Ini adalah fakta beberapa waktu lalu yang terjadi di negeri dongeng. Ya, seorang mahasiswa yang kebetulan punya mentalitas baik. Ia mencoba melaporkan beberapa orang yang kebetulan dan sengaja minum-minum  di depan kontrakannya dia. Mahasiswa itu dengan bangga melapor. Saya tidak menyebut ke mana dia melapor. Tentunya kita semua sudah tahu, ke mana kita harus melapor. Tentunya ke pengaman negeri dongeng. Setelah melapor, memang datang beberapa orang, tapi bukan untuk menangkap para peminum itu. Namun, untuk memberitahu para peminum. Dalam sekejap, para peminum itu hilang. Beberapa menit kemudian, muncullah pengaman negeri dongeng. Mereka mengatakan pada mahasiswa itu, "mana orang-orang yang kau laporkan?" jangan buat berita bohong." Kemudian, pengaman negeri dongeng menghilang. Tak seberapa lama, datanglah para peminum lagi dan seraya berkata, "para pengaman negeri dongeng adalah pengaman kami, teman kami," sambil tertawa terbahak-bahak dengan mulut yang bau comberan.Â
Lalu, bagaimana dengan PP No 43/2018, pelapor korupsi akan mendapatkan hadiah (maksimal) 200 juta. Bagaimana dengan psikologi sang pelapor, beranikah? Pertama, untuk urusan yang kecil saja, ketika melapor, kadang kita akan dilaporkan balik oleh terlapor. Kedua, kita, keluarga kita, semacam berdiri di atas duri, tentunya setelah melapor, kita takut dan harap-harap cemas. Memang ada bunyi, "informan dan pelapor di lindungi negara," Namun, seberapa kuat perlindungan itu. Jika kita nonton "Safe House" (2012), orang yang melaporkan kejahatan korupsi tidak hanya dikejar-kejar oleh polisi saja, tetapi oleh CIA, M16, dan agen lainnya. Tentunya, ini adalah kejahatan korupsi transnasional sebab melibatkan orang-orang level para dewa. Â Tentunya juga, nyawa adalah taruhan yang paling kelihatan di depan mata. Selanjutnya, beranikah kita menjadi sang pelapor!Â
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI