Seharian pikiranku tak bisa membayangkan apa yang akan terjadi nanti malam.
Malam harinya, disaat jam tidur, benar ada telpon masuk. Jam segitu seperti biasa ada di depan laptop, jadi kalau ada telpon keluargaku tidak ada yang curiga.
Masih seperti dulu, sebelum mulai pembicaraan   Indah mengucapkan salam, kemudian bertanya kabar. Sebagai respon akupun bertanya balik bagaimana kabar, pekerjaan dan keluarga. Selama pembicaraan tampak jelas nada suara yang kaku, ada rasa  ketakutan serta penyesalan dari seberang sana. Tapi semua saya anggap biasa.
Suasana terasa cair setelah pembicaraan mau berakhir dan kuucapkan, "Have a nice dream ...."
Indah langsung berseru, "Lha kok masih ingat .........."
Kujawab, "Bagaimana aku lupa, Indah kan yang pernah mengisi hari-hariku dan kita pernah bermimpii bersama walaupun pada waktu itu kita tidak pernah ada ikatan yang namanya cinta," lanjutku.
Eh Indah malah terisak, "Maafkan aku mas ..."
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H