Tanggal 10 Muharram adalah hari yang paling menyedihkan dan menyakitkan bagi Rasulullah SAW. Pada tanggal dan bulan itu, hampir 14 abad yang lalu, cucu kesayangan Nabi yang mulia, Imam Husain dan para pengikutnya, dianiaya dan dibunuh dengan kejam oleh sekelompok manusia durjana di padang Karbala. Dan ironisnya -- yang lebih menyakitkan lagi -- para pembunuh cucu Nabi itu mengaku sebagai pengikut dan umat Nabi Muhammad SAW.
Adakah sesuatu yang lebih menyakitkan Rasulullah yang mulia daripada membunuh cucu yang sangat dicintai dan disayanginya itu? Begitu banyak hadits Nabi yang menggambarkan kedekatan dan kecintaannya kepada Al-Husain. Begitu pula tidak sedikit hadits-hadits yang menjelaskan keutamaan Imam Husain.
Beberapa hadits tersebut antara lain adalah :
"Husain dariku dan aku dari Husain. Allah mencintai orang yang mencintainya. Husain adalah keturunan dari keturunan-keturunan Nabi."
"Hasan dan Husain adalah dua orang penghulu pemuda surga"
"Hasan dan Husain adalah dua orang pemimpin, baik dalam keadaan duduk maupun berdiri".
Dan apa yang akan didapatkan orang-orang yang begitu lancang dan berani menyakiti Rasulullah SAW?
Allah berfirman, "Sesungguhnya orang-orang yang menyakiti Allah dan Rasul-Nya, Allah akan melaknatinya di dunia dan di akhirat, dan menyediakan baginya siksa yang menghinakan." (QS Al Ahzab : 57)
Disamping itu, dalam Islam, membunuh orang yang tak bersalah adalah sebuah dosa besar sebagaimana tersebut dalam salah satu ayat Al Qur'an.
“Oleh karena itu Kami tetapkan (suatu hukum) bagi Bani Israil, bahwa: barangsiapa yang membunuh seorang manusia, bukan karena orang itu (membunuh) orang lain, atau bukan karena membuat kerusakan dimuka bumi, maka seakan-akan dia telah membunuh manusia seluruhnya. Dan barangsiapa yang memelihara kehidupan seorang manusia, maka seolah-olah dia telah memelihara kehidupan manusia semuanya. Dan sesungguhnya telah datang kepada mereka rasul-rasul Kami dengan (membawa) keterangan-keterangan yang jelas, kemudian banyak diantara mereka sesudah itu sungguh-sungguh melampaui batas dalam berbuat kerusakan dimuka bumi. ” ( QS Al Maidah 32 )
Dapat kita lihat bahwa Islam telah memberikan batasan-batasan yang tegas dan jelas. Para pembunuh Imam Husain dan pengikutnya telah melampaui batas-batas ini. Mereka telah melampaui batasan tentang pembunuhan. Dan pula mereka telah melampaui batasan tentang menyakiti Rasul. Maka orang-orang yang melanggar ketentuan yang tegas dan jelas ini sering disebut sebagai "orang-orang yang melampaui batas".