Program sosialisasi dan pelatihan keterampilan sensorik dan motorik pada pengasuh bayi di bawah tiga tahun (BATITA) di Yayasan Peduli Kasih KNDJH Kota Malang. Program ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman dan keterampilan pengasuh tentang pentingnya pengembangan kemampuan sensorik dan motorik pada Batita. Tahapan sosialisasi yang diberikan meliputi fase praktik dimana anak anak aktif terlibat dalam berbagai permainan yang sudah dirancang untuk merangsang perkembangan sensorik dan motorik mereka.
Kegiatan ini dilakukan oleh tujuh Mahasiswi Kebidanan POLKESMA dan dipimpin oleh Prof. Dr. Sri Untari, M.Si. Mahasiswi bertugas untuk memberikan sosialisasi dan pelatihan pada pengasuh bayi di bawah usia tiga tahun (BATITA) dengan bimbingan dan arahan dari dosen pendamping.Â
Kegiatan sosialisasi ini dilakukan pada pengasuh bayi usia batita di Yayasan Peduli Kasih KNDJH Kota Malang. Lebih tepatnya berada di Jl. Muharto Gang 5b RT 03 RW 10 No.36 Kelurahan Kotalama, Kecamatan Kedungkandang, Malang. Pada hari Sabtu, 26 Oktober 2024. Sosialisasi dimulai pada pukul 13.oo hingga pukul 14.00 WIB.Â
Kegiatan berlangsung di ruang aula Yayasan peduli kasih KNDJH, yang telah disiapkan fasilitas yang mendukung kegiatan sosialisasi ini.Â
Tujuan dari sosialisasi ini yang pertama untuk mempengaruhi berbagai aspek pertumbuhan anak, baik fisik, kognitif, sosial, maupun emosional. Yaitu melalui program sosialisasi dan pelatihan pada pengasuh bayi usia batita. Agar para pengasuh lebih memahami tentang pentingnya keterampilan sensorik dan motorik dan cara mendukung perkembangan keterampilan ini melalui aktivitas sehari hari.Â
Dengan program ini diharapkan anak akan memperoleh keterampilan motorik yang baik agar anak dapat menjalankan aktivitas sehari hari seperti berjalan, berlari, menggenggam dan memanipulasi objek dengan efektif, yang pada akhirnya memperkuat kemampuan mereka untuk berinteraksi dengan lingkungan sekitar. Kemudian Keterampilan sensorik, kemampuan anak dalam menggunakan inderanya seperti penglihatan, pendengaran, penciuman, perasa, dan sentuhan dengan baik. Keterampilan ini juga memainkan peran penting untuk meningkatkan kepercayaan diri anak, karena mereka mampu berpartisipasi dalam aktivitas fisik dan sosial sesuai usianya.Â
Tahapan pelaksanaan pada sosialisasi ini ada pada fase praktik langsung.Pada tahapan ini batita didampingi untuk mencoba setiap stase permainan yang sudah dirancang untuk menstimulasi sensorik dan motoriknya. Alur permainan disusun secara bertahap, mulai dari aktivitas sensorik dan motorik halus hingga permainan yang berfokus pada stimulasi kasar. Tahap praktik yang bertujuan untuk melatih motorik halus yaitu bermain puzzle, menyusun menara donat untuk mengetahui konsep besar kecil. Tahap praktik untuk melatih kepekaan terhadap alat indra yaitu mengambil mainan hewan yang terendam didalam jelly. Tahap praktik selanjutnya untuk mengembangkan imajinasi anak yaitu bermain kinetic sand. Selanjutnya untuk melatih daya ingat anak ada permainan membedakan hewan laut dan darat. Kemudian praktik yang terakhir ada color sorting yaitu membedakan warna kancing dan diletakkan di mangkuk kecil sesuai warnanya, tujuannya untuk melatih daya pikir dan melalui penglihatan dalam bentuk warna.Â
Tahapan yang terakhir yaitu evaluasi. Untuk memastikan bahwa program sosialisasi berjalan dengan lancar sesuai rencana dan tujuan tercapai secara optimal.
Hasil dari program sosialisasi ini adalah meningkatnya pemahaman dan pola asuh yang lebih efektif untuk para pengasuh di Yayasan peduli kasih khususnya untuk anak usia batita bahwa perkembangan motorik dan sensorik anak merupakan aspek yang penting. Program ini dirancang dengan memperhatikan dua faktor utama yang mempengaruhi pengembangan motorik dan sensorik anak, yaitu praktik melalui berbagai aktivitas fisik dan keterlibatan aktif pengasuh dalam proses pelatihan.Â