Turnamen bulutangkis beregu paling bergengsi, Thomas-Uber Cup 2014, siap digelar mulai 18 Mei sampai dengan 25 Mei 2014 bertempat di India. Dibandingkan sebelum-sebelumnya, untuk turnamen Thomas Cup tahun ini dirasa agak berbeda. China (saya masih menyukai menyebut nama “China” daripada “Tiongkok”) yang mendominasi Piala Thomas dalam 5 gelaran terakhir patut merasa was-was di tahun ini karena sektor putra China tidak sekuat tahun-tahun sebelumnya. Bahkan, “Paduka” Li Yongbo pun harus “membangunkan” kembali Lin Dan dari istirahat panjangnya demi gelar juara di Piala Thomas kali ini.
Di Piala Thomas kali ini, Indonesia mendapat status sebagai unggulan pertama mengingat pencapaian sektor ganda putra Ahsan/Hendra dan tunggal putra Tommy Sugiarto yang luar biasa di tahun 2013 sementara China praktis hanya bertumpu di sektor ganda putranya tahun lalu setelah Chen Long yang hanya turun sesekali di turnamen.
Indonesia berada di grup A bersama dengan Thailand, Singapura, dan Nigeria. Di grup B, terdapat Jepang, Denmark, Hongkong, dan Inggris. Grup C dihuni oleh Malaysia, Jerman, Korea, dan India. Sedangkan grup D ditempati oleh China, Taipei, Rusia, dan Perancis. Juara dan runner up tiap-tiap grup akan masuk ke fase knock-out. Di fase ini, juara tiap grup akan diplot ke 4 bagian (tersebar) dan runner up tiap grup akan didrawing ulang sehingga dalam fase knock-out dapat terjadi negara yang sebelumnya ada di grup yang sama harus saling berhadapan kembali.
Tulisan ini mencoba membedah peta kekuatan negara-negara kuat di cabang bulutangkis dalam turnamen Thomas Cup 2014. Analisis akan didasarkan pada strategi Indonesia dalam menyusun pemain-pemain yang akan turun di pertandingan Thomas Cup kali ini jika berhadapan dengan negara-negara lain. Analisis ini pun akan saya usahakan seobjektif mungkin.
INDONESIA: 2 Ganda Putra Wajib Sumbang Poin
Susunan inti tim Thomas Indonesia (INA) adalah sektor tunggal diwakili oleh Tommy Sugiarto (rank 5), D. Hayom Rumbaka (rank 19), Simon Santoso (rank 34), dan Ihsan Maulana M (rank 200-an) serta di sektor ganda diwakili oleh M. Ahsan/Hendra Setiawan (rank 1), Angga/Rian (rank 11), dan Ricky/Berry (rank 26). Mengenai susunan tim ini, menurut saya ini adalah susunan tim yang paling pas. Tommy Sugiarto dan Sony Dwi Kuncoro sebenarnya sedang dalam penyembuhan cedera. Artinya, jika Tommy tidak bisa tampil, Hayom yang harus menggantikan sebagai tunggal pertama (MS1). Ini akan menjadikan Simon Santoso naik menjadi MS2 dan dengan performa Simon ketika menjadi juara Singapore SS lalu dengan mengalahkan Lee Chong Wei, Simon diharapkan dapat menyumbang poin.
Hayom adalah pemain yang paling lemah dan sangat sering kandas di babak 1 atau 2 turnamen. Namun, karena ia sering diikutkan dalam turnamen, ranknya berada di atas Sony.
a.Jika Sony yang lebih dipilih dalam Thomas kali ini daripada Hayom, maka jika cedera Tommy dan Sony tiba-tiba terjadi, Indonesia hanya akan punya 2 MS (Simon dan Ihsan) dan ini fatal (kecuali 1 orang dari MD tiba-tiba menjadi MS).
b.Jika Sony dan Hayom diikutkan, maka slot 1 ganda putra (MD) akan berkurang karena maksimal jumlah pemain putra yang boleh diikutkan dalam tim inti adalah 10. Ini juga tidak baik dengan pola ganjil di ganda putra (terlebih jika nantinya ada yang cedera).
c.Lalu, bagaimana jika Ihsan Maulana yang dicoret saja? Jika Ihsan dicoret, Simon dalam kondisi apapun hanya bisa menjadi MS3. Kondisi ini juga berbahaya jika berhadapan dengan China karena kemungkinan MS3 China adalah Lin Dan.
Jadi, harus ada pemain di bawah Simon yang diikutkan (dan dia adalah Ihsan Maulana – semifinalis WJC 2013) dan jangan membawa 2 MS yang sama-sama dalam kondisi paska cedera. Lebih baik membawa 1MS yang sehat walafiat (Hayom) yang walaupun sering kalah, tetapi masih bisa memberikan harapan jika berhadapan dengan Du Pengyu (China) atau pemain-pemain dari Thailand. Artinya, dalam kondisi apapun, Hayom akan tetap diikutkan dan semoga hal buruk di Thomas Cup lalu bahwa Hayomlah penyebab kekalahan tim Thomas Cup Indonesia yang untuk pertama kalinya tidak menembus semifinal tidak terulang lagi di tahun ini.
Lalu, di ganda putra, mengapa Ricky/Berry lebih dipilih daripada Kido/Gideon? Dilihat dari segi prestasi, Kido/Gideon memang lebih unggul. Namun, kelemahan dari pasangan ini adalah kondisi fisik Kido yang sudah tidak prima lagi (walaupun kualitas Kido memang masih sangat luar biasa) dan Gideon yang hanya memiliki senjata utama berupa smash (Gideon tidak terlalu baik dalam bermain net/depan, bahkan drive-drive cepat). Di sektor ganda putra ini, Indonesia mengandalkan 2 MD utama: Ahsan/Hendra dan Angga/Rian. Artinya, dipilih atau tidak dipilihnya Kido/Gideon atau Ricky/Berry, pilihan MD yang akan diturunkan tetap saja Ahsan/Hendra dan Angga/Rian (kecuali jika menghadapi negara yang lemah, bisa saja Ricky/Berry yang diturunkan). Ricky/Berry sendiri memiliki kekuatan dalam permainan cepat, namun kelemahan pasangan ini adalah masih banyaknya kesalahan-kesalahan sendiri yang dilakukan.
Angga/Rian memiliki kualitas permainan yang sebenarnya sangat baik, bahkan lawan-lawan yang bisa dikalahkan Angga/Rian adalah lawan-lawan yang belum bisa dikalahkan Ahsan/Hendra, seperti Liu Xiaolong/Qiu Zihan (3 kali menang) dan Lee Yong Dae/Yoo Yeon Seong (1 kali menang). Namun, Angga/Rian memiliki catatan yang tidak terlalu baik jika berhadapan dengan MD-MD Jepang, Thailand, Malaysia, dan Denmark serta penampilan Angga/Rian yang sering kehilangan konsentrasi.
Simpulannya, susunan tim Thomas Indonesia ini adalah susunan terbaik yang ada. Dengan susunan ini, MD1 dan MD2 akan ada di pundak Ahsan/Hendra dan Angga/Rian (terutama di fase knock-out) dan wajib menyumbang poin. Sementara, di sektor MS urutannya adalah Tommy-Hayom-Simon atau Tommy-Simon-Ihsan (artinya, poin diharapkan dapat disumbangkan dari Tommy dan/atau Simon, tanpa mengecilkan peluang Hayom atau Ihsan). Hayom bisa menjadi MS1 jika Tommy cedera atau berhadapan dengan negara-negara lemah. Kunci MS ada di peran strategis posisi Simon Santoso, apakah sebagai MS2 atau MS3. Jika berhadapan dengan China yang kemungkinan MS3-nya Lin Dan, maka Simon harus ditarik menjadi MS2. Tetapi, berbeda jika melawan negara lain, posisi Simon bisa saja lebih baik sebagai MS3 karena MS3 negara-negara tersebut memiliki kualitas di bawah Simon (akan kita lihat lebih detail lagi ketika membahas negara-negara lain tersebut).
Walaupun saya mengatakan bahwa susunan inti Tim Thomas Indonesia adalah susunan terbaik, namun saya sendiri punya alternatif susunan lainnya yang dalam pertimbangan saya juga sama baiknya. Dalam susunan saya, tim inti terdiri dari 5 tunggal dan 5 ganda, yaitu Tommy, Hayom, Sony, Simon, dan Ihsan di tunggal serta Ahsan/Hendra, Angga/Rian, dan Markis Kido di ganda. Pertimbangannya adalah jika Tommy cedera, Hayom bisa diplot sebagai MS1, Sony di MS2, dan Simon di MS3. Plotting seperti ini menurut saya lebih baik daripada formasi Hayom-Simon-Ihsan. Selain itu, mengingat penampilan Hayom yang sering kandas di babak 1 atau 2 turnamen, Indonesia bisa memakai formasi Tommy-Sony-Simon.
Hal utama lainnya adalah jika Indonesia berhadapan dengan China atau Korea yang di MD1 mereka kemungkinan memasang Liu/Qiu dan Lee Yong Dae/Yoo Yeon Seong dimana Ahsan/Hendra sudah kalah masing-masing 2 kali dan 3 kali sementara Angga/Rian memiliki catatan yang lebih baik jika bertemu Liu/Qiu dan Lee Yong Dae/Yoo Yeon Seong, maka MD1 Indonesia bisa diplot Angga/Rian sementara di MD2 bisa diplot pasangan “rujuk” senior dan berpengalaman Kido/Hendra. Susunan MD Angga/Rian-Kido/Hendra ini dalam pertimbangan saya lebih baik daripada plotting Angga/Rian-Ricky/Berry (jika Angga/Rian sebagai MD1, terutama untuk melawan China atau Korea). Dengan memilih tim ganda Ahsan/Hendra, Angga/Rian, dan Ricky/Berry akan sulit untuk memasang Angga/Rian sebagai MD1 mengingat posisi MD2 berarti akan cukup riskan karena diisi oleh Ricky/Berry atau kombinasi Ahsan/Hendra-Ricky/Berry.
Tetapi apapun itu, kembali saya katakan, susunan yang diputuskan PBSI juga merupakan susunan yangsangat baik.
THAILAND: Tim Inti 9 Orang?
Entah apa yang sedang dirancang Thailand (THA) dengan hanya memasukkan 9 nama dalam tim inti Thomas mereka dari maksimal 10 orang. Sektor tunggal akan diwakili oleh Boonsak Ponsana, Tanongsak S., Suppanyu, dan Thammasin Sitthikom (seangkatan dengan Ihsan Maulana). Sementara di sektor ganda, THA akan diwakili oleh Maneepong/Nipitphon, Wannawat/Pattiphat, dan Sudket Prapakamol. Sudket ini adalah pemain senior spesialis ganda campuran bersama Saralee T. dan merupakan penghuni Top 10 XD. Saya menduga dengan segudang pengalamannya, Sudket bisa saja dipasangkan dengan Wannawat atau Pattiphat sebagai MD2 THA.
THA adalah negara terberat yang harus dihadapi INA di fase grup sehingga layak diwaspadai. Saya melihat Angga/Rian mungkin tidak terlalu cocok dengan pola permainan Maneepong/Nipitphon (bahkan dari H2Hnya Angga/Rian tidak pernah unggul melawan Maneepong), jadi saya harap Angga/Rian tidak diturunkan sebagai MD1 ketika melawan THA (lebih baik diserahkan ke Ahsan/Hendra). Lalu, sebagai MD2, Angga/Rian bisa diturunkan melawan Wannawat/Pattiphat mengingat kualitas MD2 THA ini tidak terlalu baik, namun harus dicermati juga kalau susunan MD2 THA berubah dengan memasukkan nama Sudket P. yang sudah kenyang pengalaman. Sektor MS, Tommy bisa dipasang sebagai MS1 menghadapi Boonsak P. (H2H: 3-1 untuk Tommy). Sementara, pada MS2, untuk melawan Tanongsak bisa diplot Hayom (H2H: 1-0 untuk Hayom) atau Simon (H2H: 2-0 untuk Simon). Namun, saya prefer PBSI menurunkan Hayom untuk melawan Tanongsak sehingga jika terjadi hal-hal di luar yang kita inginkan (misal 1 MD kalah atau 2 MS kalah semua), maka MS3 Simon harus tampil dan MS3 THA saya yakin kualitasnya masih di bawah Simon.
Dengan demikian, susunan terbaik menurut saya ketika melawan THA adalah: Tommy vs Boonsak, Hayom vs Tanongsak, Simon vs MS3 THA, Ahsan/Hendra vs Maneepong/Nipitphon, Angga/Rian vs Wannawat/Pattiphat, dengan memberikan perhatian pada kemungkinan Sudket tampil di MD dan ketidakcocokan Angga/Rian berhadapan dengan tipe permainan MD THA.
DENMARK: 3 Tunggal dan 2 Ganda Inti
Susunan tim inti Piala Thomas Denmark (DEN) akan diisi oleh sektor tunggal Jan O Jorgensen (JOJ, rank 3), Hans Kristian V. (HKV, rank 12), Victor Axelsen (rank 14), Emil Holst (rank 50-an), dan Joachim Persson (rank 60-an) serta di sektor ganda oleh Mathias Boe/Carsten Mogensen (rank 2), Mads Kolding/Mads Conrad Petersen (rank 17), dan Astrup/Skaarup (rank 23). Saya pikir DEN di laga-laga penting akan menurunkan 3 pemain MS dan 2 MD yang saya sebutkan pertama-tama, walaupun tidak menutup kemungkinan di MD bakal diturunkan Astrup/Skaarup yang sudah mulai intens mengikuti turnamen.
Jika INA berhadapan dengan DEN, susunan MS INA menurut saya seharusnya Tommy-Hayom-Simon mengingat kemungkinan besar DEN akan menurunkan JOJ-HKV-Victor. Tommy belum pernah bermain melawan JOJ sedangkan Hayom memiliki H2H 5-0 melawan JOJ dan 3-0 melawan HKV. Simon sebaiknya tidak diplot sebagai MS2 karena Simon pernah 2 kali kalah dari HKV sedang MS INA berikutnya, Ihsan Maulana, saya tidak terlalu yakin Ihsan bisa menang melawan mantan juara dunia junior yang semakin baik permainannya, Victor Axelsen.
Di sektor ganda, perkiraan saya DEN akan menurunkan Boe/Mogensen dan Mads/Mads. Ahsan/Hendra tetap diplot sebagai MD1 melawan Boe/Mogensen mengingat Ahsan/Hendra punya catatan bagus melawan ganda-ganda DEN. Sebaliknya, Angga/Rian memiliki pengalaman bertanding yang tidak terlalu baik berhadapan dengan wakil-wakil DEN (kalah 3 kali dari Boe/Mogensen dan imbang 1-1 melawan Mads/Mads), namun cukup riskan juga jika menurunkan Berry/Ricky walaupun H2H Berry/Ricky 1-0 melawan ganda DEN ini.
Dengan demikian, menurut saya DEN akan menurunkan JOJ-HKV-Victor di sektor tunggal dan INA akan melawannya dengan Tommy-Hayom-Simon sedang di sektor ganda DEN akan menurunkan Boe/Mogensen-Mads/Mads (tidak menutup kemungkinan MD2 DEN adalah Astrup/Skaarup) dan INA akan menurunkan Ahsan/Hendra-Angga/Rian (tidak menutup kemungkinan Ricky/Berry yang diturunkan atau kombinasi Angga/Rian-Ricky/Berry). Peluang INA melihat hitungan di atas kertas ada di 2 tunggal dan 1 ganda, sementara 1 tunggal dan 1 ganda masih 50:50.
MALAYSIA : 1 Tunggal dan 2 Ganda Inti
Kekuatan Malaysia (MAS) di Piala Thomas kali ini akan diperkuat oleh salah satu Heavenly Kings-Lee Chong Wei (rank 1), Chong Wei Feng, Daren Liew, Goh Soon Huat, dan di ganda akan diperkuat oleh Hoon Tien How/Tan Wee Kiong (rank 7), Lim Kim Wah/Goh Shem (rank 20), dan Tan Boon Heong/1 lagi (kemungkinan BAM -PBSI Malaysia akan memanggil kembali Koo Kien Keat – rank 24).
Ancaman Malaysia benar-benar akan ada di MS1 Lee Chong Wei yang sepertinya akan menyegel 1 poin. Sementara 2 tunggal lainnya saya sepertinya masih yakin Hayom bisa mengalahkan Chong Wei Feng dan di MS3, Simon bisa menyegel 1 angka untuk INA.
Di sektor ganda, Ahsan/Hendra tetap diplot sebagai MD1 dan Angga/Rian sebagai MD2. Angga/Rian sepertinya akan berhadapan dengan Lim Kim Wah/Goh Shem (H2H 1-2 untuk MAS) atau Koo Kien Keat/Tan Boon Heong (H2H 1-1). Koo Kien Keat/Tan Boon Heong adalah salah satu MD hebat yang pernah dimiliki MAS, bersamaan dengan Cai Yun/Fu Haifeng di China, dan Hendra/Kido dari Indonesia. Namun, perlu diwaspadai juga bahwa Angga/Rian cukup kesulitan jika melawan MD-MD MAS.
Sebenarnya MD MAS Lim Kim Wah/Goh Shem memiliki gaya permainan yang biasa-biasa saja menurut saya, bahkan Lim Kim Wah dikenal tidak bisa servis. Ini menjadi salah satu kelemahan utama mereka. Sementara, walaupun Koo Kien Keat/Tan Boon Heong adalah MD hebat pada masanya, faktor usia tidak dapat dibohongi.
Kunci jika INA harus berhadapan dengan MAS ada di MD2 yang harus bisa menangatau 1 MS lagi yaitu dari Hayom yang harus bisa mengambil poin. Tentu saja Ahsan/Hendra dan Simon wajib menang jika melawan MAS.
JEPANG : Kekuatan Merata di Tunggal dan Ganda
Kekuatan Jepang di Piala Thomas kali ini juga tidak bisa diremehkan, apalagi JPN-lah yang mengandaskan langkah INA ke Semifinal Thomas Cup sebelumnya. Tim inti JPN terdiri dari di sektor tunggal Kenichi Tago (rank 4), Kento Momota (rank 15), Sho Sasaki (rank 17), dan Takuma Ueda (rank 25), dan di sektor ganda Endo/Hayakawa (rank 3), Keigo/Takeshi (rank 13), dan Hirokatsu/Hirata (rank 16).
Di sektor MD, jika berhadapan dengan INA, JPN jelas akan menurunkan Endo/Hayakawa sebagai MD1 dan pilihan antara Keigo/Takeshi dan Hirokatsu/Hirata. Ahsan/Hendra tetap diplot sebagai MD1 melawan Endo/Hayakawa mengingat dari 6 kali pertemuan, Endo/Hayakawa belum pernah menang. Namun, tentunya Endo/Hayakawa ini tidak dapat dianggap remeh. Dari 6 kali bertemu Ahsan/Hendra, pasangan JPN ini sering membuat repot, berakhir dengan deuce di banyak game-nya, dan tentu saja pasangan JPN pun telah belajar banyak dari kekalahannya (kejadian yang mirip seperti ini misalnya di sektor ganda putri INA vs CHN, Greysia/Polii vs Yixin/Jinhua. Dalam 4 kali pertemuan Greysia/Polii selalu menyusahkan Yixin/Jinhua, tapi belum pernah menang).
Sementara, di MD2, lagi-lagi catatan Angga/Rian tidak terlalu baik melawan Keigo/Takeshi (H2H 0-1 untuk JPN) atau Hirokatsu/Hirata (H2H 1-4 untuk JPN, namun semuanya terjadi di tahun 2011-2012). Ricky/Berry juga hanya pernah melawan Keigo/Takeshi 1 kali dengan kemenangan ada di Ricky/Berry. Saya pikir peluang tetap 50:50 jika JPN menurunkan Keigo/Takeshi atau Hirokatsu/Hirata dan INA menurunkan Angga/Rian atau Ricky/Berry.
Di sektor MS pun tidak kalah sulitnya. Jika Tommy diplot sebagai MS1 dan JPN menurunkan Kenichi Tago (H2H 3-1 untuk Tommy), peluang saya rasa masih 50:50 mengingat Tommy yang masih dalam tahap penyembuhan cedera dan permainanTago yang sangat ulet. Di MS2, JPN sepertinya akan menurunkan Kento Momota, pemain yang masih sangat muda tetapi dengan grafik permainan yang terus meningkat. Untuk menghadapinya, INA bisa menurunkan Hayom atau Simon, namun lagi-lagi saya prefer Hayom. Menurut saya, jika Simon yang diplot sebagai MS2 dan ternyata 1MD serta MS1 INA kalah, maka saya belum yakin MS3 INA yaitu Ihsan bisa menang melawan pemain yang jauh lebih berpengalaman Sho Sasaki atau Takuma Ueda.
Kemungkinan terburuk ketika melawan JPN adalah 1 MS dan MD2 INA kalah sehingga MS3 harus menjadi penentu dan beban itu ada di pundak Simon. Namun, layak dicatat bahwa MS1 INA dalam kondisi paska cedera dan saya juga tidak yakin MS2 Hayom bisa menang melawan Kento Momota dengan permainan Kento yang semakin matang.
a.Jika urutan main adalah MS1-MD1-MS2-MD2-MS3 dan JPN menurunkan Tago-Endo/Hayakawa-Kento-MD2 JPN (terserah)-MS3 JPN (terserah) serta INA menurunkan Tommy-Ahsan/Hendra-Hayom-Angga/Rian (atau Ricky/Berry)-Simon, maka kemungkinan peluangnya menurut saya ½-1-0-½-1. Jika peluang ½ tidak bisa dikonversi menjadi 1 di MS1, maka beban akan ada di MD2 yang mana catatan Angga/Rian tidak terlalu baik. Jika MD2 kalah, skor 1-3 untuk JPN (partai 5 tidak dimainkan).
b.Jika Simon diplot sebagai MS2, maka peluangnya mungkin menjadi ½-1-1-½-0 yang berarti jika angka ½ tidak bisa dikonversi ke 1, partai ke-5 harus dimainkan dan peluang INA lemah (skor 2-3 untuk JPN).
Artinya, mau tidak mau 2 MD harus kita amankan atau jika salah satunya meleset, MS1 atau MS2 dan MS3 harus bisa menang. Di sini posisi Hayom, Simon, dan MD2 INA benar-benar akan sangat menentukan.
KOREA SELATAN: Selamat Datang Kembali Lee Yong Dae dan Kim Ki Jung
Jika INA harus berhadapan dengan Korea Selatan (KOR), benar-benar akan menjadikan strategi yang tricky bagi kedua negara. Punggawa negeri boyband ini akan diwakili oleh Wan Ho Son (rank 9), Lee Dong Keun (rank 32), Hwang Jong Soo (rank 100-an), dan Park Sung Min (rank 100-an) di sektor tunggal serta di sektor ganda akan diperkuat Kim Ki Jung/Kim Sa Rang (KKJ/KSR, rank 4), Lee Yong Dae/Yoo Yeon Seong (LYD/YYS, rank 10), Ko Sung Hyun/Shin Baek Choel (KSH/SBC, rank 18). Kekuatan KOR benar-benar akan bertumpu di sektor gandanya terutama paska dicabutnya sanksi atas LYD dan KKJ atas kelalaian dalam melakukan tes doping.
Pertama, di sektor MD, jika INA harus berhadapan dengan KOR, susunan MD1 dan MD2 KOR saya pikir akan diganti menjadi LYD/YYS sebagai MD1 dan KSH/SBC di MD2 (atau mungkin kombinasi antara KSH/SBC dan KKJ/KSR mengingat MD-MD KOR mudah dibongkar pasang). KKJ/KSR sepertinya tidak akan diplot sebagai MD1 mengingat catatannya yang tidak terlalu baik jika melawan Ahsan/Hendra sementara LYD/YYS sudah 3 kali tanpa balas mengalahkan Ahsan/Hendra. LYD/YYS juga diperkirakan bukan sebagai MD2 KOR mengingat jika harus berhadapan dengan Angga/Rian, LYD/YYS sudah pernah kalah sekali (H2H: 0-1 untuk Angga/Rian).
Kesulitan di MD INA adalah susahnya Angga/Rian dijadikan sebagai MD1 mengingat hal ini berarti Ahsan/Hendra tidak bisa bermain (atau harus melalui kombinasi dengan Ricky/Berry) sementara Ahsan/Hendra masih sangat superior: MD No. 1 dunia, pemegang gelar juara dunia 2013, dan pemegang gelar All England 2014 serta Ricky/Berry yang masih sangat labil. Menjadikan Ricky/Berry atau kombinasi Ahsan/Hendra dan Ricky/Berry sebagai MD2 juga risky di babak knock-out. Artinya, menurut saya, INA akan tetap menurunkan Ahsan/Hendra di MD1 dan Angga/Rian di MD2. Tetapi, lagi-lagi Ahsan/Hendra sudah pernah kalah 3 kali tanpa balas jika melawan LYD/YYS (bahkan sebenarnya 4 kali kalah melawan YYS ketika berpasangan dengan KSR di Singapore SS 2014 lalu). Atau, PBSI hendak mengacak Ahsan/Hendra dan Angga/Rian seperti di simulasi Thomas menjadi Hendra/Rian dan Ahsan/Angga? Semua kemungkinan ini bisa saja terjadi di lapangan.
Saya sendiri melihat kekuatan utama LYD/YYS adalah pengalaman yang dimiliki LYD sebagai pemain luar biasa di nomor MD dan XD serta pertahanan yang rapat yang dibangun pasangan KOR ini. LYD/YYS lebih suka bermain drive-drive cepat dan susah diajak mengangkat bola sehingga Ahsan/Hendra sering kesulitan dalam menangani pasangan KOR ini, apalagi dengan pertahanan KOR yang sangat rapat.
Di sektor tunggal, susunan MS INA juga sangat tricky. INA bisa menurunkan Tommy-Hayom-Simon sementara KOR akan menurunkan Wan Ho Son-Lee Dong Keun-Hwang Jong Soo. Wan Ho Son akhir-akhir ini memiliki grafik permainan yang meningkat, bahkan sempat merepotkan Lee Chong Wei. Dengan demikian, peluang Tommy saya pikir masih 50:50. Lee Dong Keun adalah pemain berpengalaman sementara Hayom sebenarnya menjadi titik lemah, peluang 50:50. Hayom jelas tidak akan turun sebagai MS1 mengingat catatan buruknya kalah 4 kali tanpa balas melawan Wan Ho Son. Sementara, jika Simon yang diplot sebagai MS2, lagi-lagi beban akan ada di MD2 dan jika MD2 menang, MS3 Ihsan harus jadi penentu.
Jika urutan main adalah MS1-MD1-MS2-MD2-MS3, INA menurunkan Tommy-Ahsan/Hendra-Hayom-Angga/Rian-Simon (bisa jadi MD1 dan MD2 dikombinasikan), dan KOR sepertinya akan fix menurunkan Wan Ho Son-LYD/YYS-Lee Dong Keun-MD2 (antara KSH/SBC atau kombinasi)-Hwang Jong Soo, maka peluang menurut saya ½-½ (relatif unggul KOR dalam catatan H2H 0-3)-½-½-1 dan artinya INA bisa kalah langsung 0-3 jika gagal mengkonversi ½ menjadi 1 di 3 pemain pertama. Kita harapkan jika INA harus bertemu KOR, Tommy dalam kondisi fit 100% dan Ahsan/Hendra bisa membalas kekalahannya atas LYD/YYS sehingga bisa mengambil poin.
CHINA: Heavenly Kings Terkuat, Lin Dan, Turun Gunung
Juara bertahan Thomas Cup, China (CHN) akan diwakili oleh Chen Long (rank 2), Du Pengyu (rank 6), Tian Houwei (rank 16), dan Lin Dan (rank 58) di sektor tunggal serta Liu/Qiu (rank 6), Chai/Wei (rank 15), dan Cai/Fu (rank 47). Dengan susunan tim seperti ini berarti menandai kembalinya nama besar Lin Dan dan Cai Yun/Fu Haifeng.
Melawan CHN ini, juga akan menjadikan strategi yang disusun benar-benar tricky dan susah ditebak. Di sektor MS, Lin Dan hanya bisa diplot sebagai MS3 (kecuali 1 orang di MD beralih ke MS) sementara di sektor MD, saya melihat Cai/Fu akan diturunkan di laga-laga penting mengingat pengalaman mereka dan juga sebagai salah satu MD hebat di sejarah bulutangkis. Dengan susunan tim di atas, INA menurut saya harus menurunkan Tommy-Simon-Ihsan dan Ahsan/Hendra-Angga/Rian.
Tommy harus berhadapan dengan Chen Long. Secara H2H, jauh lebih unggul Chen Long walaupun dari pertemuan terakhir menang Tommy sehingga prediksi saya 50:50 dengan relatif keunggulan di Chen Long (H2H 1-6). Di MS2, sepertinya Du Pengyu tidak akan diturunkan mengingat kualitas Du Pengyu yang angin-anginan. Saya pikir Tian Houwei lebih dipilih CHN dan INA akan menurunkan Simon Santoso. H2H antara Simon dan Tian Houwei 1-1, tetapi di pertemuan terakhir Simon yang menang dan dengan grafik penampilan yang meningkat, saya pikir Simon lebih unggul. Sedang, untuk MS3, saya pikir Lin Dan tetap yang terkuat.
Di sektor MD, Liu/Qiu akan diplot untuk menghadapi Ahsan/Hendra yang mana Ahsan/Hendra sudah pernah kalah 2 kali dari MD CHN ini. Namun, Liu/Qiu juga bukannya tanpa masalah. Pasangan ini adalah MD yang masih sangat labil yang dimiliki CHN dengan peringkat tertinggi sekarang. Setelah menjadi juara All England 2013, perjalanan Liu/Qiu ini tidak terlalu baik, bahkan cukup sering kalah dari pemain-pemain negara lain.
Kemungkinan lain, bisa saja Angga/Rian yang diturunkan menghadapi Liu/Qiu mengingat dalam 4 kali pertemuan, Angga/Rian menang 3 kali dan seperti yang pernah diutarakan Angga/Rian dalam sebuah kesempatan, bola-bola Liu/Qiu ini cocok dengan tipe permainan Angga/Rian. Jika Angga/Rian diplot sebagai MD1, maka MD2 bisa saja kombinasi Ahsan/Hendra dan Ricky/Berry untuk melawan Cai Yun/Fu Haifeng. Entah kenapa saya tidak melihat CHN akan menurunkan Chai/Wei sebagai MD2 karena Cai Yun/Fu Haifeng tetap merupakan salah satu MD terhebat yang dimiliki CHN.
Dengan demikian, jika berhadapan dengan CHN, 1 tunggal sepertinya akan disegel oleh Lin Dan dan 1 tunggal lagi kita harapkan dari Simon Santoso. Di 1 tunggal tersisa, MS1, peluang saya pikir masih 50:50 walaupun CHN memiliki keunggulan relatif. Artinya, 2 sektor ganda harus dimaksimalkan dan beban itu terutama ada di pundak Ahsan/Hendra yang mungkin untuk ketiga kalinya harus berhadapan dengan Liu/Qiu dan Angga/Rian yang mungkin akan berhadapan dengan Cai/Fu (H2H 1-1).
Tetapi, bagaimana jika di MS2, CHN memasang Lin Dan dan di MS3 CHN memplot salah seorang dari MD-nya? Ini juga bisa terjadi dan bakal sangat merepotkan karena jika demikian, CHN sepertinya ingin langsung menang 3-0 dan perhitungan di atas kertas menjadi kacau.
Siapa yang Akan Menjadi Juara Thomas Cup 2014?
Dengan melihat peta kekuatan di atas kertas di atas, China memang tidak sesuperior tahun-tahun sebelumnya, walaupun 1 poin sepertinya sudah akan dikunci oleh Lin Dan. Jika CHN berhadapan dengan KOR pun, menurut saya peluang kedua negara masih sangat 50:50 karena MD-MD KOR dengan hadirnya kembali LYD dan KKJ sangat bisa mengancam. INA sebagai unggulan teratas memang layak difavoritkan, namun kondisi Tommy paska cedera, titik lemah di Hayom, dan MD yang susah diubah-ubah layak menjadi perhatian PBSI.
Jepang-Denmark-Malaysia, ketiga negara ini pun tidak bisa dipandang remeh. Jepang dan Denmark mempunyai kekuatan yang merata di tunggal dan ganda sementara Malaysia saya rasa mempunyai 1 segel di tunggal putra mereka dan dengan ganda-ganda yang juga kuat. Layak diwaspadai juga bahwa China mungkin akan menurunkan Cai Yun/Fu Haifeng dan Malaysia kembali akan menduetkan Koo Kien Keat/Tan Boon Heong. Belum lagi jika susunan MD diacak-acak bahkan bisa saja 1 orang dari MD beralih ke MS, maka strategi yang disusun bisa sangat kacau, berbuah manis, atau justru blunder.
Namun, Piala Thomas adalah kejuaraan beregu dimana semangat, pressure, dan mental menjadi sangat berbeda dengan kejuaraan individu. Akan ada adu strategi yang susah diprediksi dari catatan di atas kertas ini, akan ada adu kesiapan mental yang tentu saja tidak bisa dihitung dengan cermat melalui tulisan ini, dan artinya, akan ada kejutan-kejutan yang siap mewarnai pagelaran Piala Thomas kali ini.
Maka, mari kita nikmati saja perhelatan bulutangkis beregu paling bergengsi ini, mulai 18 s.d. 25 Mei 2014. Siaran langsung dari babak grup akan disiarkan Star Sport dan mulai perempat final, NET TV juga akan secara live menyiarkan.
Sudah sangat lama, terakhir 2002, Piala Thomas tidak digenggam Indonesia. Karena itu, mohon doa dan dukungan untuk seluruh wakil-wakil Indonesia di ajang ini untuk membawa kembali supremasi beregu bulutangkis, Thomas dan Uber Cup 2014, New Delhi-India.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI