Pendorong Perubahan Hubungan Perburuhan
Untuk mendorong perubahan model bisnis sebuah perusahaan di era revolusi industry 4.0, maka menurut Harvard Business Review, paling tidak terdapat 6 hal kunci yang harus diperhatikan, yaitu 1) Personalization, 2) Closed Loop, 3) Asset Sharing, 4) Usage Based Priced, 5) Collaborative Ecosystem, 6) Agility.
Kunci perubahan inilah yang akan merubah perubahan relasi perburuhan yang akan terjadi di Indonesia. Dari 6 hal kunci perubahan bisnis model yang ada, maka paling tidak ada 3 hal yang mutlak sangat berperan mempengaruhi relasi perburuhan yaitu 1) Agility, 2 ) Asset Sharing dan 3) Usage Based Price. Mari kita lihat satu persatu :
1) Agility
Bagi seorang pekerja, agility atau kegesitan menjadi sebuah syarat mutlak seiring dengan kebutuhan perusahaan. Pekerja diharuskan menguasai banyak hal dalam bisnis perusahaan. Seorang pekerja yang menguasai bisnis perusahaan, akan menjadi pilihan terakhir untuk diakhiri hubungan kerjanya karena mereka sangat bernilai bagi perusahaan.
Hilang sudah pekerjaan yang sifatnya spesialis. Perjanjian Kerja sebagai dasar hubungan kerja antara perusahaan dengan pekerja akan semakin bersifat umum. Perusahaan tidak akan lagi secara spesifik memperjanjikan pekerjaan seperti saat sebelum covid-19.Â
Seorang pengemudi, sangat mungkin dituntut kemampuan juga sebagai bagian kebersihan atau keamanan. Seorang  tenaga pemasaran akan difungsikan juga sebagai customer service. Sifat agility ini akan menghilangkan spesialisasi pekerjaan. Sudah tidak ada lagi single job design, namun digantikan dengan multiple job design.
2) Asset Sharing
Pasca covid-19, bekerja dari rumah (work from home-WFH) akan semakin meluas. Seorang pekerja akan dituntut untuk melengkapi diri dengan alat -- alat kerjanya sendiri ketika WFH. Perusahaan tidak lagi dituntut untuk menyediakan alat -- alat kerja bagi pekerja. Justru nantinya, perusahaan akan menuntut pekerja melengkapi diri dengan alat -- alat kerjanya sendiri.
Beberapa alat kerja seperti komputer atau laptop, smartphone, aplikasi tertentu, jaringan internet dan lainnya akan disediakan oleh pekerja sendiri. Bila itu tidak dapat disediakan, maka bukan tidak mungkin perusahaan akan berfikir ulang untuk meng-hire perkeja tersebut.
Hal ini tentu berbeda dengan masa sebelumnya dimana perusahaan dituntut untuk menyediakan perlengkapan kerja secara maksimal oleh pekerja. Termasuk dalam beberapa pekerjaan seperti pengemudi kantor yang membutuhkan SIM, dokter yang harus selalu memperpanjang SIP untuk praktek, tenaga pemasaran yang tidak akan lepas dari komunikasi dengan handphone pribadi.