Mohon tunggu...
Anang Syaifulloh
Anang Syaifulloh Mohon Tunggu... Freelancer - Akun Pribadi

Pengagum Bapak Soekarno, namun untuk masalah wanita belum seahli beliau

Selanjutnya

Tutup

Politik

Jangan Dekati Wanita Habib

21 Mei 2017   18:54 Diperbarui: 21 Mei 2017   20:04 799
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sejatinya wanita adalah anugrah bagi lelaki di dunia. Wanita banyak diibaratkan sebagai perhiasan bagi lelaki. Keindahan wanita sudah banyak dikisahkan dan diceritakan. Kecantikan Cleopatra mampu menarik hati Julius Cesar, Kecantikan Putri Helen yang konon adalah pemberian Dewi Approdite mampu membutakan pangeran Paris dari Troy. Untuk yang terakhir ini berhasil menyebabkan perang besar yang disebut Perang Troya. Penyerbuan Menelaus ke Troy dengan 1000 kapal membutuhkan waktu sekitar 10 tahun untuk menembus benteng kokoh Troy. Dengan tidak menyampingkan faktor perluasan wilayah, tentunya faktor Helen menjadi salah satu penyebab perang ini terjadi. Selain kisah di atas, kisah nusantara tentang perselisihan disebabkan oleh wanita juga terjadi. Ken Arok menyingkirkan Tunggul Ametung untuk mendapatkan istrinys yang cantic jelita bernama Ken Dedes. Selanjutnya ia menjadi raja Singosari yang pertama. Rupanya peristiwa tersebut memunculkan dendam kepada keturunan Tunggul Ametung sehingga menimbulkan peristiwa pembunuhan yang beruntun.

Semua karena wanita

Beberapa kisah diatas memberi contoh wanita dapat menyebabkan polemik yang pada akhirnya merusak kententraman. Perang, dendam, dan saling membunuh menjadi akibat yang ditimbulkan. Habib Rizieq yang melejit karena aksi bela islam berjilid-jilid akhir-akhir ini semakin diperbincangkan. Bukan karena ia akan membuat aksi yang baru lagi dengan mengambil tanggal-tanggal cantik, tapi kali ini ia terjerat kasus yang berhubungan dengan wanita. Sebuah Chat yang menjurus ke tindakan amoral tersebar dengan pelaku yang diduga adalah Habib dengan wanita yang bernama Firza. Bukan sekedar chat saja yang menjadi perhatian, di dalam chat tersebut juga terdapat gambar yang tidak senonoh dari Firza. Hal ini merupakan goncangan terhebat untuk Habib ketika ia berada di puncak. Pro kontra yang terjadi akhirnya memisahkan ke dalam dua kelompok yang menganggap chat tersebut adalah asli dan rekayasa. Mabes Polri sudah mengonfirmasi bahwa chat tersebut asli, tetapi ada seorang pakar yang disebut dari ITB menyangkalnya. Jika ini benar, maka menjadi pukulan telak bagi Habib dan pendukungnya. Pasalnya ia jelas terang-terangan menolak pornografi dan pornoaksi. Aksi FPI banyak yang membubarkan acara-acara maksiat dan mengkutuk kasus Ariel beberapa waktu silam. Apakah seorang Habib dapat tergoda oleh seorang wanita? Bisa ia dan bisa tidak. Jika iya, Habib termasuk kedalam jajaran kisah yang telah diceritakan di atas. Barisan lelaki yang akhirnya hancur oleh wanita. Ketokohannya sebagai garda terdepan FPI akan hilang dan publik akan mencapnya sebagai pelaku asusila. Polemik ini makin terasa panjang ketika Habib belum bersedia menghadiri panggila Polda Metro Jaya untuk pemeriksaan. Diberitakan bahwa habib pergi ke luar negeri. Rekayasa atau tidak hal ini akan mempunyai dampak yang biasa saja bagi Indonesia. Jika iya, Habib akan hancur bahkan beserta laskar yang dibentuknya. Jika tidak, maka itu sudah menjadi hal yang maklum. Seorang Habib memang harus berkelakuan yang baik. Sangat disayangkan jika memang kasus ini rekayasa karena cara menjatuhkan dengan wanita dan asusila adalah cara yang keji.

Patut ditunggu saja bagaimana akhirnya, apakah Habib akan masuk ke dalam barisan lelaki yang tergoda bergabung bersama Julio Cesar, Paris dan Ken Arok atau memanglah ia adalah sosok pemimpin bagi umatnya.

Terakhir mengutip dari guru saya, beliau berkata “ketika menuntut ilmu jangan dekati wanita karena yang akan kamu dapat adalah kebodohan”. Bukan berarti wanita harus dijauhi, tetapi ada saatnya harus dekat dengan wanita yaitu ketika akan menikah dan telah belajar mempersiapkannya. Semoga mendapat hasil yang terbaik Habib, cepat pulang.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun