Banyak teman saya yang baru jadi sarjana atau yang masih mahasiswa akhir menjadi anggota KPPS. Tau dari mana? Dari insta story WA dan IG dong. Keliatan keren gitu kalau story lambang KPU dan komputer. Saat rapat pun tidak lupa untuk story, kan berasa di lingkungan orang penting.
Bangga dengan teman-teman saya. Berarti mereka bisa belajar bagaimana cara mengatur berlangsungnya proses pemungutan suara. Beda dengan saya yang hanya bisa belajar dengan bapak. Saya tidak bisa jadi panitia, sibuk menjadi kaum pekerja di kota orang.
Antusias yang tinggi anak muda untuk ikut terlibat dalam proses pemilihan umum memberi dampak positif. Anggapan apatis sering ditujukan kepada anak muda. Mereka dibilang tidak peduli nasib bangsa apabila tidak ikut memilih. Anak muda di KPPS adalah kunci. Sambil menjadi panitia mereka kemungkinan besar juga ikut mencoblos. Masak sedekat itu tidak menggunakan hak pilihnya?
Anak muda bisa jadi pengawal pemilu kali ini. Adanya anak muda di KPPS dapat mengawal kelancaran dan kejujuran pemilu. Sekaligus mereka adalah pemilih yang tidak hanya melihat calon dari pencitraan dan gimmick semata. Anak muda itu cerdas. Harusnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H