Mohon tunggu...
Anasanti Darah Setomo
Anasanti Darah Setomo Mohon Tunggu... lainnya -

ingin dikenang dari sepenggal tulisan

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Menapak dalam Sunyi

29 Desember 2012   13:45 Diperbarui: 24 Juni 2015   18:50 184
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mengapa kau lari dari senandung itu/

Sedang simphoni bisa membuatmu yakin bahwa dia dihatimu/

Mengapa kau mengelak dari kenangan itu/

Sedang masa itu adalah hari terbaikmu/

Jangan kau rusak pupus walau tak lagi segar/

Jika warnanya menghijaukan hatimu/

Nikmati sembari basuh lukamu/

Agar kau juga mampu berdiri dengan hati koyakmu/

Jika dia tidak dalam genggamanmu/

Yakinlah Tuhan menggenggam hatinya/

Dan semoga untukmu../

Jika bukan karena harap, manusia takkan berani hidup/

Jika bukan karena belajar, manusia takkan berdiri/

Jika bukan karena hati yang koyak, manusia takkan belajar untuk pasrah/

Jika bukan karena pasrah, manusia akan tinggi hati/

Tetaplah jaga hatimu, karena didalamnya banyak harap, doa dan cinta/

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun