Mohon tunggu...
anantama pradipta
anantama pradipta Mohon Tunggu... -

...

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Harga Cabai Yang Meroket

9 Januari 2011   14:53 Diperbarui: 26 Juni 2015   09:47 68
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik



Meniringi awal tahun ini disambut dengan harga cabai yang dijual dengan harga tertinggi yaitu seratus ribu rupiah. Hal ini dikarenakan cuaca buruk yang menyebabkan para petani cabai gagal panen.

Hal ini merupakan berita buruk tentunya bagi para penggemar makanan yang pedas. Dengan harga cabai yang meroket seperti ini harga makanan yang pedaspun menjadi ikut naik. Apabila makanan tidak naik harganya, para pedagangpun terpaksa harus menipiskan keuntungan dari hasil jualnya. Bayangkan saja harga cabai bisa melebihi harga daging sapi.

Harga cabai yang meroket ini karena pasokan cabai yang menipis karena terserang hama yang menyebabkan jamur pada tanaman cabai. Dan jamur yang menyerang cabai ini menyebabkan lebih cepat busuk.

Untung sekarang harga cabai sudah kembali turun. Harga cabai tidak lagi meroket walaupun memang belum kembali normal. Saya rasa bukan hanya para pemilik rumah makan saja yang kewalahan dengan harga cabai yang meroket ini. Tetapi ibi-ibu rumah tangga juga pasti terganggu dengan hal ini. Dirumah sayapun yang biasanya masak makanan dengan nuansa pedas belakangan ini hanya memasak yang manis-manis seperti semur, ayam goreng mentega, atau yang santan-santan. Seandainya dirumah membuat sambal pun, sambalnya terasa kurang pedas karena cabai yang dipakai jumlahnya lebih sedikit dari biasanya.

Sekarang dengan harga cabai yang sudah turun mudah-mudahan pecinta pedas bisa menikmati nya kembali dengan makanan-makanan pedasnya.

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun