[caption id="attachment_123283" align="alignright" width="324" caption="Peringatan Hari Kartini/Admin (Kompas/Lasti Kurnia)"][/caption] Di kesibukan hari-hari, saya mencoba menulis pendek untuk Kompasiana. Kartini. Di era sekarang yang saya amati, Hari Kartini menjadi hari kostum-nya anak-anak. Ini menggerakkan ekonomi; penyedia pakaian, kostum berbagai daerah, di Jakarta khususnya, diserbu untuk disewa. Bagi Anda yang memiliki anak di rentang Sekolah Dasar, kemeriahan mencari kostum itu menjadi agenda utama keluarga kita kini. Dan kita di petang hari nanti akan tersenyum melihat anak-anak dalam tampilan foto berpakaian daerah. Kemeriahan itu, di lapangan, jika kita sadari, berbarengan dengan beragam tampilnya perempuan Indonesia di berbagai profesi, selain beban di pundaknya menjadi ibu keluarga, ibu dari anak-anak, ibu kita. Hingga pada tatanan ini, beban yang dipukul kaum ibu, harus jujur kita akui bisa jadi lebih besar dibanding kita para lelaki. Dan Alhamdulillah, kita berada di negara ini, dalam kancah demokrasinya, menempatkan kesetaraan gender dengan tepat, tidak ada pembatasan bagi kaum perempuan tampil di berbagai profesi. Mungkin melihat kenyataan perkembangan itu, Ibu kita kartini, akan tersenyum di alam sana. Paling tidak apa yang diperjuangkannya dahulu, bahwa perempuan juga boleh bersekolah tinggi, bukan kata yang basi. Tinggal perjuangan ke depan, bagimana para ibu, tetap harus menjadi ibu kita yang kita hormati, bukan sebagaimana ibu yang pernah saya baca di Kompasiana, tercerabut ke berbagai nagara untuk menjadi pekerja kasar, yang mendapatkan kesusahan dan citra kurang baik di sana. Itulah antara lain pekerjaan rumah kita ke depan. Sementara demikian goresan singkat saya. Selamat merayakan Hari Kartini.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H