Menjadi seorang pendidik membawa ceria tersendiri. Apalagi menjadi guru kelas menengah keatas. Ditambah guru tersebut menjadi idola murid. Maka cerita indah yang tak kan ada habisnya.
Apalagi kultur masyarakat setempat seolah mensahkan perkawinan usia muda. Lengkap.
Apalagi sebagai sekolah daerah pedesaan yang sebagian besar orang tua bekerja sebagai pekerja di luar negeri menjadikan seorang guru dituntut berperan ganda, mendidik juga menjadi orang tua tempat mereka berkeluh kesah. Dari masalah sepele sampai masalah pribadi mereka.
Waktu belasan tahun juga berarti menemani mereka berbicara ngalor ngidul dunia anak-anak sampai setelah dewasa mereka bercerita tentang masalah pribadi dan perasaan mereka.
Siang itu  aku berkunjung ke sekolah yang telah membesarkannya. Belasan tahun mengabdi disana. Banyak cerita yang tercipta di sekolah tersebut.
Baru mematikan mesin kuda besi kedatanganku disambut oleh teriakan, "Bapak ............. Kok lama gak kesini ............. Saya kangen .............." sambil menggelayut manja di pundakku.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H