Mohon tunggu...
Rosyida Rosyida
Rosyida Rosyida Mohon Tunggu... -

Mahasiswa yang semangat membaca dan mencari gagasan untuk mencerdaskan bangsa...semoga ilmu bermanfaat fiddiini waddunyaa wal akherat

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Wisuda S1 Kali Ini adalah Kebahagaiaan Kedua Orang Tuaku

12 Mei 2013   08:11 Diperbarui: 24 Juni 2015   13:42 200
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
13683222541852195611

Hari Jum’at (10/05/2013), mereka masih di Madiun. Jauh-jauh hari, mereka sudah mempersiapkan apa saja yang akan dibawa, mulai dari makan, uang, pakaian, dan peralatan lain. Mereka sudah memperkirakan barang2 yang siap untuk dibawa pada acara yang sangat membuat mereka bahagia...

Tepat pukul 10 malam (10/05), mereka mulai berangkat menuju Malang. Sekitar pukul 4 dini hari Sabtu (11/05), mereka telah sampai di tempat tujuan yaitu di UIN Maliki Malang. Aku menjemputnya, dan kulihat tidak ada satupun mobil di Masjid putri. Ternyata, aku salah. Mereka berada diMasjid putra. kemudian, aku berjalan sendiri, dengan ditemani remangan cahaya di waktu subuh. Karena jarang sekali lampu yang menyala. aku berjalan, berjalan, dan berjalan di tempat yang katanya orang-orang sedikit misterius.

Takut? Ya, aku takut...(dalam benakku)

Kupercepat langkahku dalam perjalananku yang sendirian. Sampailah aku di tempat keluargaku berada. Kutengok kanan kiriku, dimana mereka? Dimana, dimana, dimana... kok g ada? Berjajar jajar mobil tertata rapi,.. Kemudian kuberjalan, mencari sampai ketemu. dan alhamdulillah ketemu. Senyuman bahagia tercurah pada wajah mereka, yang membuatku terharu, sampai pengen menangis... Kucium tangannya, dan rasanya ingin keluar air mata ini. Namun, tetep kutahan.

Aku terharu perjuangan mereka datang di acara wisudaku. Yang kutahu mereka selalu sibuk dengan kegiatannya. Tapi kali ini, mereka menyisihkan waktunya demi aku. Biaya banyak yang mereka keluarkan demi aku, sekarang ganti aku gak boleh berdiam saja… Senyumnya ketika kuajak mereka sholat berjamaah di Masjid Tarbiyah, begitu bahagia terpancar di raut wajah mereka. Membahagiakan dan mengharukan jika aku mengingatnya, dan tak kan terlupakan… Setelah sholat, dzikir dan do’a di Masjid Tarbiyah, kemudian kuajak ibu dan adik2ku ke kamarku, kamar yang didiami 8 orang, yaitu asrama…

Dengan kasur bersusun, tapi tak membuat mereka sedih atau kecewa.. Mereka bangga dengan apa yang kujalani sekarang ini.

Aku tergesa2 mulai ke lantai atas untuk dirias,,,

Ibu dan adik2ku mandi,, tapi mereka tak berdiam,,mereka melihat aku dirias dengan membawa peralatan seperti toga, jilbab, hiasan, dan kebaya buat wisuda. Begitu cantik, katanya ibu… Heranku, mereka bukannya capek dan istirahat. Namun, masih sempat2nya ibu dan adik2ku mempersiapkan untukku. Yang kutahu, mereka ingin berikan yang terbaik untukku.

Menungguku dan melihatku dirias…

Bahagia dan senyum di wajah ibuku, tak kulupakan…

Ibu, abah, adik2ku,,,aku bahagia…

Aku senang dan bingung berkata apa..

Setelah selesai dirias dan memakai busana wisuda, langsung kugandeng mereka ke bawah dan foto bersama di studio..

Semerba bahagia terpancar diwajah mereka..

Terima kasih abah, ibu, adik2, saudara2 dari madiun yang berkenan hadir di acara wisuda S1…

Semoga ilmuku bermanfaat dan barokah… amiin J aku menyayangi jenengan abah, ibu, adik2ku (‘Azizah, Hanna, Zahro’ dan Zulfa)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun