Tahun 2018 & 2019 merupakan tahun politik di Indonesia, dikatakan sebagai Tahun politik karena pada tahun 2018 diadakan Pilkada Serentak dan Tahun 2019 merupakan hajatan besar berupa Pemilu dan Pilpres, pada rangkaian hajatan besar itu jelas akan terjadi beberapa tahapan dan hiruk pikuk di seluruh penjuru nusantara. Para kontestan Parpol pasti akan berlomba untuk berkampanye atau mempromosikan programnya.
Parpol yang berkampanye pasti menawarkan program dan membuat isu isu bahkan manuver politiknya agar dapat menarik minat para pemilihnya dan jagoannya yang berlaga biar bisa duduk di singgasana kekuasaan. Rakyat yang notabene sebagai obyek dari parpol yang akan memilih calonnya baik di legeislatif maupun eksekutif pada pilkada tentunya akan meramu semua produk parpol dengan sebaik mungkin bahkan kalau perlu membuat isu yang negatif pada lawan politiknya.
Dalam berpolitik memang semua cara dihalalkan namun demikian harus memperhatikan rambu-rambu peraturan yang ada karena bila melanggar maka mereka pasti berurusan dengan hukum yang mengatur jalannya demokrasi tersebut.
Tulisan ini mencoba untuk memberikan tips khususnya dalam menyikapi diri pada tahun politik tersebut. Khusus bagi para calon legislatif maupun yang mencalonkan diri untuk menjadi kepala daerah tentunya melalui tim suksesnya perhatikan hal-hal di bawah ini :
Pertama, Â seorang calon pemimpin maupun calon legislatif harus siap mental dan menguasai semua materi kepemimpinan serta terus aktif mengikuti perkembangan isue di sekitarnya serta mampu mengorganisasikan pemikiran dan mengidentifikasikan semua permasalahan yang ada, kemudian usahakan tampil di berbagai diskusi sehingga rakyat akan tahu kemampunan calon tersebut.Â
Dalam menjawab berbagai isue yang ada calon harus mampu memberikan pandangan yang konkrit dan solusi yang nyata, dengan demikian profil keberadan calon bisa terekspos dengan baik.
Mengcaunter atau menjawab permasalahan yang ada berikan jawaban yang riil berdasarkan data yang ada  dan jangan pernah menjawabnya dengan tanpaa dasar data perlu diingat juga pernyataan calon  dimanapun kapanpun selalu didokumenkan baik langsung maupun tidak langsung oleh rakyat sehingga apapun yang ada akan dibandingkan, contoh bila anda pernah mengatakan sesuatu tentang A kemudian di kemudian hari anda mengatakan B maka anda termasuk tidak konsisten sehingga rakyat akan  bisa berubah pikiran untuk tidak memilih anda.
Rakyat juga harus menyikapi diri untuk berhati-hati dalam memilih calonnya, jangan mudah terpengaruh oleh gaya orasinya tapi teliti sikap calon yang konsisten, jujur dan amanah. Kalau ada oknum tim sukses yang memberi uang atau apa saja jangan terpengaruh terima aja uangnya atau kaosnya tap itetap pilih calon yang anda maui bukan yang dimaui oleh oknum tim sukses, karena di bilik pencoblosan rakyat bisa memilih secara Langsung Bebas dan rahasia. Semua orang tidak ada yang tahu tentang pilihan kita. (AP).
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H