Mohon tunggu...
Anang Muzaki
Anang Muzaki Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Airlangga

Mahasiswa Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Airlangga

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Mengapa Popularitas NFT Menurun: Analisis Tren dan Masa Depan

12 Juni 2024   18:29 Diperbarui: 12 Juni 2024   18:48 88
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

NFT, atau Non-Fungible Token, sempat menjadi salah satu topik paling panas di dunia digital selama beberapa tahun terakhir. Dari seni digital hingga kartu koleksi virtual, NFT menawarkan cara baru untuk memiliki dan memperdagangkan aset digital. Namun, popularitasnya kini tampak meredup. Artikel ini akan membahas mengapa NFT tidak lagi booming dan apa yang bisa terjadi di masa depan.

Apa Itu NFT?

NFT adalah aset digital yang unik dan tidak dapat dipertukarkan satu sama lain. Berbeda dengan cryptocurrency seperti Bitcoin atau Ethereum yang sifatnya fungible, setiap NFT memiliki nilai yang unik dan biasanya diperdagangkan di blockchain. Teknologi ini memberikan bukti kepemilikan yang tidak dapat dipalsukan, menjadikannya menarik bagi seniman, kolektor, dan investor.

Puncak Kepopuleran NFT

Pada puncaknya, NFT mencatatkan penjualan miliaran dolar. Karya seni digital seperti "Everydays: The First 5000 Days" oleh Beeple terjual seharga $69 juta di lelang Christiase. Berbagai selebriti dan perusahaan besar juga ikut meramaikan pasar ini dengan merilis NFT mereka sendiri. 

Faktor Penurunan Popularitas

  1. Hype yang Berlebihan: Seperti banyak tren teknologi lainnya, NFT mengalami hype yang sangat besar dalam waktu singkat. Banyak orang membeli NFT bukan karena nilai intrinsiknya, tetapi karena dorongan spekulatif. Ketika euforia mereda, minat pun menurun.

  2. Keberlanjutan dan Dampak Lingkungan: Proses pembuatan dan perdagangan NFT sering kali memerlukan banyak energi, terutama yang berbasis di blockchain seperti Ethereum. Kekhawatiran akan dampak lingkungan dari teknologi ini telah menurunkan minat banyak pihak yang peduli pada keberlanjutan.

  3. Pasar yang Jenuh: Dalam waktu singkat, pasar dibanjiri dengan ribuan NFT baru. Dengan begitu banyak pilihan, nilai dari NFT individu mulai tergerus, dan banyak NFT kehilangan nilainya secara signifikan.

  4. Kurangnya Regulasi: Ketidakpastian regulasi di banyak negara juga mempengaruhi pasar NFT. Tanpa aturan yang jelas, banyak investor menjadi ragu untuk terlibat lebih jauh.

Masa Depan NFT

Meskipun popularitasnya menurun, teknologi NFT masih memiliki potensi besar. Beberapa sektor yang bisa tetap memanfaatkan NFT antara lain:

  1. Game dan Metaverse: NFT bisa digunakan untuk kepemilikan aset dalam game atau dunia virtual, seperti item langka atau properti virtual.

  2. Koleksi Digital: Koleksi digital seperti kartu olahraga atau memorabilia musik dapat diwakili oleh NFT, memberikan nilai tambah bagi kolektor.

  3. HALAMAN :
    1. 1
    2. 2
    Mohon tunggu...

    Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
    Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
    Beri Komentar
    Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

    Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun