Mohon tunggu...
Jingga Anaphalis
Jingga Anaphalis Mohon Tunggu... Lainnya - Pelajar

Uang tidak bisa membawa kebahagiaan kalau uangnya tidak di rekening

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Virus: Reproduksi Virus

28 November 2023   17:36 Diperbarui: 28 November 2023   17:45 143
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Virus (sumber gambar: Josef Reischig)

Virus berkembang biak dengan cara memperbanyak diri (replikasi). Untuk dapat bereproduksi, Virus membutuhkan sel inang karena virus hanya dapat hidup di dalam sel hidup suatu organisme.

Tahap reproduksi virus dibagi menjadi dua, yaitu:

Litik

Sebuah siklus reproduksi di mana virus menyebabkan kematian dari sel inang pada akhir prosesnya. Siklus ini dibagi menjadi beberapa tahap lagi, yaitu:

  • Tahap Adsorpsi. Tahap virus menempel pada reseptor (dinding sel inang), di mana molekul-molekul reseptor untuk setiap jenis virusnya berbeda-beda.
  • Tahap Penetrasi. Tahap virus menginjeksikan materi genetiknya berupa asam nukleat (DNA atau RNA) ke dalam sel inang.
  • Tahap Sintesis. Tahap pembentukan virus, di mana materi genetik virus merusak DNA sel inang dan mereplikasinya dengan DNA virus.
  • Tahap Pematangan. Pada tahap ini, bagian-bagian virus yang sudah dibentuk di tahap Sintesis akan dirakit.
  • Tahap Lisis. Virus akan menghancurkan sel inang dengan menghasilkan enzim hidrolitik, sehingga sel inang pecah dan virus dapat keluar, that ini merupakan tahap pelepasan.

Lisogenik

Siklus ini hanya terjadi ketika sel inang memiliki pertahanan yang lebih kuat ketimbang virus. Sehingga DNA atau fage virus akan disisipkan oleh sel inang. Tetapi ini tidak berarti virusnya mati, karena pada saat sel bereplikasi, DNA virus akan terus terbawa.

Pada beberapa kasus, virus dapat memisahkan diri dan memasuki tahap Litik.

Sebagian besar virus memang merugikan karena bersifat parasit. Tetapi, beberapa jenis virus dapat dimanfaatkan untuk menguntungkan manusia, seperti pada pembuatan vaksin.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun