Mohon tunggu...
Anang Crp
Anang Crp Mohon Tunggu... Mahasiswa - Jari serabutan

Jari serabutan

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Obat yang Menyakiti

20 Januari 2022   06:14 Diperbarui: 20 Januari 2022   06:17 93
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Dia yang ku kira obat
Ternyata dia penyebab luka yang paling berat
Sempat ku kekejar dengan harap
Ku tunggu dengan ketat
Dalam hujan tanpa kesudahan
Dalam malam tanpa pertaruhan
Meskipun luka adalah bara
Aku masih saja bahagia terbakar di dalamnya
Sebab rasa ku adalah air yang terus mengalir
Tatapi itu dahulu
Ketika aku menganggap mu rumah tempat terbaik dikala ku berkeluh kesah
Terimakasih lukamu begitu indah.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun