Coba kita bayangkan jika tidak ada nama di dunia ini. Kita semua pun akan jadi bisu. Bagaimana kita akan menunjuk, meminta atau menyebutkan suatu benda? Dunia bisa kacau men.. hehehe. Nama adalah penunjuk. Nama adalah benda. Nama adalah branded. Nama adalah doa.
Nama Bayi itu adalah unik, branded, mengandung sebuah arti, spesifikasi, pembeda dan akan jadi panggilan yang akan selalu dikenang. Ketika sebuah nama dicetuskan, ia akan terus tertanam dan tidak akan hilang dalam benak. Ia akan selalu hidup dalam hati orang-orang yang mencintainya. Dia akan menjadi sesuatu yang bermakna dan memberi harapan.
Begitu jugalah halnya dengan nama laki-laki yang melekat pada sebuah kota atau yang sering disebut julukan. Saat disebutkan nama Parijs van Java, secara otomatis otak kebanyakan orang akan memberikan identifikasi Kota Bandung. Koto Rang Agam, tentulah semua tahu itu adalah Kota Bukittinggi. Serambi Mekah, ya jelaslah Banda Aceh atau Pekanbaru, ya itu Kota Bertuah, Ups….
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H