Pancasila, sebagai dasar negara Indonesia, mencakup nilai-nilai yang menjadi pijakan dalam membangun masyarakat yang adil dan beradab. Salah satu nilai tersebut adalah Sila Kelima, yang menekankan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Meski demikian, dalam dinamika kehidupan bermasyarakat, seringkali terjadi ketidakselarasan antara prinsip-prinsip keadilan sosial dengan realitas yang terjadi di lapangan.
Salah satu tantangan utama dalam mewujudkan keadilan sosial adalah kesenjangan sosial dan ekonomi yang masih merajalela. Meskipun Pancasila menegaskan pentingnya pemerataan hasil pembangunan, namun kenyataannya, masih terdapat disparitas yang signifikan antara kelompok masyarakat yang berada di puncak dan dasar piramida sosial. Kelompok masyarakat yang kurang beruntung seringkali mengalami keterbatasan akses terhadap pendidikan, kesehatan, dan pekerjaan yang layak, menghambat tercapainya keadilan sosial sebagaimana diamanatkan oleh Sila Kelima.
Selain kesenjangan sosial dan ekonomi, permasalahan lain yang menjadi hambatan dalam mencapai keadilan sosial adalah diskriminasi dan ketidaksetaraan gender. Meskipun konsep keadilan sosial menjamin hak-hak setiap warga negara tanpa memandang jenis kelamin, kenyataannya, perempuan masih sering mengalami ketidaksetaraan dalam berbagai aspek kehidupan. Baik di tempat kerja maupun dalam kehidupan sehari-hari, perempuan masih dihadapkan pada berbagai hambatan yang menghambat partisipasi dan kontribusi mereka dalam masyarakat.
Pencapaian keadilan sosial juga dipengaruhi oleh efektivitas implementasi kebijakan pemerintah. Tantangan besar terletak pada penyelenggaraan kebijakan yang merata dan dapat memberikan dampak positif secara menyeluruh. Terkadang, terdapat kesenjangan antara niat baik pemerintah dalam merancang kebijakan dan implementasi yang sebenarnya di lapangan. Hal ini dapat mengakibatkan ketidakmerataan manfaat kebijakan, sehingga keadilan sosial yang diinginkan tidak tercapai secara maksimal.
Dalam dinamika kehidupan bermasyarakat, ketidakselarasan nilai Pancasila, terutama Sila Kelima, dengan realitas yang terjadi merupakan tantangan serius. Kesengsaraan sosial dan ekonomi, diskriminasi gender, serta implementasi kebijakan yang belum optimal, semuanya berkontribusi pada ketidakselarasan ini. Oleh karena itu, diperlukan sinergi antara pemerintah, masyarakat, dan berbagai pihak terkait untuk secara bersama-sama mencari solusi dan mengatasi hambatan-hambatan tersebut, guna mewujudkan masyarakat yang lebih adil dan berkeadilan sesuai dengan nilai-nilai Pancasila.
Nama : Anang Sa'ifudin
Nim : 231270000665
Prodi : Desain Komunikasi Visual
Matkul : Pancasila