Memahami arti penting dari suatu perubahan akan membantu kita mengoptimalkan perubahan kearah yang lebih positif. Setelah mengetahui berbagai sumber yang dapat mempengaruhi suatu perubahan. Maka hal yang perlu dipersiapkan selanjutnya adalah memahami kenapa perubahan itu diperlukan, bagaimana proses perubahan itu berjalan, perngaruh apa yang akan terjadi pada kita dan lingkungan kita dari perubahan tersebut. Pertanyaan-pertanyaan tersebut terkadang memberikan efek ambivalen (memiliki tingkat ambigu penafsiran).
Maka sangat penting sebelum melanjutkan kepada tindakan yang tepat, kita perlu mendalami terlebih dahulu perubahan yang akan dilakukan, filosofi perubahan seperti yang sebenar-benarnya diharapkan dan aksi yang tepat untuk menghadapi perubahan tersebut. Setiap perubahan membutuhkan banyak aspek untuk ikut serta dalam perubahan tersebut, seperti kesadaran, pemahaman, kekonsistenan tindakan, kolaborasi, dan kesukarelaan.
Kesadaran berarti setiap elemen perlu sadar sepenuhnya akan dampak-dampak apa saja yang akan terjadi apabila suatu inovasi dan program pendidikan diterapkan. Maka kesadaran ini berhubungan dengan sikap visioner yang tentunya harus sejalan antara masing-masing sumber dan dimensi dalam dunia pendidikan.
Kesamaan pemahaman akan memberikan akses pada optimalisasi dari suatu perubahan positif dalam pendidikan. Pemahaman yang sama akan menyatukan suara dan energi dalam menjalankan berbagai program yang ada dan sesuai dengan kebutuhan. Setelah itu konsistensi tindakan dengan selalu memberlakukan siklus yang sebelumnya dibahas, layaknya lesson study, yaitu PLAN-DO-SEE-REDESIGN. Artinya bahwa setiap hal harus direncanakan dengan matang terlebih dahulu(Plan), disesuaikan dengan kebutuhan yang ada. Kemudian dilaksanakan secara konsisten dengan satu sama lain memberikan pengamatan dan masukan positif (Do) untuk menjadi bahan refleksi bersama mengenai apa potensi yang bisa diteruskan dan mana yang perlu cepat ditanggapi dengan digantikan atau diperbaiki (See), kemudian setelah semua informasi yang dibutuhkan terkumpul, maka melakukan perbaikan ulang (Redesign) tanpa menghilangkan unsur-unsur esensial yang ada, seperti di Indonesia tetap merujuk pada nilai-nilai yang bersumber pada Pancasila dan UUD 1945. Setelah itu menuju Plan kembali berputar dalam suatu siklus perubahan positif.
Kolaborasi menunjang juga dalam perubahan yang positif. Karena menurut Aristoteles manusia adalah Zoon Politicon, yaitu makhluk sosial yang selalu membutuhkan satu sama lain. Dalam Al Quran yang menjadi pedoman umat islam juga disebutkan bahwa Innamal Mu'minuna Ikhwah pada Q.S. Al Hujurat: 10, yaitu sesungguhnya setiap mukmin itu bersaudara. Sehingga menuntut adanya kerjasama positif di dalamnya.
Kesukarelaan pada program yang ada setelah dilakukan proses perenungan makna di dalamnya, akan memberikan dampak optimalisasi dari perubahan yang diharapkan. Berbeda dengan keterpaksaan, hal itu akan memberikan hambatan bagi suatu perubahan.
Perlu kita pahami bersama bahwa yang namanya perubahan selalu juga menghadirkan mental disorder, seperti kecemasan, kepanikan, kebingungan dan lain sebagainya. Namun yang lebih penting dari itu bagaimana kita tetap bersikap tenang akan perubahan, karena sudah menjadi fitrah dunia dan isinya untuk selalu berubah. Tinggal kita analisis sikap apa yang paling tepat dari suatu perubahan, yaitu apakah kita akan meneruskan dan menerima perubahan itu, ataukah kita akan menentang perubahan itu sehingga menghasilkan perubahan baru yang tentunya lebih sesuai. Untuk memahami arti dari perubahan maka kita akan mengenal berbagai permasalahan dan gambaran solusi yang akan dilewati.
C. Evaluasi
Pemaparan dari Fullan mengenai arti penting dari suatu perubahan nampaknya sudah cukup kompleks. Penulis sepakat dengan pandangan dari Fullan mengenai arti pentingnya memahami bahwa perubahan tidak sekedar dijalankan saja, namun perlu pemahaman mendalam terlebih dahulu di dalamnya. Dengan memahami permasalahan yang disampaikan oleh Fullan baik dari internal gurunya, kemudian tekanan yang ada di dalam suatu kelas, kebijakan yang kurang sesuai, dan kolaborasi yang perlu dibangun, akan memberikan wawasan kita akan arti penting dari suatu perubahan yang bisa dilakukan namun tidak dilakukan secara asal-asalan.
Alasan Fullan pada perluya pondasi perubahan mindset dan pemahaman yang mendalam akan memberikan efek kuat dan kokohnya pondasi diri atas suatu perubahan yang akan dilakukan. Pelibatan nilai-nilai yang harus dilakukan dalam sudut pandang siswa dan guru membuat kita tahu kompleksitas yang sebenarnya terjadi dan itulah yang perlu ditumbuhkan.
Penulis sepakat dengan apa yang disampaikan Fullan mengenai kultur masyarakat yang akan mempengaruhi dari perubahan itu. Hal ini berkaitan dengan nilai-nilai luhur yang telah tertanam dalam jiwa dan kepribadian masyarakat, atau dalam konteks di Indonesia adalah jiwa dan kepribadian bangsa yaitu Pancasila. Sehingga hal tersebut tidak melahirkan sifat ambivalen ditengah-tengah masyarakat ataupun mental disorder yang akan meluap sampai tumpah tidak terkendali.