi Hanik Nur Afifah atau Hani (22), selain mengajak siswa untuk lebih sadar akan nilai ekonomis dari limbah sekam padi, melalui pembuatan briket ia juga ingin menyadarkan pentingnya peduli terhadap lingkungan. Ia menjelaskan bahwa, meskipun kegunaan briket nyaris sama dengan arang, namun tingkat polusi briket lebih minim. “Keunggulannya itu nilai pencemaran udaranya minim, tingkat polusinya juga lebih minim,” jelas Mahasiswa dari program studi Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) tersebut.

Kemudian untuk proses pembuatannya, Hani (22) menjelaskan lebih lanjut mulai dari persiapan alat dan bahan yang dibutuhkan, pengumpulan dan pemilahan limbah sekam padi yang bagus, baru setelahnya dibakar atau dikarbonasi sampai berubah warna menjadi hitam (tidak sampai jadi abu), kemudian proses penghalusan sekam yang telah dibakar, dan proses pencampuran semua bahan menjadi satu dengan komposisi air: bubuk sekam padi: tepung tapioka adalah 1:2:1,5. 

“Jadi, untuk satu briket itu membutuhkan air setengah cup agar-agar 60 ml, kemudian tepungnya sekitar 0.75 cup, dan bubuk sekam padi 2 cup,” ujar Hani.

Kegiatan ini direspon dengan antusias yang baik dari murid-murid kelas VIII MTs. Falahul Huda. Seperti yang disampaikan oleh Raihan (13), Syifa (13), dan Nikmah (13) yang ikut dalam proses pembuatan mengaku senang karena bisa mengerti proses pembuatan briket. Proses pembuatan briket  tersebut juga merupakan pengalaman pertama kali bagi mereka.

“Senang, karena jadi tahu cara pembuatan briket. Ini juga yang pertama kalinya,” tutur mereka.

Syifa (13) menambahkan bahwa proses pembuatan briket juga mudah. Menurutnya, bahan-bahan dan alat yang digunakan bisa dijumpai dengan mudah di rumah. Mulai dari baskom, sendok, cetakan agar-agar, air, tepung tapioka, dan limbah sekam padi yang bisa diperoleh dari tempat penggilingan padi (rice milling).

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun