Mohon tunggu...
Ananias Asrin
Ananias Asrin Mohon Tunggu... Guru - putri sulung dari tiga bersaudara

Setiap tulisan dan bacaan adalah wawasan

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pengaruh Budaya Asing terhadap Budaya Indonesia (Tinjauan dari Penduduk)

16 November 2020   15:30 Diperbarui: 16 November 2020   15:55 2316
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Budaya merupakan suatu cerminan hidup suatu negara. Setiap negara mempunyai cerminan atau budaya tersendiri dalam kehidupannya masing masing. Budaya juga merupakan warisan dari generasi ke generasi. Di setiap negara pasti mempertahankan budayanya dari budaya asing. Indonesia sudah berakulturasi dengan kebudayaan asing sejak lama. Terletaknya Indonesia di pertengahan benua Asia dan Australia yang menjadikan jalur perdagangan pada masa lampau. Sehingga menjadikan budaya Indonesia bercampur dengan budaya asing.

Tetapi, dilihat dari minoritas,cenderung menyerap hal negatif. Sayangnya, masyarakat Indonesia lebih mengamini kebudayaan Barat sebagai bentuk kebebasan yang sebebas-bebasnya. Sudah banyak masyarakat yang menganggap budaya Barat merupakan budaya yang paling benar. Hal inilah yang tampak keliru karena budaya Barat tidak hanya melahirkan kebebasan.Seharusnya masyarakat mencontohkan budaya barat untuk kemajuan negara Indonesia sendiri, contohnya seperti teknologi yang maju di budaya asing.

Kecenderungan masyarakat Indonesia yang lupa dan melalaikan budaya dalam negeri sendiri mengakibatkan banyak budaya asli Indonesia tidak lagi diakui bangsa lain. Sebagai negara berkembang, masyarakat indonesia seharusnya meniru motivasi Barat untuk menjadi negara yang maju bukan malah melalaikan budaya sendiri.

Adanya pengaruh dari budaya lain juga dapat menyebabkan terjadinya proses imitasi, yaitu tindakan seseorang untuk meniru orang lain melalui sikap, penampakan, gaya hidupnya atau apa saja yang dimilikinya. Biasanya yang lemah cenderung meniru yang dominan. Proses perubahan secara imitasi, misalnya dapat terjadi apabila ada dua budaya yang saling bertemu, sedangkan salah satu dari budaya tersebut memiliki unsur-unsur yang lebih tinggi misalnya dalam aspek teknologinya, maka ada kemungkinan terjadi proses imitasi ( peniruan ) dari para pendukung budaya yang masih rendah taraf teknologinya. 

Adapun prosesnya, mula-mula unsur-unsur tersebut ditambahkan pada budayanya, akan tetapi lambat laun unsur-unsur budaya mereka yang dirubah akan terganti dengan unsur budaya asing tersebut. Misalnya pada saat ini orang-orang Indonesia cenderung memakai pakaiaan yang bercorak barat, karena dianggap lebih mudah dan praktis. Sedangkan memakai pakaiaan tradisionalnya jarang sekali, kecuali pada kesempatan-kesempatan tertentu misalnya pada saat upacara-upacara resmi seperti resepsi perkawinan, khinatan, dan lain-lain.

Seiring dengan masuknya era globalisasi saat ini, turut mengiringi budaya-budaya asing yang masuk ke Indonesia. Di zaman yang serba canggih ini, perkembangan kemutahiran teknologi tidak dibarengi dengan budaya-budaya asing positif yang masuk. Budaya asing masuk ke negeri kita secara bebas tanpa ada filterisasi. Pada umumnya masyarakat Indonesia terbuka dengan inovasi-inovasi yang hadir dalam kehidupannya, tetapi mereka belum bisa memilih dan memilah mana yang sesuai dengan aturan serta norma yang berlaku di Negara Republik Indonesia.

Negara Indonesia mempunyai norma-norma yang harus dipatuhi oleh masyarakatnya, norma tersebut meliputi norma agama, norma hukum, norma sosial, dan norma kesopanan. Setiap butir norma memiliki peranan masing-masing dalam mengatur hidup manusia. Norma merupakan suatu ketetapan yang ditetapkan oleh manusia dan wajib dipatuhi oleh masyarakat dan memiliki manfaat positif bagi kelangsungan hidup khalayak. Setiap peraturan yang telah ditetapkan pasti ada sanksi yang melanggar, hal itu serupa dengan norma, apapun jenis norma ada di Indonesia, pasti ada sanksi bagi yang melanggarnya.

Pada umumnya masyarakat Indonesia sekarang seakan tidak menghiraukan lagi norma-norma yang telah ditetapkan. Terbukti dengan banyaknya penyimpangan perilaku yang dilakukan oleh banyak orang, seperti perbuatan korupsi, mencuri, mendustakan agama dan sebagainya. Kasus-kasus tersebut menandakan buruk atau rendahnya mental bangsa ini. Sehingga generasi muda yang mendatang bisa diperkirakan dapat lebih buruk dari masa sekarang jika mental mundur tersebut masih ditularkan pada kaum remaja saat ini. Hal tersebut sudah mulai terjadi sekarang, kenyataan yang terjadi sekarang ini banyak remaja yang melakukan penyimpangan-penyimpangan yang sudah tidak sesuai dengan norma-norma yang berlaku di Indonesia. 

Mereka tidak menghiraukan lagi norma-norma yang ada. Kemudahan mengakses internet serta kemudahan masuknya budaya asing tanpa ada filterisasi membuat usia muda rawan tergoda dengan hal-hal yang membahayakan dirinya. Seperti banyaknya blue film yang masuk ke Indonesia, pemasalahan ini sangat berdampak negatif bagi masyarakat khususnya kalangan remaja. 

Banyak blue film atau adegan porno lainnya yang dapat diakses dengan mudah melalui internet. Para remaja bebas mengakses dan menonton film tersebut tanpa pengawasan dari pihak orang tua mereka. Hal tersebut menimbulkan dampak yang kurang baik bagi psikis si remaja itu sendiri, dengan menonton film porno si remaja tersebut menjadi termotivasi ingin melakukan hal-hal yang ia tonton dan ada sesuatu yang baru yang tidak seharusnya dicoba jadi ingin dicoba.

Fakta yang terjadi sekarang, Indonesia sudah pudar dengan budaya pribumi, yang sudah tertindas budaya asing. Budaya barat yang menjadi modernitas dan cerminan trendsetter di Indonesia. Pengaruh budaya asing mempunyai dampak positif dan negatifnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun