Mohon tunggu...
Anang Syaifulloh
Anang Syaifulloh Mohon Tunggu... Freelancer - Akun Pribadi

Pengagum Bapak Soekarno, namun untuk masalah wanita belum seahli beliau

Selanjutnya

Tutup

Olahraga Pilihan

Ilma Yeni Megawati, Harapan Baru Lewat Cabang Baru di Asian Games 2018

14 Agustus 2018   09:16 Diperbarui: 14 Agustus 2018   11:38 852
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tahun 2018 ini rupanya menjadi tahun olahraga bagi masyarakat Indonesia. Cabang olahraga bulu tangkis tetap konsisten mengharumkan nama Indonesia di beberapa kejuaraan diantaranya Marcus/Kevin dan Tantowi/Natsir yang berhasil merebut juara Indonesia Open bulan Juli lalu, juga Poli/Rahayu (India Open 2018), Anthony Ginting (Indonesia Masters 2018) dan yang paling membanggakan adalah prestasi Marcus/Kevin yang merebut juara di All England 2018.

Prestasi fenomenal Muhammad Lalu Zohri malah berhasil menghebohkan masyarakat Indonesia berminggu-minggu. Zohri meraih juara lari 100 m di Kejuaraan Dunia Atletik U-20 di Finlandia. Prestasi ini menjadi viral karena inilah kali pertama Indonesia juara di ajang bergengsi yang juga melahirkan atlet lari Usain Bolt.

Terbaru adalah juara AFF U-16 oleh timnas sepakbola Indonesia. Prestasi dan Suporter bola Indonesia menganut teori perbandingan terbalik.

Jumlah supporter bola berbanding terbalik dengan jumlah prestasinya. Terakhir gelar juara diraih 5 tahun lalu di AFF U-19. Inilah alasan gelar juara di level junior begitu menggegap gempitakan masyarakat Indonesia sambil berharap prestasi serupa juga diraih oleh timnas senior.

Tiga cabang diatas telah mengharumkan Indonesia di tahun 2018 ini. Tentunya masih ada lagi juara-juara di cabang yang lain yang diharapkan dapat mendulang emas di Asian Games 2018 bulan ini.

Salah satu cabang yang berpotensi menyumbangkan prestasi di Asian Games kali ini adalah Jujitsu yang merupakan salah satu cabang baru yang ditandingkan.

Jujitsu adalah beladiri jepang yang bersifat defensif dan memanfaatkan teknik fleksibel, kekuatan lawan dihadapi dengan tipuan agar dapat mengalahkan dirinya sendiri. Sebelumnya timnas Jujitsu meraih 5 emas dalam kejuaraan dunia Grand Slam di Tokyo. Salah satu emas didapat oleh Ilma Yeni Megawati di kelas white adult 62 kg.

Instagram.com/ilmamegawati_
Instagram.com/ilmamegawati_
Saya berkesempatan mewawancarai Ilma Yeni Megawati yang juga adalah teman sejurusan di Teknik Arsitektur UIN Malang. Saya tidak bisa mewawancarinya langsung karena Yeni telah menjalani karantina sejak November 2017. Jadi whatsapp lah yang menjadi penyambung lidahnya. Berikut pembicaraannya.

Bagaimana awal mula megenal bela diri ini?

Awal mula yaitu ketika menjadi siswa baru Mts pada tahun 2009. Siswa baru diwajibkan untuk masuk ekstrakurikuler. Sejak kecil sebenarnya suka olahraga seperti voli, badminton, basket, renang, atletik dll. Tetapi ketika mengetahui ada komunitas beladiri jujitsu jadi ingin mencoba meskipun kebanyakan diisi oleh anak cowok.

Prestasi yang pernah diraih?

Sebelumnya saya tidak memikirkan prestasi, saya mampu maka saya akan melakukannya. Prestasi pertama yaitu ketika mengikuti pertandingan kelas junior di tingkat regional. Juara 1 dapat diraih hingga 15 kejuaraan berturut-turut sampai level nasional.

saya mampu maka saya akan melakukannya

times-indoneisa-5b723a066ddcae440910b544.jpg
times-indoneisa-5b723a066ddcae440910b544.jpg
Pernah mengalami hambatan selama menekuni beladiri ini?

Saya vakum dari beladiri ini ketika menginjak MA dan mondok di Tulungagung. Tempat latihan jauh dari tempat ini. Lebih dari 4 tahun saya vakum dari olahraga ini.

Lalu bagaimana bisa masuk di tim Asian Games?

Ada telepon dari pusat yang mengagetkan. Saya diundang seleksi nasional karena pengalaman juara waktu Mts dulu. Saya seleksi dan akhirnya lolos. Alhamdulilah.

Bagaimana proses latihan di karantina?

Kami latihan 6 hari seminggu dan libur pada hari minggu aja. Sehari bisa 2 kali latihan dengan recovery otot berupa renang ataupun pijat. Kami juga sparing dengan klub yang non timnas untuk mendapat pengamalan baru. Ada juga sparing dengan atlet luar lewat kejuaraan di Abu Dhabi dan Thailand dan yang terakhir di Jepang ini.

Tantangan terbesar?

Banyak sistem pertandingan dalam beladiri ini. Pelatih saya terdahulu hanya mengajarkan sistem fighting yaitu dengan pukulan, tendangan, bantingan dan kuncian.

Tantangan kali ini adalah saya akan bertanding di sistem Newaza atau bisa disebut Brazilian Jujitsu yang hanya menggunakan teknik posisi, bantingan, kuncian. Tendangan dan pukulan tidak diijinkan pada sistem ini. Saya juga harus mengembalikan kepercayaan diri seperti waktu juara Mts dulu.

Bagaimana target emas Jujitsu di Asian Games?

Targetnya adalah 2 emas dari 16 atlet yang turun di 8 kelas, 2 kelas putri dan 6 kelas putra.

Kita doakan atlet Indonesia dapat berprestasi di Asian Games 2018. Terus fokus satu titik, tetap fokus kita kejar dan raih bintang !

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun