Cahaya mata saya sudah tinggal 5 watt tapi saya coba paksakan menulis beberapa paragraf berikut ini. Sebulan terakhir ini saya mendapat pencerahan tentang dunia profesi yang jarang disebut orang. Bukan profesi yang baru-baru amat alias sebenarnya sudah ada sejak beberapa dekade tetapi memang tak banyak dibicarakan orang. Ajaibnya, profesi ini menjanjikan penghasilan yang menggiurkan, multijuta. [caption id="" align="aligncenter" width="448" caption="Ghostwriter"][/caption] Yang pertama, profesi “jingle maker” alias pencipta jingle/theme song iklan dengan durasi sekitar 30 detik. dari salah seorang sahabat saya peserta Writing Camp -program mentoring 3 hari menuntaskan naskah buku- saya jadi mengerti bahwa satu buah jingle biasa dihargai antara 20-30 juta. eloknya, ada seorang jingle maker yang telah menggarap 10.000 jingle. Berani menghitung penghasilan orang ini? Padahal profesi ini tidak membutuhkan banyak orang untuk menggarapnya. Profesi kedua adalah menjadi seorang ghostwriter alias penulis siluman (baca pengertian detail profesi ini di www.ghostwriterindonesia.com). Memang, ada ghostwriter yang ridho dibayar 3 jutaan untuk sebuah naskah buku. tapi, tarif umum yang banyak dipatok oleh ghostwriter adalah puluhan juta hingga seratus-dua ratus juta untuk sebuah naskah buku setebal 150-200 halaman. Ngiler? Dan, profesi lain yang juga relatif tidak berisiko tetapi menjanjikan penghasilan yang mak nyuss adalah menjadi trainer atau pun public speaker. Profesi ini makin dilirik orang Indonesia terutama sejak pecah krisis moneter. Duit yang dikantongi seorang trainer kelas menengah -merujuk tulisan Andrias Harefa dalam buku “Menjadi Trainerpreneur di Indonesia”- adalah 15 juta untuk sekali bicara, sebuah jumlah yang bisa jadi sama dengan gaji manajer kelas menengah setelah kerja sebulan penuh. Ketiga profesi yang saya iming-imingkan di atas bisa dilakoni berdua, misalnya suami dan istri. Suami yang tampil di depan, sedangkan istri yang ngurusi penagihan. Atau sebaliknya. Simpel saja. Andrias Harefa malah menyebutnya dengan istilah micropreneuer, si entrepeneur dengan tingkat risiko kegagalan (bisnis) yang relatif kecil. Nah, berminat dengan tiga profesi ini? Saya sih berminat dan pingin membawanya dalam mimpi malam ini. Mumpung sudah benar-benar mengantuk… Yuk bareng-bareng mimpi jadi multijutawan…. @Anang YB
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H