Beberapa hari lalu ada seorang teman comment di FB saya, ‘eminem is the best.’ Itu sebagai respons atas status saya yang mencantumkan lirik lagu Em feat. Rihanna I Love the Way You Lie.
Dulu ketika saya SMA, dan teman-teman mengenalkan saya dengan si Marshal Matters ini, saya hanya bisa bilang: “Lagu apa sih ini? Ngoceh nggak jelas.” Dulu saya lebih memilih untuk menyanjung Bon Jovi, ataupun Mr. Big. Bahkan M2M, dan beberapa boyband lain. Em benar-benar jauh dari walkman saya.
Namun ketika saya mendengar kabar kalau Eminem mampu meraih banyak Grammy Awards, karena tentu saja dia berhasil menjual jutaan keeping CD album-albumnya, saya merasa ada yang hebat dengan orang ini. Tidak mungkin musik sampah akan nyangkut dan mengena di telinga banyak penikmat music. Dan diperlukan kualitas yang luar biasa untuk meraih banyak nominasi Grammy Awards hanya dari satu album. Mulai lah saya mencari lagu-lagu Em, dan mengamati liriknya. Thanks to my English literature study I take. Mata kuliah semacam Poetry, dan Creative Writing membawa perspektif yang berbeda dalam membaca lirik-lirik dalam album Eminem. Dan kesimpulan saya adalah : Eminem is a brilliant storyteller.
Dan saya percaya, kalau pun William Shakespeare masih hidup, dia akan terhenyak melihat kemampuan Em dalam mencipta dan menulis lirik. Eminem seolah seorang penembak jitu dengan AK-47 yang secara efektif menembus minat pendengarnya untuk menyimak lebih dan lebih. Em menyatukan semua satir, kemarahan, rasa sedih, malu, rasa bersalah, penyesalan, kesendirian, simpati dan juga kasih yang lembut. Melalui lirik-liriknya Eminem memiliki kemampuan untuk memprovokasi jutaan pendengar dan berpengaruh terhadap baik buruknya kebudayaan kita.
Menilik kemampuannya dalam menulis lirik, banyak hal yang bisa kita pelajari dari seorang Eminem.
Satu, tulis dan baca semua yang kita bisa. Eminem mulai menulis sejak kecil, dan dia percaya bahwa dengan menulis dia bisa keluar dari sulitnya kehidupan yang dia jalani. Eminem mungkin saja memulai perjalanannya dengan melakukan peniruan atas karya-karya yang menjadi masterpiece di jamannya. Namun, perlahan dia mengambil semua warisan itu, dan membentuk style yang hanya bisa ditemui dalam lirik-lirik Em.
Dua, tulis apa yang kita tahu. Ketika kita melihat live concert Eminem kita akan melihat bagaimana lirik-lirik itu mengalir dari benaknya menuju ke microphone tanpa ada rintangan dan halangan. Mudah saja, Em menyanyi langsung dari hati dan menggunakan pengalamannya sendiri.
Tiga, mulailah tulisan dengan sesuatu yang kuat, dan akhirilah dengan mengesankan. Kebanyakan lagu Eminem bersifat argumentatif dan tanpa basa-basi Eminem akan mulai dengan menembakkan lirik-lirik yang memprovokasi kita. Dan ketika tiba saatnya pada inti cerita, kita akan mendapati palu godam yang menghantam sisi artistik kita. Eminem selalu menjajarkan gagasan-gagasan sampai pada intinya. Dengan kemampuan merasakan aliran nada, Eminem perlahan mengubah ujaran-ujaran sederhana menjadi bait-bait yang kuat. Dan kemampuan menulis Eminem yang luar biasa selalu menjadi penolong untuk melakukan semua itu.
Eminem adalah sosok yang rumit dan dipenuhi kontroversi. Banyak orang berpendapat liriknya semata berisi kebencian dan kemarahan.Bahkan beberapa dari mereka mengatakan kalau Eminem sengaja memanipulasi pengalaman pribadinya, membumbui dengan pendapat konyol, dan jadilah lirik yang dipenuhi kebencian.
Suka atau tidak, Eminem adalah sosok yang membawa pengaruh bagi kebudayaan, khususnya khasanah musik modern. Tidak perlu repot-repot untuk menyukai lirik atau pesan yang terkandung didalamnya, Eminem sungguh mengajarkan banyak hal dalam menulis.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H