Mohon tunggu...
Anasanti Darah Setomo
Anasanti Darah Setomo Mohon Tunggu... lainnya -

ingin dikenang dari sepenggal tulisan

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Tahun Kesepuluh

30 Desember 2012   04:52 Diperbarui: 24 Juni 2015   18:49 121
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Untuk belahan jiwaku yang berkenan ikhlas menerima takdir berjodoh denganku/

...

Dekade yang indah dalam naungan sumpah/

Hujan, panas, dingin dan hangat selalu mengurung kita dalam bahagia/

...

Setiap detik adalah janji/

Setiap langkah adalah belajar/

Setiap tahun adalah perenungan/

...

Bahwa ..../

Berpasangan bukan untuk saling melemahkan/

Berpasangan bukan untuk saling menyalahkan/

...

Namun.../

Saling menopang dikala lemah/

Saling mengingatkan dikala salah/

...

Janji kita terikat oleh takdir Allah/

Kuingin menjadi lagu saat kau sepi/

Menjadi musik saat kau bernyanyi/

...

Menjadi calah saat kau sempit/

Menjadi kawan saat kau lapang/

...

Kau hadir dalam kesempurnaan yang nyata/

Menjadi buah fikir saat ku termenung/

Menjadi yang pertama saat ku teringat/

Jadilah tonggak saat ku khilaf/

Jadilah senyumku saat ku bercanda/

...

Menjadi segalanya ..../

Saat aku tak berpunya/

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun