Desa Gondowangi, (15/7). KKN merupakan salah satu mata kuliah yang wajib ditempuh bagi mahasiswa dan juga sebagai bentuk implementasi tridarma perguruan tinggi. Selain itu, mahasiswa diharapkan dapat membantu memecahkan berbagai macam persoalan yang terjadi di dalam masyarakat. Tujuan diadakannya KKN adalah sebagai wadah bagi mahasiswa untuk menjalankan fungsi pengabdian secara nyata yang ditujukan kepada masyarakat sekitar. Salah satu program kerja yang kami lakukan adalah penanaman dan pengolahan tanaman obat keluarga dan pemberian pupuk organik dalam penanaman tanaman toga tersebut di Dusun Wiloso, Gondowangi.
TOGA adalah tanaman hasil budidaya rumahan yang berkhasiat sebagai obat. Tanaman ini biasanya hidup pada sebidang tanah, baik di halaman rumah, kebun ataupun ladang yang digunakan untuk membudidayakan tanaman yang berkhasiat sebagai obat dalam rangka memenuhi keperluan obat-obatan dalam keluarga maupun masyarakat di sekitarnya. Semakin lama tanaman obat (TOGA) mendapat banyak perhatian dari masyarakat luas dan mulai diberdayakan di berbagai tempat/daerah sehingga dapat memenuhi kebutuhan masyarakat di daerah tersebut.
TOGA (Tanaman Obat Keluarga) merupakan upaya untuk meningkatkan pemanfaatan tanaman berkhasiat obat. Selain sebagai sarana untuk menjaga kesehatan masyarakat, TOGA juga berfungsi sebagai sarana penghijauan, sarana untuk pelestarian alam, dan sarana keindahan pekarangan atau lingkungan. Dengan semakin tingginya biaya pengobatan dan obat-obat kimia, serta banyaknya efek samping yang ditimbulkan dengan mengkonsumsi obat-obatan kimia sudah saatnya masyarakat sekarang lebih mengenal dan memanfaatkan lagi tanaman berkhasiat obat yang tidak mempunyai efek samping yang cukup mengkhawatirkan bagi pemakainya, karena efek tanaman berkhasiat obat bersifat alamiah
Perlu diperkenalkan sebuah sisite dalam budi daya  tidak tergantung dalam bahan kimiya yang di kelurakan oleh pabrik. Penanaman tanaman toga di pekarang rumah juga bertujuan memberkikan kemudahan kepada masyarakat dalm mendapakan tanaman obat yang herbal. Sistem ini dikenal dengan istilah pertanian organik. Dalam budi daya tanaman obat dapat dimanfaatkan pupuk organik untuk menambah unsur hara mineral yang dibutuhkan tanaman. Pupuk organik yang digunakan adalah pupuk hasil daur ulang sampah.
Penanaman tanaman obat keluarga (TOGA) sendiri bertempat di Dusun Wiloso, Gondowangi yang dilakukan oleh Tim KKN. Kegiatan ini diikuti oleh Ibu-ibu PKK Dusun wiloso yang diwkili oleh ketua ibu PKK dari duwun tersebut. Hasil yang dicapai yaitu pengenalan apa saja tanaman obat, bagaimana cara pengolahan tanaman obat serta khasiat apa saja dikandungan tanaman obat itu sendiri seperti tanaman jahe bisa menyembuhkan masalah terkait pencernaan, kunyit bisa menyembuhkan penyakit gula darah, kencur bisa menyembuhkan batuk, temulawak bisa mengatasi ostheoarthritis dan sebagainya. Pemberian tanaman obat ini diikuti dengan penempelan papan nama disertai manfaat setiap jenis tanaman obat dan pupuk untuk kesuburan tanaman obat tersebut. Tindak lanjutnya, pelaksanaan kegiatan ini mengharapkan bahwa warga Dusun Wiloso dapat menjadikan tanaman obat keluarga (TOGA) sebagai obat herbal dalam kehidupan sehari-hari.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H