Mohon tunggu...
Anang Syaifulloh
Anang Syaifulloh Mohon Tunggu... Freelancer - Akun Pribadi

Pengagum Bapak Soekarno, namun untuk masalah wanita belum seahli beliau

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Penikmat Musik Pun Bisa Membantu Korban Bencana

12 Maret 2019   07:16 Diperbarui: 12 Maret 2019   07:16 11
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Akhir tahun 2018 menjadi masa sedih bagi seluruh rakyat Indonesia. Bencana gempa bumi berturut-turut mengguncang Lombok, NTB 19 Agustus 2018 disusul Sigi, Sulawesi Tengah pada 30 September 2018.

Total korban terdampak gempa bumi Sulawesi Tengah mencapai 206.219 jiwa dengan korban meninggal 2.101 jiwa, cidera parah 2.549 jiwa dan cidera ringan 8.130 jiwa. Selain itu 1.724 bangunan sekolah rusak. Sementara gempa Lombok merusak 76.765 rumah dan mengakibatkan 515 orang meninggal dan 431.416 orang cidera.

Setengah tahun berlalu bagaimana keadaannya? Desember lalu Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Willem Rampangilei mengatakan pemerintah melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan (PUPR) fokus untuk memperbaiki sekolah dan rumah sakit yang mengalami rusak ringan.

Sementara untuk rumah warga telah sampai pada proses verifikasi dan kemungkinan sudah mulai dibangun pada bulan ini mengingat target pemerintah yang dicanangkan pada bulan Desember lalu adalah enam bulan.

Selain pemerintah, kita sebagai masyarakat Indonesia masih bisa memberi dorongan moral dan materil untuk membantu korban bencana pulih seperti sedia kala. Enam bulan berlalu mereka masih tetap membutuhkan waktu untuk kembali menjalani hidup lebih baik.

Psikolog instansi pemerintah diantaranya dari Pertamina dan Polri telah diterjunkan kesana untuk proses healing korban. Bantuan dana dari perusahaan swasta juga telah banyak disalurkan. Apalagi yang masih dapat kita lakukan?

Sebagai masyarakat yang awam tentang dunia healing, tentunya tidak bisa terjun langsung untuk membantu. Menyumbang dana menjadi salah satu pilihan, apalagi kegiatan ini dilakukan bersama-sama dalam sebuah acara amal.

Konser amal menjadi salah satu pilihan bagi penikmat musik untuk ambil bagian dalam membantu korban bencana. Musik bukan saja menjadi pelipur jiwa pendengarnya, tetapi juga dapat menjadi alat untuk memupuk kesadaran untuk berbagi empati dengan orang lain.

Salah satu konser amal terbesar adalah Live Aid tahun 1985 yang berlangsung di Inggris dan Amerika Serikat yang dihadiri oleh sekitar 172.000 orang. Acara ini mengumpulkan sekitar $127 juta dolar dan disalurkan untuk korban kemiskinan di Ethiopia.

Allianz melalui Yayasan Allianz Peduli pada tanggal 9 Maret 2019 kemarin yang bertepatan dengan hari musik juga menyelenggarakan konser amal bertajuk Life Changer Concert. Konser ini mengajak penikmat musik untuk bersama-sama mempercepat pemulihan fisik dan mental korban bencana Sigi dan Lombok agar kembali ke keadaan yang lebih baik.

Konser musik Lifechanger sendiri menampilkan lebih dari 30 musisi ternama Indonesia, seperti Vina Panduwinata, Harvey Malaihollo, Rio Febrian, Andra Ramadhan & Deddy Lisan, , Soulvibe, Rendy Pandugo, Teddy Adhitya, The Soulful, Endah 'N Rhesa, Aqi Singgih, Rieka Roslan & Reza The Groove , Dea Mirela, dan Nania Idol.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun