Ada beberapa hal sepele namun bikin ngeri ketika berkendara di jalan raya, bukan lantaran SIM atau STNK ketinggalan lho.. Hal2 sepele yang mampu bikin runyam namun jarang disadari si pengendara kalau hal tersebut akan merugikan dirinya bahkan orang lain [red:pengendara lain].
Maenan hape di jalan
Rasanaya pengen ngomelin orang yang bekendara namun yang bersangkutan sambil mainan hp. Ntah yang bersangkutan orang fenting atau sejenisnya sehingga kalau ia tak membalas pesan mungkin nilai tukar dolar anjlok, bisa juga ketika pesan tak dibalas ayam2 tetangga mendadak koploan,. Ahhh entahlah! Ato  memang yang bersangkutan memang lebay aje kali yee..
Jikalau pesan tersebut memang penting baginya, mbok iya o minggir atau berhenti sebentar untuk membalas pesan penting tersebut. Jangan sampai dengan membalas pesan di tengah2 berkendara, justru akan membahayakan pengendara lainnya. Bukankah jalan itu milik umum?? Yang bersangkutan lupa kali ya kalau jalan itu bukan milik engkongnya,?
Hal tersebut mampu melatarbelakangi terjadinya emosi akut lantaran yang bersangkutan tidak konsentrasi dengan kendaraan yang ada di depannya. Tak heran jika penyakit darah tinggi bisa kambuh ketika sedang di jalan raya. Kita yang sudah berhati2 saat berkendara saja, sering merasakan ketidaknyamanan akibat  ulah pengendara lain yang kurang paham akan etika di jalan raya. Terlebih orang2 yang memang tak peduli akan keselamatannya. Boro2 mikirin nyawa orang lain, nyawanya sendiri aja dya ga’ peduli.
Rok yang berkibar2
Fashion bertransformasi kian pesat. Modelnyapun kian beragam. Namun ada kengerian tatkala ada pengendara terlebih orang yang diboncengi menggunakan rok yang berkibar2, herannya lagi mereka cuek2 saja bahkan tanpa megangi rok tersebut. Jika aku ada dibelakangnya malah takut sendiri, ngebayangin bagaimana kalau rok yang berkibar2 tersebut masuk kedalam gir motor dan rok melilitnya. Omonganku tidak hanya sekedar omongan, karna sudah banyak contohnya. Diantaranya adalah adikku sendiri. Belum lama ini pergi dengan adik ke nikahan teman. Dya pake rok yang berkibar2, sebelum berangkatpun sudah aku peringatkan bahwa roknya tolong dipegangi bla bla bla.., tampaknya ia tak mengindahkan omelanku. Dan tarrrrra rok dia masuk ke gir. Alhamdulillahnya aku memacu kendaraan hanya 20 km/jam lantaran di gang kampung. Itupun Begitu susah ngeluarin tu rok dari gir. Ga’ ngebayangin kan apa jadinya jika aku memacu kendaraannya lebih cepat. Hal tersebut terlihat sepele, namun jika kita tidak peka itu akan mengundang bahaya. Model rok yang lebar jika terkena angin otomatis akan berkibar2, jika tidak aware terhadap apa yang kita pakai, maka bahaya akan mengancam.
Benang layangan
Ini barang terlihat sepela namun bikin ngeri aja jika ada di jalan raya. Musim layangan justru membuatku takut jika berkendara. Kenapa? banyak anak2 bahkan dulunya anak2 [red:orang tua] main layangan di pinggir jalan. Tanpa mereka sadari permainannya mengganggu pengguna jalan lainnya,. Banyak benang layangan bersliweran namun kita tak selalu melihat lantaran sangat lembut. Ketika mau memacu kendaraan agak cepat justru akan menjadi bumeang bagi pengendaranya. Karna kita tak pernah tau apakah di depan kita ada benang atau tidak. Parahnya lagi, mereka bermain di sore hari pas jam pulang kerja. Uuhhhhhh kumat lagi deh darah tingginya..
Memang tak ada aturan tertulis untuk tidak boleh ini dan itu di jalan raya. Harusnya kita sendiri yang punya filter, apakah jika yang bersangkutann melakukan sebuah tindakan akan melukai/membahayakan nyawa dirinya, nyawa pengguna jalan lain atau tidak.? Semua kembali ke masing2 individu, dengan harapan setiap individu lebih aware terhadap hal2 sepele yang justru fatal akibatnya jika kita tidak memperhatikan. Karna aware terhadap keselamatan orang lain include aware terhadap keselamatan dirinya.
#semoga bermanfaat
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H