Mohon tunggu...
Anang Susilowanto
Anang Susilowanto Mohon Tunggu... Guru - Guru Kelas UPTD SDN Ketapang Barat 5

Membaca dan mencoba hal baru adalah hal yang mengasyikkan

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Cerita Pengantar Tidur

9 Juli 2023   11:08 Diperbarui: 9 Juli 2023   11:12 74
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Pak Budi dan Bu Budi merupakan pasangan suami istri. Mereka hidup rukun nyaris tanpa ada pertengkaran. Kemana-mana selalu berdua. Mengerjakan sesuatu juga mereka lakukan bersama. Pokoknya siapapun yang melihat pasti merasa iri melihat kemesraan mereka berdua.

Mereka punya tetangga bernama Wati. Wati merupakan seorang pengusaha kuliner. Wajahnya manis. Tetapi  yang  mengherankan sampai saat ini masih belum menikah. Sebenarnya banyak langganan kulinernya yang menaruh hati kepadanya. Namun entah mengapa tak satupun berhasil menyita perhatiannya. Mungkin saking sibuknya dia hingga tak sempat berpikir kesana.

Keadaan itu rupanya mengusik pikiran Bu Budi, sehingga pada suatu malam dia bercerita pada suaminya. "Pak, pernah terpikir nggak, mengapa tetangga kita Wati belum berumah tangga, padahal dia manis lho," kata Bu Budi.

"Mungkin belum ketemu jodoh," kata Pak Budi menirukan kata-kata yang sering ditemui di facebooknya.

"Iya, tapi kan harusnya dia kan sudah menikah, wajah manis, usaha lancar, kan tinggal pilih kriterianya seperti apa," lanjut Bu Budi.

"Lha maumu apa, apakah kamu mau kalau Si Wati itu kujadikan istri keduaku biar ada yang bantu-bantu masak, begitu?" goda Pak Budi.

"Coba saja kalau berani," kata Bu Budi sambil melangkah pergi.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun