Mohon tunggu...
Asep Nanang
Asep Nanang Mohon Tunggu... -

Penyuka puisi | Pemburu Mimpi | Perayu Bidadari

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Gerhana Pemikiran

9 Maret 2016   05:50 Diperbarui: 29 Maret 2016   04:25 36
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Bacalah!
Itulah perintah pertama Tuhan dalam surat cintanya
Dan dari sebuah bacaan tumbuhlah pemikiran
Berkembang dan berbuah
Memberi manfaat bagi sejuta umat
Berpikir ibarat memberi lampu bagi sebuah rumah
Kamu tahu rumah yang aku maksud?
Yaitu hati manusia yang diisi pemahaman
Manusia yang hatinya disinari pemahaman
Bicaranya halus, pikirannya lurus
Pikirannya bersinar ibarat matahari
Memberi kehidupan pada dunia
Tapi mencelakakan saat gerhana
Saat paling bahaya dari gerhana adalah sebelum dan sesudahnya
Begitupun dengan gerhana pemikiran
Ketika gerhana terjadi kita bisa melihat dengan jelas keburukan diri sekaligus keagungan Tuhan
Jika kita paksakan untuk melihat pikiran pertama setelah gerhana
Itulah yang bahaya
hatimu akan buta

 Sumedang, 9 Maret 2016

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun