[caption id="" align="alignleft" width="207" caption="penulis lepas"][/caption] Apakah Anda mengira perlu waktu panjang untuk bisa menjadi seorang ghostwriter? Saya pun begitu awalnya, bahkan hingga sesaat sebelum menulis artikel ini. Nyatanya, detik ini saya jadi sadar. Mindset saya salah. Saya terlalu ribet dalam memandang profesi ini. Buktinya, saya terpikir untuk mempermudah pemahaman soal ghostwriter. Ya, siapa pun (asalkan dia seorang penulis cakap) bias jadi ghostwriter saat ini juga! Dengan cara sederhana, tidak ribet, dan tidak berbelit-belit. Menjadi seorang ghostwriter bisa Anda lakukan saat ini juga! Prinsip kerja seorang ghostwriter adalah membantu seseorang untuk menuangkan gagasan, ide, pengalaman, atau kisahnya menjadi sebuah naskah buku yang ciamik. Itu yang harus Anda pegang terlebih dahulu. Sisihkan segala ribet soal bayaran tinggi, surat kontrak dan sebangsa itu. Sepanjang kontrol dan kendali di tangan Anda maka soal surat kontrak dan pembayaran bisa Anda atur nantinya. Bagaimana memulai langkah pertama menjadi seorang ghostwriter? Pertama, susun daftar target klien Anda. Hapus segala pemahaman stereotip soal ghostwriter yang hanya melayani orang kaya, mantan mentri, bekas jendral, pengusaha top dan sebangsa itu. Ada begitu banyak “klien” yang bisa Anda jadikan partner menulis buku. Anda bisa menemukan mereka di sekitar Anda, juga di Facebook, juga di Google.com. Siapa mereka? Cek list berikut ini:
- hacker: Anda bisa menulis buku tentang sisi lain dan untold story tentang cara pikir seorang hacker - peternak tokek: Anda bisa menulis panduan mudah beternak tokek dengan potensi profit yang menggiurkan - presenter: gali hal unik dan tips orisinil dari orang itu - Ibu pengusaha: buat kumpulan tulisan dari jatuh bangunnya para ibu mengelola bisnis - Pelaku MLM: bujuk pelaku sukses MLM yang sukses menekuni bisnisnya -penyandang cacat: temukan inspirasi hidup, perjalanan dan perjuangan dia melawan rasa takut, juga perjumpaan dia dengan Sang Ilahi - dll …..
Langkah kedua, dekati mereka dengan cara yang santun dan elegan. Langkah ketiga, tawarkan sesi wawancara untuk mendiskusikan isi buku. Atur juga wawancara-wawancara berikutnya untuk melengkapi buku. Tentu saja sangat layak untuk melakukan wawancara by phone atau via messenger dan e-mail. Langkah ke-empat, jangan lupa Anda pastikan model kerja samanya. Anda bisa meminta honor sebagai pengganti jerih payah Anda, atau sharing royalty. Langkah ke lima, tawarkan naskah Anda ke penerbit. Nah, tidak ada yang terlalu sulit untuk dilakukan kan? Jadi, kapan Anda mau menjadi seorang Ghostwriter? @Anang Y.B.