Mohon tunggu...
Anang Sulistiono
Anang Sulistiono Mohon Tunggu... -

saya sula dengan ilmu komunikasi karea dengan komunikasi kita bisa mendambah wawasan kita

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Keangkara Murkaan yang Disembunyikan Sang-Calon Peminpin

5 Mei 2014   20:45 Diperbarui: 23 Juni 2015   22:50 57
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Mungkin masih ingat di benak kita sebagi waganegara indonesia pesta domokrasi yang telah berlangsung pemilihan para caleg-caleg di berbagai daerah bagi pemilih awam pemilihan caleg kemarin sangatlah membingungkan apa lagi dengan caleg-caleg yang super banyaknya itu saya aja tergolong pemilih golput yang 3 kertas suara tidak saya coblos karena tidak kenal dengan caleg tersebut dari pada memilih asal2an iya kalau yang di coblos tepat dengan caleg yang jujur alhamdullah tapi kalau milih caleg yang mementingkan dirinya sendiri dan tujuannya hanya untuk memperkaya dirinya sendiri,mengejar jabatan semata tanpa adanya niatan pengabdian kepada masyarakat saya sendiri juga yang berdosa  itulah alasan saya mending golput dari pada memilih pemimpin yang tidak amanah.

kembali ke judul keangkara murkaan yang di sembunyikan sang-calong pemimpin pastinya sebelum genderang PILLEG di selenggarakan cara caleg2 mengirimkan timsuksesnya  DOR TO DOR (berkunjung pintu ke pintu)ada juga calegnya sendiri yang maen kerumah bahasa kerenya (BLUSUKAN) dengan sedikit basabasi, di balik basabasi tersebut disuguhi selembar amplop yang gak tau isinya brapa dengan sedikit pesan pilih lah saya.....!!!! kalo gak begitu langsung  saya berkampanye di desa2 dengan memberi bantuan siapa sih yang gak mau bantuan apa lagi gratis heheheh dengan kata-kata manis dan janji2 yang membuat orang yang ndengerin terasa terhipnotis mereka yang perpesona akan tergiur dan memilihnya saat itu lah wajah malaikat para caleg telah di pasang menggu waktu pemilihan dimulai.

saat genderang perang di bunyikan wanadalah caleg tersebut gak kepilih  seketika saat itu wajah yang sebelumnya malaikat dengan kata2 nya manis itu 180 drajat sudah berganti menjadi wajah iblis yang berlawanan dan datang ke desa dan rumah2 yang sudah di kunjunginya dengan membawa body guart yang super berotot untuk mengambil kembali uangn dan bantuannya yang sudah di berikan  seketika orang2 yang sudah di beri kalang kabut karena uang yang sudah di kasih brubah menjadi beras  dan alat2 dapur lainya terus mau di kembaliin bentuk apa kalau sudah begitu....???? bingung juga salah satunya saya sendiri karena tergiur uangnya saya ambil aja tapi oranya tidak saya coblos  saat di tv-tv banyak yang tayangin caleg yang gagal mengambil bantuanya yang telah di berikan, lah saat itu saya jadi kapok mau pilih pemimpin yang main uang gitu takutnya di ambil lagi wahhhh bahaya. jaman sekarang susah mencari calon pemimpin yang bener dan jujur gimana donk terusan cara kita nanti memilih calon  presiden yang amanah kepada rakyatnya jawabanya ada pada pemilih yang bener2 pandai tidaj gampang terpengaruh.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun