Mohon tunggu...
Durriyyatun Nawiroh
Durriyyatun Nawiroh Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

sepi dalam ramai, ramai dalam sepi, dan sewajarnya;

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Cinta dalam Diam

24 Desember 2013   00:00 Diperbarui: 24 Juni 2015   03:33 75
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

cinta kita

adalah cinta dalam diam

aku tak pernah memujimu

seperti kau tak pernah memujiku

“aku sayang” (nyaris) tak pernah saling kita ucapkan

“aku rindu” bukan hal lazim antara kau dan aku

hanya airmata yang mengalir

ketika rinduku padamu bergulir

sampai lelap mata menghentikannya

dan aku tetap kan diam

-

di esok harinya

hanya tertawa

ketika tiba-tiba kau menghubungiku

tanpa kuminta

-

-

-

Tuhan,

tak setiap hari aku memanjat doa

tapi Kau adalah saksi

ketika di dalam sepi aku mengingat dirinya

dan aku masih menjadi yang gengsi

tuk mengaku rindu padanya

-

Tuhan,

Engkau Sang Maha Penjaga

jagalah Ia, lahir batinnya

panjangkan usia

sampai pada masa

putera anak-anaknya menjadi dewasa

Amin

---

sepenggal tulisan dari beberapa penggal lainnya.

masih merasa "wah" bisa menulis sebanyak itu. :O

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun