Berawal dari tantangan teman-teman yang menantang bisa gak saya selaku anak kuliahan hidup di desa dan beternak bebek atau ayam. Dapatlah saya ilmu baru, ilmu beternak.
Sebagai langkah awal, saya coba membeli meri (anak bebek)  yang berusia 3 bulanan dari tetangga yang mengaku butuh uang untuk membeli pupuk, maklumlah kami hidup di desa yang  mayoritas adalah petani. Jual ternak untuk beli pupuk adalah hal yang biasa.
Meri yang saya beli dipelihara dengan baik. Makan minum dan kandang selalu saya bersihkan. Disitu saya ambil pelajaran bahwa selama meri si anak bebek tersebut belum  bertelur maka peternak harus keluar modal.
Umur bebek yang siap bertelur adalah 6-7 bulan. Berarti dari umur 0-6 bulan tersebut peternak harus siap modal. Apabila pakannya bagus, umur 6 bulan mulai belajar bertelur. Telur bebek pada masa  belajar sebesar telur ayam kampung. Lalu berhenti sekitar 2 minggu, selanjutnya bertelur  lagi. Telur pada fase ini sudah cukup besar. Apabila pakan bebek cukup  bagus maka telurnya akan besar juga akan bertelur dalam jangka waktu yang lama.
Karena bebek baru bertelur efektif pada umur 6-7 bulan, peternak mengakalinya hanya memberi  makan sehari 2 kali, itupun hanya dedak yang dicampur dengan sedikit konsentrat. Baru pada bulan ke 6 bebek mendapat pakan yang baik. Semakin baik pakan maka semakin besar pula telur dan semakin lama pula durasi bertelurnya.
Makanan  yang baik adalah  makanan yang banyak mengandung kalsium yang membantu proses pembentukan kulit telur. Sehingga penambahan kece (siput kecil yang hidup di sungai) sangat bagus bagi bebek. Sedangkan saya yang Cuma sekedar coba-coba hanya memberi makan dedak, karak (nasi kering) dan konsentrat.
Mengenai kandang, yang penting ketersediaan air karena di siang hari bebek akan mencari air untuk berenang. Sehingga keberadaan kolam sangat diperlukan. Tidak perlu besar, yang penting cukup untuk seekedar  mandi dan minum. Airnya pun harus senantiasa dijaga kebersihannya. Pergantian air secara rutin sangat diperlukan. Tujuannya agar bebek terhindar dari penyakit.
Penyakit yang sering diderita bebek adalah lumpuh. Dan bila ini terjadi harus segera dipisahkan karena mudah menular pada bebek lain.
Dari pengalaman diatas dapat diambil pelajaran bahwa selama bebek belum bertelur maka kita harus siap keluar modal. Apabila sudah bertelur maka hasil penjualan telur   bisa digunakan untuk membeli pakan.
Pelajaran yang saya peroleh saat ternak lele adalah ketersediaan modal yang lumayan besar. Bayangkan, untuk ternak lele dumbo dari pembelian bibit sebesar batang korek kayu sampai panen adalah 3 bulan. Jadi selama 3 bulan tersebut harus keluar modal terus. Untuk hasil bisa dihitung kasar dengan banyaknya pakan yang kita berikan. Misal, untuk 1000 ekor lele akan  menghabiskan pakan sebanyak 1 kuintal. Kita akan dapat lele sebanyak kurang lebih 1 kuintal juga. Jadi laba yang kita dapatkan adalah selisih harga pakan dan harga lele  kali 100.
Jadi anda pilih yang mana.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H